Puteri Hanifah Ute
Dream - Puteri Hanifah Ute peserta Dream Girls 2015 asal Tangerang ini, tidak sempat melihat kondisi ayahnya terakhir kali sebelum ia wafat. Hal itu membuatnya terpukul. Hidup di lingkungan sekolah elit, membuat ia tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. Simak kisah Inspiratif dari Puteri. Bila Anda suka, silahkan memberi suara untuk Puteri DI SINI
Memiliki sosok ayah yang selalu jadi panutan bagi anak-anaknya menjadi hal yang sangat luar biasa aku rindukan hingga saat ini. Ayahku meninggalkan aku, kakak dan adikku tanpa kami tahu seperti apa wajah terakhir saat benar-benar meninggalkan kami di dunia ini hingga akhirnya kami tumbuh besar tanpa sosok dan bimbingan beliau.
Dulu aku marah, kesal dan merasa telah menjadi manusia yang paling tidak beruntung saat itu. Ayah meninggalkan kami dalam keadaan kami belum tahu dan bisa cara menjadi seperti orang lain yang selalu terlihat bahagia dengan kebersamaan yang selalu tampak satu sama lain.
Tahun 2005, entah tepatnya kapan, keluarga kami mulai berpencar mencari penghidupan yang lebih baik di tengah sulitnya hidup di sebuah kota kecil Kabupaten Indramayu. Kota yang seolah memperlihatkan kehidupan mapan hanya bagi mereka yang orangtuanya bekerja sebagai pegawai pemerintah.
Ayah memutuskan untuk bekerja bersama kakek di Lampung yang mempunyai usaha mebel dari besi bekas kecil-kecilan, meski pendidikan dasar ayahku adalah diploma pelayaran. Itu membuatku agak menyayangkan segala hal yang telah dilakukannya untuk kami. Ya, kami kurang bersyukur. Itulah yang sering kami lakukan.
Aku sendiri adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak dan adikku semuanya adalah laki-laki. Ibu ku saat itu juga ikut mendampingi ayah di Lampung seraya membawa adikku, karena waktu itu usianya masih tujuh tahun.
Aku pun terpaksa hidup berdua di Indramayu bersama kakak pertamaku. Sementara kakak keduaku tinggal bersama adik perempuan ayahku, karena kebetulan beliau adalah guru SMA. Saat itu betapa senangnya aku, karena bisa masuk SMP yang aku inginkan dan merupakan sekolah terbaik yang didominasi oleh anak-anak pilihan secara akademis. Aku bertemu orang-orang yang mempunyai kehidupan keluarga seperti yang aku inginkan.
Hari demi hari ada saja hal yang membuatku kesulitan akibat tidak pernah bersyukur. Hingga akhirnya September 2006, ayahku berpulang ke sisi Sang Khaliq saat kami semua tak mendampinginya. Betapa meruginya kehidupan kami. Dalam hidup ini aku hanya bisa pasrah untuk kelanjutan segalanya, apalagi pendidikanku saat itu. Rupanya QS Al- Insyirah : 6 " Inna ma'al usri yusraa" benar adanya dalam kesempitan yang kuhadapi.
Adik perempuan ibuku lalu mengajakku untuk tinggal di rumahnya, demi sekolah yang harus aku lanjutkan, karena saat itu aku bercita-cita menjadi seorang dokter spesialis mata. Di semester terakhir di SMP aku pindah lagi ke rumah bersama ibuku. Aku pasrah saat itu apa yang selanjutnya ibuku lakukan padaku, walaupun ibuku tahu yang aku cita-citakan begitu tinggi. Ternyatam ibuku merelakan kembali diriku untuk tinggal bersama adik perempuan ayahku di Tangerang. Untuk melanjutkan perjuangan mimpiku sebagai dokter spesialis mata, maka mereka memasukan aku ke SMK Farmasi.
Hidup terpisah dengan anggota keluarga inti sepertinya memang sudah Allah gariskan padaku untuk mencapai mimpiku. Dengan hidup yang seolah tak menetap ini, aku baru mengerti Allah memang memberikan hal yang seharusnya ku syukuri.
Setelah lulus SMK Farmasi, sebelum ijazah keluar aku langsung bisa bekerja di sebuah apotek sehingga bisa sedikit membantu ekonomi ibuku bersama kakak dan adikku hingga sekarang. Alhamdulillah, aku bersyukur luar biasa kepada Allah SWT, karena kini aku telah bekerja di sebuah Rumah Sakit Swasta berstandar Internasional sambil kuliah di Universitas Swasta di Jakarta seraya melanjutkan mimpiku yang aku alihkan untuk menjadi seorang psikolog sesegera mungkin.
Aku sadar, perjuangan untuk selalu besyukur dan berjuang untuk segala hal baik, bukanlah sebuah hal yang gampang diwujudkan. Tapi juga bagaimana membuat adanya ketidaksempurnaan selalu kita syukuri.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi