Mengenal Sosok Penerjemah Pembicaraan 4 Mata Jokowi-Raja Saudi

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 3 Maret 2017 11:03
Mengenal Sosok Penerjemah Pembicaraan 4 Mata Jokowi-Raja Saudi
Jokowi sempat berbincang empat mata dengan Raja Salman. Pemuda ini menjadi jembatan bagi Jokowi berbicara kepada Raja Salman. Siapa dia?

Dream - Presiden Joko Widodo tampak begitu akrab dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. Keduanya bahkan terlihat seperti sepasang sahabat karib.

Tidak dapat dipungkiri, perbedaan bahasa mungkin merupakan kendala, mengingat keduanya memiliki latar belakang budaya berbeda. Tetapi, hal itu tidak terlihat saat Jokowi bersama Raja Salman.

Semua berkat jasa pemuda Depok, M Sahrul Murajjab. Dialah sosok yang menjembatani pembicaraan antara Jokowi dengan Raja Salman.

Tidak main-main, Rojab bahkan dipercaya sebagai penerjemah pembicaraan empat mata antara Jokowi dengan Raja Salman.

" Saya bertugas saat pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Raja Salman, dan beberapa pertemuan bilateral sepanjang kunjungan Raja Salman," ucap Rojab kepada Dream, Kamis 2 Maret 2017.

Raja Salman, Presiden Jokowi dan Ormas Islam

Rojab merupakan satu dari sekian tenaga ahli bahasa yang dimiliki Kementerian Luar Negeri Indonesia. Dia memiliki kemampuan mumpuni dalam menerjemahkan bahasa Arab.

Karyawan Direktorat Afrika Kemenlu ini merupakan lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Di pesantren itu, Rojab menempa diri dengan segala pengetahuan, terutama bahasa.

" Lulus dari Gontor, saya kuliah di Tripoli, Libya," ujar Rojab.

Lulus kuliah, Rojab memutuskan bergabung menjadi PNS di lingkungan Kemenlu pada 2007. Empat tahun kemudian, dia ditugaskan sebagai staf Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Yordania.

" Selama di Yordania, saya selalu diminta mendampingi Dubes saat bertemu dengan sejumlah pejabat di kawasan Timur Tengah," kata Rojab.

Pada 2014, Rojab memutuskan pulang ke Tanah Air. Dia kemudian ditempatkan di Direktorat Afrika Kemenlu. Meski demikian, karena sangat fasih Bahasa Arab serta pengalamannya begitu banyak, Rojab terpilih menjadi salah satu tenaga penerjemah Kemenlu.

Dia pun kerap diminta menjadi penerjemah sejumlah pertemuan kenegaraan. Konferensi Asia Afrika merupakan momen besar pertama yang melibatkan dia sebagai penerjemah inti Bahasa Arab.

Jokowi kehujanan sambut Raja Salman

Usai momen itu, dia sering diminta menjadi penerjemah bahasa saat Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah tamu negara dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang kerap berbahasa Arab.

Hebatnya, Rojab merupakan penerjemah yang ditunjuk mendampingi Jokowi saat kunjungan ke negara-negara Timur Timur.

" Waktu itu sebenarnya ada dua orang, tapi teman saya tidak bisa terjun, akhirnya saya yang terjun. Tidak ada orang lain lagi," kata Rojab.

Saat bertugas selama kunjungan Raja Salman, Rojab mengaku tidak mendapat arahan tentang apa saja yang akan disampaikan Raja Salman. Alhasil, dia menjadi jembatan bagi Jokowi dengan Raja Salman.

Rojab, Raja Salman dan Presiden Jokowi

M Sahrul Murojjab, Raja Salman dan Presiden Jokowi (Facebook/M Sahrul Murojjab)

" Jadi, kami antisipasi saja. Kami perkirakan kosa kata apa yang disampaikan, sebisa mungkin kami terjemahkan," kata Rojab.

Dia mengakui ada kesulitan tertentu yang terkadang muncul saat bertugas. Beberapa di antaranya seperti kosa kata yang tidak lazim.

Menghadapi situasi semacam itu, Rojab akan menerjemahkan ke dalam istilah yang kerap dikenal. " Jadi diterjemahkan dengan makna yang sekiranya mendekati," kata dia.

Menjadi penerjemah, kata dia, memang bukan perkara mudah. Setidaknya ada dua hal yang menjadi penentu kelancaran dalam tugas penerjemahan.

Presiden Jokowi dan Rojab

" Pertama, penguasaan bahasa harus memadai, baik bahasa ibu maupun bahasa asing. Sebab, akan ada istilah yang tidak lazim. Jika tidak memadai, istilah-istilah itu tidak akan dapat diterjemahkan," kata Rojab.

" Ke dua, mental. Banyak di antara kami yang memiliki kemampuan bahasa lebih baik. Tapi karena mentalnya kurang terasah, mereka malah tidak bisa profesional bertugas," terang dia.

Rojab menekankan, mental dapat terasah dari banyaknya pengalaman yang pernah dijalani. Hal itu akan menjadi jam terbang bagi seseorang.

" Nah, saya selalu memanfaatkan tugas untuk menambah jam terbang saya," terang Rojab. 

Beri Komentar