Tangis Puti Guntur, Napak Tilas Jejak Bung Karno di Surabaya

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 31 Januari 2018 13:51
Tangis Puti Guntur, Napak Tilas Jejak Bung Karno di Surabaya
Keharuan tidak bisa lagi dibendung. Ia terisak menangis. Semua terdiam melihat.

Dream - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengunjungi sejumlah tempat bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan Presiden pertama RI Soekarno di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Puti berkunjung ke rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean, Kelurahan Peneleh. Bung Karno lahir di tempat tersebut pada 6 Juni 1901.

Dalam sambutan, gaya Puti mengingatkan kakeknya. Puti menyebut, " Dari ufuk timur dimulai." Karena Bung Karno lahir menjelang matahari merekah di ufuk timur, sehingga ia kemudian dikenal dengan sebutan Putera Sang Fajar" .

Puti menegaskan, pemilik rumah dan kampung Pandean harus bangga, karena dari rumah seluas 5 x 14 meter persegi itulah lahir tokoh besar, yang menjadi pemimpin Republik Indonesia di kemudian hari.

" Saya ditugaskan ke Jawa Timur untuk menjadi Calon Wakil Gubernur, mendampingi Gus Ipul (Saifullah Yusuf). Kami berdua diberikan tugas dan misi untuk ambil bagian menyejahterakan rakyat," kata ibu dua anak itu.

Di sela sambutan, kata-kata mendadak Puti terhenti. Keharuan tidak bisa lagi dibendung. Ia terisak menangis. Semua terdiam melihat.

" Saya serasa pulang kampung. Saya bersyukur bisa datang ke ini, tempat kelahiran kakek saya," kata Puti terbata-bata, di sela isak tangis.

Warga pun berteriak memberi semangat. 'Ayo semangat!' teriak warga. Seketika Puti tergugah. Ia hentikan tangisnya. " Ya, kita harus semangat," ujar dosen tamu Kokushikan University Jepang, itu.

Menurut Puti, menjadi pemimpin adalah amanah yang sangat berat. Kisah Bung Karno menyemangatinya untuk bekerja optimal bagi Jatim.

" Inspirasi beliau Insya Allah selalu hadir dalam langkah-langkah kita semua" .

(Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar