Sejarah Pensyariatan Puasa Asyura 10 Muharram

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 17 September 2018 06:03
Sejarah Pensyariatan Puasa Asyura 10 Muharram
Rasulullah Muhammad SAW pernah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di tanggal 10 Muharram.

Dream - Bagi umat Islam, Asyura merupakan hari istimewa. Di hari ini, terdapat banyak sekali kemuliaan.

Dalam catatan sejarah, banyak peristiwa penting terjadi pada hari itu. Terutama ketika Islam belum diturunkan ke bumi.

Nama Asyura mengacu pada urutan hari kesepuluh di bulan Muharram. Nama ini berasal dari kata Asyrah yang artinya sepuluh.

Karena istimewa, Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan puasa sunah pada Hari Asyura. Tetapi, bagaimana sebenarnya sejarah diperintahkannya ibadah sunah itu?

Dikutip dari Harakah Islamiyah, dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy'ari, Rasulullah SAW berkisah mengenai kebiasaan orang-orang Quraisy berpuasa saat Asyura di masa jahiliyah. Rasulullah kemudian menyuruh umat Islam puasa Asyura.

" Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah SAW bersabda: “ Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu."

 

1 dari 1 halaman

Sebab Rasulullah Perintahkan Puasa Asyura

Dream - Perintah ini muncul di tahun-tahun awal turunnya Islam. Tradisi ini lalu berlanjut sampai Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah.

Rasulullah SAW kemudian mempertegas perintah tersebut dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

" Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya."

Terkait alasan Rasulullah SAW menjalankan puasa Asyura, dijelaskan oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat tersebut, Ibnu Abbas menceritakan pertemuan Rasulullah SAW dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura saat berada di Madinah.

Rasulullah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Lantas mereka menjawab demikian.

" Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah" . Nabi bersabda, " Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga."

Selengkapnya...

(ism)

Beri Komentar