Agus Himmawan Utomo Peneliti Fenomena Nabi Palsu
Dream - Beberapa minggu yang lalu, masyarakat masih dikejutkan dengan kemunculan pria yang mengaku nabi dan menawarkan tiket ke surga dengan harga Rp2,5 juta. Pria berinisial AM itu akhirnya dilaporkan warga ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang.
Tetapi, fenomena serupa tak hanya terjadi di Indonesia. Di berbagai belahan dunia lain, banyak fenomena mengenai kemunculan nabi palsu.
Melihat banyaknya fenomena itu, diteliti oleh seorang dosen asal Fakultas Filsafat UGM Agus Himmawan Utomo. Melalui penelitian doktoral berjudul 'Konsep Kenabian Perspektif Perennialisme Frithjof Schuon:Relevansinya dengan Kehidupan Keberagamaan di Indonesia', dia berhasil menguak sisi filosofis dari fenomena nabi palsu itu.
Menurut dia, klaim kenabian kerap memunculkan masalah di lingkungan masyarakat karena logika yang menuntut pengakuan untuk menerima. Padahal, sebetulnya, kemunculan nabi itu harusnya saling melengkapi dan menguatkan pesan yang intinya sama karena berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
“ Inilah substansi kenabian yang bersifat abadi,” kata Agus, dikutip Dream.co.id dari laman ugm.ac.id, Jumat, 12 Agustus 2016.
Fenomena nabi palsu di Indonesia ternyata....
Dream - Dalam konteks keindonesiaan, ketika ada seorang yang mengaku nabi, ada pesan tidak konsisten dengan pesan nabi terdahulu. Oleh karena itu, kata Agus, nabi palsu itu diragukan dan mendapat penolakan.
“ Begitupun kesesuaian praktik-praktik keagamaan yang diajarkan para nabi haruslah sesuai dengan nilai-nilai luhur ilahiah,” ucap dia.
Bentuk atau wujud kenabian itu beragam dan berjenjang. Tetapi, kata Agus, substansinya satu dan sama.
Bahkan, menurut Agus, dalam tiap tradisi agama muncul bentuk kenabian yang berbeda baik istilah maupun konsepnya. Kemunculan nabi itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakatnya.
“ Apa yang dibutuhkan di tiap masa dan komunitas sangat mungkin berlainan dalam hal yang menjadi problem dan perhatian utamanya,” katanya
Hasil dari penelitian Agus itu berkesimpulan singkat. Dia mengatakan, selama tidak ada yang menjunjung nabi palsu melebihi batas kemanusiaannya, maka tidak akan menjadi masalah.
" Tetapi manakala muncul individu-individu yang diagung-agungkan dan dipatuhi melebihi kepatuhan dan ketundukan pada Yang Ilahi maka yang muncul adalah sebuah problema besar," ucap dia.
Dream - Inilah ganjarannya bila mengaku sebagai seorang nabi. Seorang pria mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. Tak sampai di situ, dia ingin pamer `mukjizat` di hadapan jamaahnya.
Alec Ndiwane, mencoba menunjukkan 'mukjizat'nya di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Tak tanggung-tanggung, dia ingin menaklukkan Raja Hutan, singa.
Dia berusaha meyakinkan, bahwa memiliki kekuatan Tuhan atas binatang buas tersebut. Ndiwane lalu mendekati kawanan singa. Berbicara dalam bahasa, yang menurutnya, bahasa roh.
Tetapi Ndiwane segera menyadari, Tuhan tidak akan menyelamatkannya setelah kawanan singa yang melihatnya sebagai mangsa itu mengejarnya.
Dia berlari kembali ke mobil safari. Tapi terlambat. Salah satu singa berhasil menancapkan rahangnya di pantatnya.
Beruntung, kawanan singa itu segera bubar setelah seorang ranger menakut-nakuti dengan menembakkan pistolnya ke udara.
Ndiwane dibawa ke rumah sakit dan mendapat jahitan pada luka di pantatnya. Setelah itu dia diizinkan untuk pulang. Ndiwane, dilaporkan mengalami deep trance.
" Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku. Aku pikir Tuhan menunjukkan kekuasaan-Nya atas binatang melalui diriku. Bukankah kita diberi kuasa atas semua makhluk di Bumi? " kata Ndiwane penuh kebingungan.
(Sumber: Metro.co.uk)
Dream - Surga menjadi idaman bagi pemeluk agama. Tak ada jaminan, selain menjalankan aturan yang berlaku dalam agama.
Tetapi, premis itu tidak berlaku bagi pria berinsial AM. Pria asal Karawang, Jawa Barat ini menjadikan surga dapat dengan mudah dimasuki.
Syaratnya, dengan membeli tiket yang dijual melalui Padepokan SSBP yang didirikan AM. Hanya dengan tiket seharga Rp2 juta, orang dengan mudah dijamin masuk surga.
Hal ini tentu tak masuk akal, namun ada saja orang yang tergiur. Buktinya, banyak warga yang cukup tertarik dengan tawaran itu.
Dikutip dari laman newsth.com, AM mendaulat diri sebagai seorang nabi. Bersama lima orang rekannya, dia aktif di Padepokan SSBP yang berlokasi di Medal Sari, Kecamatan Tegal Waru, Karawang.
Padepokan itu bahkan telah berdiri sejak Januari 2015. Melalui padepokan tersebut, AM menyebarkan ajaran sesat dan mengiming-imingi warga akan masuk surga dengan membayar Rp2 juta.
Selain membayar, AM juga meminta kepada calon pengikutnya untuk mengucapkan kalimat syahadat yang sudah diubah.
Warga Medal Sari telah melaporkan AM ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karawang. Pelaporan itu karena mereka resah dengan kelakuan AM.
Menanggapi laporan warga, MUI Karawang meminta AM dan pengikutnya bertobat. Meski akhirnya menyanggupi permintaan MUI Karawang, pada 3 Agustus 2016, dia kembali melancarkan aksi jual 'tiket surga'.
Kepolisian Resor Karawang akhirnya menangkap AM dengan tuduhan penistaan agama.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati