Alasan Islam Larang Menyeru Orang Tua dan Guru dengan Namanya

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 20 Desember 2017 20:02
Alasan Islam Larang Menyeru Orang Tua dan Guru dengan Namanya
Panggil mereka dengan panggilan pak, bu, kiai, ustaz, dan yang lainnya.

Dream - Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia memanggil orang lain dengan panggilan seperti pak, bu, kiai, ustaz, datuk, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini bahkan sudah menjadi adat.

Ternyata, kebiasaan ini sesuai dengan ajaran Islam. Para ulama mengajarkan kita untuk tidak memanggil orang tua, guru, atau ahli ilmu dengan namanya saja.

Misalkan, Mulkan memiliki tetangga seorang ustaz bernama Zaenal. Maka, Mulkan tidak boleh memanggil tetangganya dengan Zaenal, melainkan Ustaz Zainal.

Dikutip dari laman rumaysho, Imam An Nawawi memberikan penjelasan mengenai kebiasaan ini yang merupakan adab dalam Islam. Penjelasan tersebut tercantum dalam kitab Al Majmu' Syarhul Muhadzdzab.

" Disunahkan bagi anak, murid, atau seorang pemuda ketika menyebut ayahnya, guru dan tuannya agar tidak dengan menyebut nama saja. Diriwayatkan dalam Kitab Ibnu As Sunni, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Jangan jalan di depannya, jangan membantahnya, jangan duduk sebelum ia duduk, jangan memanggilnya cuma dengan namanya saja.' Yang dimaksud jangan membantah adalah membantah orang tua ketika orang tua mengingatkan keras atau mengajari adab pada kita. Dari 'Abdullah bin Zahr, ia berkata, 'Termasuk durhaka pada orang tua adalah engkau memanggil orang tua dengan namanya saja dan engkau berjalan di depannya.'

Penghormatan kepada orang yang lebih tua juga tercantum dalam hadis riwayat Tirmidzi, dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash RA, dari Rasulullah Muhammad SAW.

Tidak termasuk golongan kami siapa yang tidak menyayangi yang kecil dan tidak menghormati yang lebih tua di antara kita.

Selengkapnya...

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More