Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Sifat Negatif Anak yang Bisa Jadi 'Modal' Besar

5 Sifat Negatif Anak yang Bisa Jadi 'Modal' Besar Anak-anak Aktif/ Foto: Shutterstock

Dream - Menghadapi tingkah laku anak yang seringkali sulit diatur, penuh protes atau keras kepala, memang sangat menguras emosi. Orangtua berharap sikap negatif tersebut akan menghilang atau setidaknya berkurang.

Rupanya, sifat anak yang kita anggap negatif tak selalu berdampak buruk. Di kemudian hari, justru sifatnya itu bisa jadi modalnya dalam bersikap dan menghadapi masalah yang pastinya jadi lebih rumit. Sifat negatif apa saja yang bisa jadi modal anak saat dewasa?

Keras Kepala
Anak yang keras kepala pasti melelahkan bagi para orangtua. Namun, karakteristik ini dapat berkembang menjadi sesuatu yang positif. Ketika besar, anak menjadi gigih dan dan tekun dalam menjalani kegiatan. Anak kelak menjadi sosok yang terpercaya, gigih dan dapat diandalkan oleh orang-orang sekitar.

Kerap menentang
Anak yang suka menentang atau mempertanyakan suatu perintah memiliki jiwa kepemimpinan pada dirinya. Hal itu karena anak tersebut bisa berpikir untuk dirinya sendiri, dan tidak mengandalkan orang lain. Mereka juga bisa mengambil alih, dan percaya diri.

 

Emosi Intens

Tantrum anak memang sangat bikin stres, tapi ini karena otaknya belum berkembang dengan baik. Kedewasaan akan meredam dan menyalurkan emosi tersebut ke dalam keterampilan baru, kreativitas, orisinalitas, dan semangat hidup. Anak yang memiliki emosi besar akan suka dengan petualangan. Emosi dan gairahnya akan menginspirasi orang lain, mengubah hati dan pikiran, dan mempengaruhi perubahan.

Anak lelaki

Pemilih
Seringkali anak memiliki sifat pemilih yang bisa merepotkan para orangtua. Namun, sifat pemilih pada anak ini dapat menjadi ambisi, mengingat mereka tidak mudah puas. Maka apapun cita-citanya, akan mereka kejar. Ia akan memiliki standar pribadi yang tinggi, akuntabilitas, etos kerja yang kuat, dan inisiatif untuk memulai sendiri.

Ceroboh
Anak yang ceroboh kerap diberi label buruk, padahal itu bisa jadi tanda kalau ia sangat berani mengambil risiko. Punya keberanian dan dorongan yang kuat untuk melakukan hal-hal yang sulit. Mereka terbiasa mendorong dirinya sendiri untuk mencapai tujuannya walau hal buruk yang dihadapi sangat besar.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber:IMom

4 Cara Latih Anak Lelaki Mengontrol Emosi

Dream - Mengalami rasa sedih, marah, kecewa, bahagia adalah hal wajar dan dirasakan semua orang baik anak lelaki maupun anak perempuan. Mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan sangat penting untuk dilakukan demi kesehatan mental.

Sayangnya pada anak lelaki, mereka seringkali dianggap sosok yang harus selalu kuat dan dominan. Padahal ada kalanya mereka butuh menangis dan bersikap manis saat sedang bahagia.

4 Cara Latih Anak Lelaki Mengontrol Emosinya

Sementara saat marah atau kecewa, malah dianggap wajar anak lelaki mengeluarkan emosi negatifnya. Seperti memukul, menendang, melempar dan sebagainya. Tentunya hal ini merupakan kesalahan besar.

"Anak laki-laki perlu mengingat satu hal yang paling penting dalam hal perasaan mereka (terutama kemarahan), yaitu mereka selalu punya pilihan bagaimana meresponsnya," kata Meg Meeker, seorang dokter anak.

Ia menjelaskan, ketika anak lelaki masih usia dini, perkembangan emosinya belum sempurna. Tugas orangtua adalah mencontohkan dan membimbingnya untuk bisa mengontrol dan merespons emosi yang muncul dengan baik dan tidak merugikan dirinya maupun orang lain.

Bagaimana caranya? Empat cara ini penting untuk dilakukan sejak dini.

Kenali Emosi
Sebelum si anak lelaki dapat mengatasi emosinya, ia perlu mengidentifikasinya. Contohnya, mungkin dia marah pada ayahnya karena tak jadi jemput di sekolah, padahal perasaan sebenarnya di balik permukaan adalah kesedihan. Ajari anak untuk melihat lebih dalam emosi yang dialami dan apa yang muncul di permukaan. Dengan begitu anak bisa mengungkapkannya dengan baik.

 

Jangan Membuatnya Bersalah karena Emosi yang Dialami

Cobalah untuk tidak membuat anak merasa bersalah atas emosinya. Seperti yang dikatakan Dr. Meeker, “…mereka dapat merasakan sesuatu dengan kuat, tetapi kemudian harus memilih bagaimana—dan bagaimana tidak—untuk menanggapi perasaan itu". Jadi, jangan ajari putra ayah dan bunda untuk menekan amarah, cemburu, atau emosi kuat lainnya. Semua itu adalah bagian dari fitrah manusia.

ibu anak

Bertindak
Setelah perasaan itu diidentifikasi dan diakui, anak laki-laki harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan perasaan itu. Pertama, dorong anakuntuk berbicara tentang apa yang dia rasakan. Dia tidak perlu menganalisisnya secara berlebihan, tetapi jika dapat mengungkapkannya kepada ibu atau ayah, itu luar biasa.

 

Latih anak bertanggung jawab Anak laki-laki perlu tahu bahwa, pada akhirnya, dialah yang bertanggung jawab atas bagaimana dia bereaksi terhadap perasaannya. Ajari dia bahwa kekuatan fisik tidak dapat diterima dan bahwa dia tidak boleh menggunakan kekuatan

Anak laki-laki perlu tahu bahwa, pada akhirnya, dialah yang bertanggung jawab atas bagaimana dia bereaksi terhadap perasaannya. Ajari dia bahwa kekuatan fisik tidak dapat diterima dan bahwa dia tidak boleh menggunakan kekuatan semacam itu dengan orang lain.

Jika dia perlu mengeluarkan agresi, dia dapat menemukan pelepasan fisik melalui olahraga, meninju bantal, atau bahkan berteriak ke bantal. Kita perlu mengajari anak-anak kita bahwa mereka adalah bos dari perasaan mereka.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Imom

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Family Goal! Potret Anisa Rahma dan Suami Boyong Balitanya Ibadah Umroh

Family Goal! Potret Anisa Rahma dan Suami Boyong Balitanya Ibadah Umroh

Pasangan ini menanti cukup lama untuk mendapatkan anak. Kini, setelah buah hatinya lahirnya, mereka beribadah bersama ke Tanah Suci.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dapur Buluk Jadi Keren Maksimal, Bernuansa Industrial

Dapur Buluk Jadi Keren Maksimal, Bernuansa Industrial

Lihat perbedaan dapur yang sebelumnya gelap dan pengap jadi estetik banget.

Baca Selengkapnya icon-hand
Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi

Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi

kebutuhan cairan dalam tubuh juga hal utama yang harus diperhatikan bagi ibu hamil

Baca Selengkapnya icon-hand
Curhat Kocak Guru SD Hadapi Cerita Para Murid

Curhat Kocak Guru SD Hadapi Cerita Para Murid

Polah anak-anak murid kadang suka bikin kesal tapi seringkali bikin para guru tertawa. Simak curhatan guru ganteng ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
Enno Lerian Sedang Marah, Putranya Merayu dengan Menyapu

Enno Lerian Sedang Marah, Putranya Merayu dengan Menyapu

"Gemes pengen ketawa tapi aslinya akunya masih marah banget," ungkap Enno.

Baca Selengkapnya icon-hand
Momen Hangat Sri Mulyani Momong Cucu Bayinya

Momen Hangat Sri Mulyani Momong Cucu Bayinya

Menurut Sri, momen tersebut jadi saat yang membahagiakan untuknya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ekspektasi Tinggi Orangtua Pada Anak, Negatif atau Positif?

Ekspektasi Tinggi Orangtua Pada Anak, Negatif atau Positif?

"Menjadi orangtua adalah proses belajar yang tidak akan pernah berhenti".

Baca Selengkapnya icon-hand
Maternity Shoot Unik Nadine Chandrawinata, Pose Cantik di Tumpukan Kasur

Maternity Shoot Unik Nadine Chandrawinata, Pose Cantik di Tumpukan Kasur

Tema yang dipilih Nadine untuk foto kehamilannya sangat menarik.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dapur Model 'Gang Senggol', Minimalis tapi Estetik

Dapur Model 'Gang Senggol', Minimalis tapi Estetik

Mengandalkan ventilasi besar dan interior putih, dapur jadi tidak terlalu pengap.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ingin Anak Punya Mental Kuat? Ikuti Panduan dari Psikolog

Ingin Anak Punya Mental Kuat? Ikuti Panduan dari Psikolog

Prosesnya pun butuh keterlibatan aktif orangtua, konsistensi dan kedisiplinan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Nuansa Hangat Sage Green, Warna Apik untuk Kamar Tidur

Nuansa Hangat Sage Green, Warna Apik untuk Kamar Tidur

Coba pertimbangkan untuk menggunakan warna lembut ini untuk di kamar tidur.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pekan Ulangan, Lakukan 5 Hal Biar Anak Cepat Hafal Pelajaran

Pekan Ulangan, Lakukan 5 Hal Biar Anak Cepat Hafal Pelajaran

Ingatkan buah hati untuk selalu melakukan hal ini saat ulangan atau ujian.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bagaimana Trauma Masa Kecil Berdampak Pada Kesehatan Mental?

Bagaimana Trauma Masa Kecil Berdampak Pada Kesehatan Mental?

Pada masa anak-anak yang mungkin sering dianggap sudah terlewat, trauma juga bisa terbawa hingga dewasa.

Baca Selengkapnya icon-hand
Before After Living Room Jadul, Penataannya Jadi Beda Banget

Before After Living Room Jadul, Penataannya Jadi Beda Banget

Pemilihan warna, material, hingga pencahayaan membuat ruangan ini jadi sangat keren.

Baca Selengkapnya icon-hand
Rutin Olahraga Bantu Anak Lebih Tahan Terhadap Stres

Rutin Olahraga Bantu Anak Lebih Tahan Terhadap Stres

Sebagai orangtua bisa membantu anak untuk meredakan stres. Salah satunya dengan olahraga.

Baca Selengkapnya icon-hand
Potret Teras dengan Pintu Lipat, Rumah Jadi Lebih Terang

Potret Teras dengan Pintu Lipat, Rumah Jadi Lebih Terang

Pencahayaan alami bisa didapatkan optimal, begitu pun aliran udara.

Baca Selengkapnya icon-hand
Viral Curhat Ibu Kena Semprot Anak karena Wallpaper HP Foto Nicolas Saputra

Viral Curhat Ibu Kena Semprot Anak karena Wallpaper HP Foto Nicolas Saputra

Kadang anak-anak juga bisa berpikir terlalu jauh. Hati-hati pasang wallpaper ya, Bunda.

Baca Selengkapnya icon-hand
Warganet Kepincut Potret  Gala Sky Bergaya Slay Bro!

Warganet Kepincut Potret Gala Sky Bergaya Slay Bro!

Diasuh oleh para om dan tante, Gala kerap didandani dengan tampilan cute dan stylish.

Baca Selengkapnya icon-hand