Ada Lomba Balita Kurang Gizi di Banyuwangi, Bagaimana Cara Menilainya?

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 25 Oktober 2019 10:03
Ada Lomba Balita Kurang Gizi di Banyuwangi, Bagaimana Cara Menilainya?
Bagian dari program rutin Puskesmas.

Dream - Mungkin Sahabat Dream sering mendengar lomba bayi sehat, tapi di Banyuwangi ada lomba yang sebaliknya, yaitu lomba balita kurang gizi. Terdengar aneh tapi itulah kenyataannya.

Lomba unik tersebut bahkan sudah menjadi program rutin Puskemas Singotrunan di Banyuwangi, Jawa Timur. Puskesmas Singotrunan, menggelar lomba balita kurang gizi setahun dua kali.

Lomba ini sebenarnya melakukan evaluasi gizi buruk di wilayah kerja untuk memantau perkembangan balita yang kurang gizi. Berat dan tinggi badan serta kesehatan balita akan dinilai dalam jangka waktu enam bulan oleh para petugas puskesmas.

" Iya, lomba balita kurang gizi ini salah satu inovasidari Puskesmas Singotrunan. Mungkin terdengar unik ya, di mana-mana mah lomba balita sehat, ini malah lomba balita kurang gizi," komentar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono saat ditemui di Aston Hotel Banyuwangi beberapa waktu silam.

 

1 dari 5 halaman

Intervensi Makanan Tambahan

Intervensi Makanan Tambahan © Dream

Nantinya, balita yang kurang gizi diberikan intervensi berupa makanan tambahan. Setelah diberi makanan tambahan, balita yang kurang gizi tersebut setiap bulan dievaluasi.

Evaluasi ini antara lain perkembangan berat badan dan kesehatannya. Penimbangan pun dilakukan untuk melihat berat badan balita.

" Bagi balita yang kenaikan berat badannya mencapai kemajuan, dialah juaranya," tambah Rio, sapaan akrabnya.

 

2 dari 5 halaman

Inovasi Puskesmas

Inovasi Puskesmas © Dream

Adanya lomba balita kurang gizi merupakan bagian dari inovasi SIRAMI GIZI (Aksi Ramah Peduli Pemulihan Gizi) di Puskesmas Singotrunan. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2013.

Tujuan dari SIRAMI GIZI menjadikan anak-anak yang kurang gizi berubah TOKCER (Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas). Balita yang menjadi juara pada lomba balita kurang gizi diharapkan menginspirasi para ibu betapa penting gizi sehat untuk anak.

Selain itu, menggerakkan kesadaran orangtua mengatasi masalah gizi anaknya. Mengutip laman Dinas Provinsi Jawa Timur, sebagian besar lomba balita kurang gizi diikuti oleh orangtua yang memiliki anak dengan gizi buruk dan gizi kurang.

Laporan Fitri Haryanti Harsono/ Sumber: Liputan6.com

3 dari 5 halaman

Saran Ahli Gizi Saat Anak Hanya Mau Makan Camilan

Saran Ahli Gizi Saat Anak Hanya Mau Makan Camilan © Dream

Dream - Selera makan anak-anak memang kadang ajaib. Mereka bisa menutup mulutnya seharian saat melihat piring yang sudah berisi makanan lengkap.

Namun saat ada camilan seperti keripik, permen serta makanan tak sehat lainnya, si kecil bakal dengan senang hati membuka mulut.

Bahkan ada kalanya anak-anak tak mau sama sekali makan makanan lengkap, dan hanya mau mengonsumsi camilan. Rupanya hal ini sangat wajar pada balita.

" Sangat suka makanan tertentu dan hanya ingin makan makanan tersebut adalah hal normal bagi perkembangan balita. Terutama jika mereka terbiasa makan makanan ehat, lunak atau lembut. Saat ada makanan garing, gurih atau manis, anak jadi selalu ingin memakannya," kata Cara Rosenbloom, seorang pakar gizi, seperti dikutip dari Todays Parent.

4 dari 5 halaman

Perpaduan Menu

Perpaduan Menu © Dream

Menurut Cara, jika hal ini terjadi dalam satu hari tidak masalah. Tapi jika selama berhari-hari maka bisa berdampak buruk bagi asupan gizi dan kesehatannya. Anak harus mendapat asupan gizi optimal demi perkembangan fisik dan mentalnya.

" Tak masalah jika anak ingin makan sesuatu, tapi jangan biarkan mereka melakukan kontrol penuh. Anak harus makan makanan yang disediakan di rumah, bukan yang tidak ada," pesan Rosenbloom.

Misalnya, jika anak ingin menikmati camilan keripik, maka sebelumnya harus makan makanan lengkap. Bisa juga makan makanan utama dengan keripik tapi sayur dan lauk harus dihabiskan.

" Camilan hanya bisa didapatkan jika anak sudah menghabiskan makanan utamanya, terutama sayur dan buah," ungkap Rosenbloom.

5 dari 5 halaman

Diet Pada Anak Harus Dipantau Ahli Gizi

Diet Pada Anak Harus Dipantau Ahli Gizi © Dream

Dream - Banyak orangtua merasa anaknya harus menjalani diet karena tubuhnya kegemukan. Namun mereka sering lupa, diet pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan. Bunda harus berkonsultasi dahulu dengan dokter anak atau dokter gizi.

Di usianya, anak masih butuh banyak asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Diet tanpa memperhatikan asupan nutrisi secara detail, bisa berdampak negatif pada perkembangannya.

Jadi, sebelum mengubah pola makan, atau mengurangi porsi makan anak, berkonsultasilah dulu dengan ahlinya. Nantinya dokter akan memeriksa kondisi anak secara keseluruhan, mulai dari tinggi, berat badan, kadar lemak hingga pemeriksaan darah.

Dari hasil pemeriksaan tersebut dokter akan memberi rekomendasi, bisa berupa mengatur menu makanan atau aktivitas fisik yang harus dilakukan anak.

" Obesitas pada anak memang sangat mengkhawatirkan orangtua, tetapi jangan pernah memaksa anak menjalani diet atau memberlakukan diet pada anak tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter," kata Tamara Melton, ahli gizi dari Georgia State University.

Melton mengungkap, penanganan anak obesitas juga harus dilihat dari cara hidup dan pola makan keluarga. Bisa jadi kebiasaan makan tidak sehat di keluarga jadi pemicunya atau anak kesepian dan mencari pelarian dalam makanan.

" Konsultasi psikologis menyeluruh juga dibutuhkan untuk mengetahui pemicu obesitas pada anak. Diet tak bisa asal diberikan, orangtua dan anggota keluarga lain juga harus terlibat penuh," ujar Melton.

Sebelum terjadi obesitas terjadi, sebaiknya pola makan sehat harus dibentuk dalam keluarga. Melakukan olahraga bersama juga harus diperkenalkan sejak dini. Jangan harap anak akan suka berolahraga jika orangtuanya tak pernah mencontohkan.

Begitu juga dalam hal makanan. Sebaiknya, jangan sediakan banyak makanan atau minuman berkalori tinggi di rumah. Isilah kulkas dengan buah-buahan segar dan cemilan rendah kalori. Ingatlah, kebiasaan hidup sehat harus dibiasakan sedari kecil agar anak terhindar dari obesitas.

(Sah/Sumber: WebMD)

Beri Komentar