Pimpin Salat Jenazah, Ustaz Toto Tasmara Meninggal Dunia

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 8 Desember 2015 20:23
Pimpin Salat Jenazah, Ustaz Toto Tasmara Meninggal Dunia
Ustaz Toto meninggal dunia saat memimpin salat jenazah di Palembang, Sumatera Selatan.

Dream - Indonesia kembali kehilangan salah satu ulama. Pada Selasa, 8 Dsember 2015, pukul 13.40 WIB, Ustaz Toto Tasmara meninggal dunia di Palembang, Sumatera Selatan.

Innalillahi wa innaa ilaihi roojiuun, telah meninggal dunia jam 13.40 WIB di Palembang saat memimpin shalat jenazah, sahabat kita, Ustadz Drs. H. Toto Tasmara,” demikian pesan singkat Ustadz Anshori Abdul Jabbar, sebagaimana dimuat laman ICMI Media.

Rencananya, jenazah Ustaz Toto akan diberangkatkan dari Palembang ke kediaman almarhum di Jalan Flamboyan Asri, Rempoa, Tangerang Selatan pada Rabu pagi.

Toto Tasmara merupakan ustaz kelahiran Banjar, Ciamis, Jawa Barat, 10 November 1948. Dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga sufistik. Karena pengaruh itulah kumpulan tulisan maupun puisinya syarat dengan nuansa sufistik tersebut.

Ustaz Toto mengabdikan diri untuk berdakwah. Pada 1976, dia mendirikan BKPMI (Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia). Pada 1978, dia mendirikan Badan Koordinasi Mubalig se-Indonesia (Bakomubin), sebuah lembaga yang berkiprah untuk meningkatkan kualitas dan pencerahan para mubalig.

Selain sebagai pendakwah, dia juga mantan eksekutif yang piawai. Ia pernah menduduki jabatan eksekutif di perusahaan multinasional, seperti: PT Richardson Merrel, PT Singer, Nixdorf, dan lainnya. (Ism) 

 

1 dari 6 halaman

Kiai Aziz, Pendekar Fikih NU, Wafat

Kiai Aziz, Pendekar Fikih NU, Wafat © Dream

Dream - Berita duka datang dari Jombang, Jawa Timur. Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in, Paculgowang, KH Aziz Mansur, wafat pada Selasa, 8 Desember 2015.

Menurut informasi dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Jombang, Kiai Aziz wafat pukul 00.10 WIB, saat dirawat di Grha Amerta, Rumah Sakit Dr Sutomo, Surabaya.

Kiai Aziz dikenal sebagai salah satu tokoh kiai sepuh yang kental dengan ajaran salaf di Jatim. Dia dikenal kerap menyumbang pemikiran untuk memecahkan masalah hukum yang rumit.

“ Beliau sangat cerdik dalam memberikan argumentasi-argumentasi masalah hukum Islam terutama bidang fiqih,” kata salah satu pengurus Ponpes Tarbiyatun Nasyi’in, Gus Shobih.

Selain itu, Kiai kelahiran Tulungagung 1942 ini dikenal sangat santun. “ Beliau adalah kiai yang santun, ramah, dan cerdik, hal ini yang menjadi tugas kita untuk melanjutkan perjuangan beliau di pondok pesantren ini,” tambah Gus Shobih.

2 dari 6 halaman

Ustazah Lutfiah Wafat

Ustazah Lutfiah Wafat © Dream

Dream - Kabar duka datang dari keluarga Shireen dan Zaskia Sungkar. Sang tante, Ustazah Luthfiah Ali Sungkar, wanita kelahiran Solo 12 Juli 1947 itu telah tutup usia hari ini Rabu 21 Oktober 2015.

Kabar duka ini disampaikan Shireen Sungkar yang juga keponakan dari ustazah yang kerap menghiasi  layar kaca itu. Shireen mengatakan sosok Almarhumah telah mengajarkan banyak hal untuknya.

" Innalillahi Wainna Illahi Rojiun. Tante luthfiah sayang terimakasi selalu mengajarkan banyak hal untuk kita semua, mohon dimaafkan segala kesalahannya ,smoga diampunkan segala dosanya dan diterima di sisi Allah,"  tulis Shireen.

Setelah dikonfirmasi, pihak Shireen membenarkan hal itu. " Tepatnya jam berapa saya kurang paham, tetapi benar Almarhum meninggal siang ini. Shireen akan segera datang nyelawat ke rumahnya. Nanti Insya Allah akan dikabarkan lagi," ungkap Yanna, assisten Shireen lewat pesan singkatnya.

Ungkapan belasungkawa dan doa pun membanjiri akun instagram Shireen." Inalillahiwainailaihirojiun. Semoga khusnul khotimah,, semoga amal ibadah nya diterima Allah, dan diterangkan kuburnya. Aamiin,"  ungkap netizen.

Seperti diketahui Almarhumah beberapa kali mengisi acara rohani islam di stasiun televisi seperti `Renungan Ramadan` dan `Embun Pagi`. Kakak dari Mark Sungkar ini pernah meraih penghargaan Asean Moeslem Award 2004, institusi yang memiliki kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap prestasi muslim.

Almarhumah meninggalkan lima anak yakni Riza Hasan, Sylvia Hasan, Helmi Hasan, Deana Hasan dan Naufal Hasan. Semoga khusnul khotimah. Amin. (Ism) 

3 dari 6 halaman

Pria Ini Wafat Saat Salat Berjamaah

Pria Ini Wafat Saat Salat Berjamaah © Dream

Dream - Jamaah pria meninggal saat melaksanakan salat berjamaah pada sebuah masjid yang terletak di pelabuhan Barat Casablanca, Maroko. Periwtiwa tersebut terekam oleh kamera.

Sebagaimana dikutip Dream dari laman Emirates 24l7, Rabu 28 Januari 2015, pria itu berdiri di tengah saf jamaah pria. Tiba-tiba pria yang berbaju putih itu jatuh ke arah depan.

Sejumlah jamaah kaget. Namun hanya jamaah yang berdiri di sebelah kirinya yang menolong. Satu jamaah lainnya kemudian memberikan pertolongan. Sementara yang lain tetap melanjutkan salat mereka. 

4 dari 6 halaman

Guru Mulia Ini Wafat Saat Mengajar Alquran

Guru Mulia Ini Wafat Saat Mengajar Alquran © Dream

Dream - Jutaan warga Arab Saudi menyampaikan belasungkawa atas wafatnya seorang guru bernama Fahad Al-Hajji. Sang guru menghembuskan nafas terakhir saat mengajar Kitab Suci Alquran di Sekolah Dasar Hisham bin Hakeem, Riyadh.

Dikutip Dream dari laman Arab News, Selasa 1 Desember 2015, banyak warga Saudi memanjatkan doa untuk Al-Hajji. Lini massa media sosial di Negeri Petrodollar itu terus dibanjiri oleh doa untuk Al-Hajji.

Ungkapan belasungkawa juga datang dari Menteri Pendidikan Saudi, Azzam Al-Dakheel. Pak Menteri menyampaikan dukacita melalui akun Twitter.

" Mengajar bukan sekadar pekerjaan. Sebaliknya, guru membawa dan menyebarkan pesan yang besar dengan kejujuran sepenuhnya dan kepercayaan ... beristirahat dalam damai rekan kami," tulis Azzam.

Al-Hajji dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab. Semua murid mencintai guru ini. Kepergian Al-Hajji tentu membuat murid-muridnya bersedih hati.

Saat mengajar di kelas terakhir itu, Al-Hajji merasa sesak nafas. Dia meminta murid-muridnya untuk memanggil sang wali kelas. " Saya merasa lelah," kata teman seprofesi Al Hajji, Yousef Al-Shaeie.

Al-Hajji lantas dibawa ke rumah sakit, namun sebelum tiba di rumah sakit, dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya. Selamat jalan Pak Guru, semoka khusnus khotimah. Amin. 

5 dari 6 halaman

Pertama Kali Berhaji, Muslim Inggris Wafat dalam Tragedi Mekah

Pertama Kali Berhaji, Muslim Inggris Wafat dalam Tragedi Mekah © Dream

Dream - Tragedi robohnya menara kerek (crane) di Mekah pada Jumat petang lalu menyisakan kesedihan mendalam bagi sebuah keluarga Muslim di Inggris.

Qasim Akram, seorang pemuda Muslim asal Bolton, Inggris, ikut menjadi korban tewas dari crane maut di Arab Saudi. Padahal Akram baru saja tiba beberapa jam di Kota Suci untuk menunaikan ibadah haji pertamanya.

" Aku melihat dia berangkat pada hari Rabu. Dia sangat menantikan bisa pergi ke Mekah. Dia tersenyum dan sempat meminta saya beberapa tips karena saya pergi tahun lalu," kata Akhtar Zaman, teman Akram, kepada Press Association, seperti dikutip onislam, Rabu, 16 September 2015

Akram, 32, menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya bersama kedua orang tuanya. Saat insiden terjadi, Akram berada di depan orang tuanya.

Dalam insiden tersebut, kedua orang tua Akram dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka sedikit pun.

" (Dia dan orang tuanya) berada di sekitar tempat kejadian. Tetapi dia mungkin 50 yard di depan orang tuanya dan saat itulah kecelakaan terjadi," kata Zaman.

Setelah kejadian tersebut, kedua orang tua Akram kehilangan kontak dengan putranya.

" Mereka tidak bisa menemukannya hingga pada Sabtu malam ada petugas yang menemukannya di sebuah rumah sakit," ujar Zaman.

Zaman mengatakan meninggalnya Akram merupakan kehilangan besar bagi keluarga dan masyarakat Muslim di Inggris. Pasalnya, Akram adalah seorang ayah dari empat orang anak.

" Dia menikah dan memiliki empat anak. Saya pikir yang bungsu mungkin berusia satu setengah atau dua tahun. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan peristiwa memilukan ini kepada mereka," kata Zaman.

Akram adalah anggota aktif di Masjid Al Aqsa yang terletak di Gilnow Road, Halliwell. Ayah Akram sangat dihormati di wilayah Halliwell dan menjadi sekretaris di masjid tersebut.

Di halaman Facebook Masjid Al Aqsa, Zaman mengunggah foto Akram dan menulis pesan, " Kami tidak hanya berbagi gambar tetapi juga rasa sakit dan kesedihan atas kepergiannya dari dunia ini untuk menuju tempat kekal penuh kebahagiaan."

6 dari 6 halaman

Jamaah Haji Ini Meninggal Usai Berdoa Ingin Wafat di Mekah

Jamaah Haji Ini Meninggal Usai Berdoa Ingin Wafat di Mekah © Dream

Dream - Seorang gadis berusia 25 tahun asal Arab Saudi meninggal di Mekah saat melakukan ibadah haji. Gadis itu menghembuskan napas terakhir selang satu jam setelah memberi tahu sang ayah melalui pesan singkat tentang keinginannya meninggal di Mekah.

Menurut sang ayah, Ahmed Al Malki, putrinya hampir menyelesaikan seluruh rangkaian ritual haji saat mengirim pesan tersebut. Dalam pesan yang diterima Al Malki itu, sang putri mengatakan telah berdoa kepada Tuhan agar meninggal pada 'hari yang dirahmati' itu.

" Dia mengirim pesan kepada saya satu jam sebelum dia meninggal," kata Al Malki sebagaimana dikutip Dream dari laman Emirates 24l7, Sabtu 11 Oktober 2014.

" Dia memberitahu saya bahwa dia dilahirkan selama hari yang dirahmati dan berdoa kepada Tuhan bahwa dia [ingin] meninggal pada hari itu," tambah Al Mulki.

Karena sang putri telah menginginkan kematiannya saat berhaji itu, maka Al Malki pun menerimanya. " Orang-orang datang menyatakan bela sungkawa, tapi saya mengatakan kepada mereka saya tidak akan menerimanya," kata dia.

" Saya memberi tahu mereka untuk memberi selamat kepada saya untuk akhir yang dirahmati dan berdoa kepada Tuhan agar anak saya diizinkan memasuki surga-Nya," ujar Al Malki. Namun, pria yang tinggal di Taif ini tak menyebutkan bagaimana putrinya meninggal.

Beri Komentar