5 Risiko Kesehatan Saat Mengandung Bayi Kembar

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 31 Desember 2016 08:00
5 Risiko Kesehatan Saat Mengandung Bayi Kembar
Pastikan selalu melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi secara teratur.

Dream - Mengandung bayi kembar adalah hal yang patut dirayakan. Sederet persiapan juga harus dilakukan, termasuk dengan segala risiko kesehatan yang menyertainya. Tak seperti hamil satu bayi, hamil kembar memang lebih menguras energi ibu.

Ada beberapa risiko yang mungkin muncul saat hamil bayi kembar. Tapi dengan teknologi kedokteran yang mumpuni, masalah ini bisa teratasi dengan baik. Tentunya jika dilakukan pemeriksaan dan konsultasi teratur. Berikut lima risiko kesehatan yang bisa saja terjadi.

1. Lahir prematur
Kehamilan bayi kembar bisa jadi lebih cepat daripada bayi pada umumnya. Hal ini terjadi karena bayi kehabisan ruang di dalam rahim ibu. Kelahiran bayi sebelum 38 minggu dianggap sebagai kelahiran prematur.

2. Lahir dengan berat badan rendah
Kebanyakan anak kembar lahir dengan berat badan lebih rendah dari rata-rata bayi. Ibu para bayi kembar perlu memberikan nutrisi terbaik pada bayi mereka sejak dalam kandungan.

3. Ada perbedaan berat badan
Berat badan bayi yang satu tak selalu sama dengan bayi yang lainnya, karena ada yang dapat ruang lebih banyak dan ada yang dapat asupan makanan lebih banyak dalam rahim. Hal ini harus dipantau secara konstan oleh dokter.

4. Preeklamsia
Terjadinya tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan preeklamsia, yang bisa berakibat fatal bagi bayi dan ibu. Selama kehamilan kembar, risiko mengalami preeklamsia naik berlipat ganda daripada para ibu yang mengandung satu bayi. Disarankan untuk menjaga tekanan darah selama kehamilan.

5. Gestational Diabetes (GD)
GD merupakan komplikasi umum bagi ibu yang hamil bayi kembar. Sebagian besar kasus GD sebenarnya hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, tapi bisa menyebabkan masalah kesehatan.

6. Anemia
Tubuh ibu yang hamil bayi kembar harus memproduksi darah lebih banyak untuk pertumbuhan bayi, sehingga ia banyak kehilangan hemoglobin. Konsultasikan hal ini dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan suplemen khusus, serta perbanyak asupan kaya zat besi seperti daging, sayuran hijau, dan buah bit.

Sumber: Baby Center

 

Beri Komentar