Moniqe Laila RA (Facebook)
Dream - Moniqe Laila RA. Dia telah menggunakan hijab sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Meski banyak teman-teman sebayanya yang beranggapan bahwa menggunakan hijab itu ribet, tapi tidak baginya.
Dengan dukungan dari orangtua, terutama ayahnya, dia tetap kukuh dengan pendiriannya. Terlebih, tempatnya belajar merupakan sekolah Islam. Sehingga, semakin menguatkannya untuk tidak melepas jilbab.
Moniqe yakin, meski dia berhijab tidak akan kesulitan melakukan aktivitas layaknya wanita lain yang tidak berhijab. Banyak yang bercerita, apabila menggunakan hijab itu akan susah berkarir, tapi tidak baginya. Moniqe beranggapan semuanya itu akan bisa diubah apabila ada kemauan.
Berikut ini kisah hidup inspiratif Moniqe Laila RA. Jika kalian suka dengan kisah ini, berikan vote untuk Moniqe Laila RA DI SINI.
" Kalau pakai hijab itu kita nggak bisa berekspresi," . Itu yang aku dengar dari teman baruku saat akan menginjak sekolah pertama. Tapi dari kecil sudah memakai hijab karena sekolahanku berbasis Islam. Meski demikian di rumah aku masih lepas pasang. Maklumlah masih kecil, tidak kuat panas.
Alhamdulillah ayah selalu mendukung aku memakai hijab. Kalau karir dan sebagainya percaya saja sama Allah. Karena semua itu tergantung dari usaha kita. Allah tidak akan mengubah nasib hambanya, jika tidak mau berusaha.
Lagian kalau diingat-ingat waktu masih sekolah dasar, memakai hijab pun aku bisa mengikuti banyak perlombaan dari menyanyi baca puisi, catur, gerak jalan begitu pula senam. Toh hijab tidak menghalangi aku untuk berkarya dan berekspresi.
Mau dikatakan madiri, aku tidak. Mau dikatakan cengeng, tidak juga. Sejak masuk sekolah menengah pertama aku tidak lagi satu rumah dengan orangtua, bahkan bisa dikatakan jaraknya jauh kira-kira 250 km.
“ Rosululloh saja nggak sama ayahnya sejak didalam kandungan, kok kamu yang diberi jarak saja nggak mau,” kata ayahku. Akhirnya dengan niat aku berhijrah.
Kembali lagi, teringat kata-kata temanku “ Kalau pakai hijab itu kita tidak bisa berekspresi" aku tidak mau diam saja aku ingin membuktikan bahwa aku bisa. Dengan proses yang cukup singkat aku bisa menjadi wakil ketua OSIS di sekolahanku.
Mungkin banyak yang bilang, jadi wakil saja kok bangga. Tetapi tidak demikian, bagaimana aku berjuang malam-malam untuk merangkai kata bagaimana rasa groginya pertama kali berkampanye diatas panggung sekolahan baru.Penuh kenangan dan sangat pantas untuk dikenang diri ini.
Hingga tahun ke dua aku dicalonkan kembali dan aku malah terpilih menjadi ketua. Untung saja, satu tahun aku telah belajar banyak pada pemegang jabatan ketua OSIS sebelumnya. Tapi semua itu tidak lepas dari pembina teman-teman dan tertunya Allah. Tuhan yang maha pemberi kemudahan.
Masa-masa itu telah terlewatkan dan aku berhasil membuktikan bahwa Allah itu benar-benar membantu siapapun semasa di jalan yang benar.
Sampailah aku digerbang Madrasah yang dulu tidak ada pandangan sedikitpun. Yang membuat aku berhijrah ke kota lain lagi. Dari Kendal, ke Purbalingga, lalu ke Purwokerto. Perjalanan baru dengan suasana baru, kota baru, dan teman baru.
Pengalamanku di SMP membuat pengalaman tersendiri bagiku, karena memudahkan aku bersosialisasi dengan teman baru. Ditemani hijab, aku berekspresi. Di sini aku cenderung pada bidang kepramukaan, dari Bantara (tingkat sekolahan), DKR (tingkat Kecamatan), SBH (tingkat Kabupaten).
Namun, semua hilang begitu saja karena kepindahanku ke kota lain lagi yaitu, Kebumen. Di sini aku sekarang ikut dengan orangtua. Bukan berarti aku ingin kembali sembunyi pada ketiak ayah dan ibu. Yah beginilah, anak ayam pun tidak ingin jauh dari induknya.
Sekarang hatiku semakin terketuk untuk bersamanya. Aku semakin bersyukur dan sadar, bahwa seorang muslimah itu wajib menjaga dan memuliakan dirinya.
Bahkan Alquran pun mengistimewakannya. Seharusnya kita bersyukur atas akrunia yang telah Ia berikan kepada kita sebagai muslimah.
Perjalananku tak sampai disini saja, begitu pula pembuktianku. Aku tidak ingin lemah berekspresi. Mimpi dalam hidupku masih banyak. Dengan mengikuti berbagai ajang penulisan lewat Facebook hingga kutemukan sesuatu yang menurutku aku bisa.
Lomba tutorial hijab yang diadakan oleh Dream.co.id untuk memperingati satu tahunnya. Dengan karya yang aku buat sebaik mungkin, dan alhamdulillah. Juara dua menjadi milikku, terimakasih Dream.co.id untuk semua kesempatan dan hadiahnya.
Dan sekarang ada mimpi yang membuat aku merasa sudah terlihat oleh mata, walaupun jaraknya masih cukup jauh. Namun bukankah sesuatu itu perlu diusahakan? Bertamu ke rumah Allah adalah suatu mimpi dan impian besar bagi semua orang begitu pula aku.
Advertisement
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama