Ajak Anak Belanja, Jadikan Latihan Mengontrol Keinginan

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 25 Agustus 2023 08:14
Ajak Anak Belanja, Jadikan Latihan Mengontrol Keinginan
Sangat penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak untuk tidak membeli sesuau hanya karena suka.

Dream - Tak semua orang memiliki kontrol diri yang baik. Hal ini bisa jadi karena sejak kecil tidak dilatih orangtuanya untuk mengontrol keinginan. Efeknya saat dewasa jadi pribadi yang impulsif dan tak punya kemampuan mengontrol keinginan yang mumpuni.

Untuk itu sejak anak masih kecil, penting bagi ayah bunda melatih dan mencontohkan bagaimana mengontrol keinginan. Salah satu caranya bisa dengan mengajaknya belanja dan memilih barang sesuai dengan anggaran.

Biarkan anak memilih dan melihat harga. Minta anak melakukan perhitungan sendiri dengan anggaran yang sudah disiapkan. Cara ini bisa membuatnya belajar untuk tahu mana barang dibutuhkan dan sesuai budget.

" Ketika orangtua mengajak anak untuk berbelanja, biasakan bukannya 'ayo kita kesana' melainkan 'ayo kita beli apa' (sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan) dan tentukan anggaran yang jelas sebelum berbelanja," ujar Najelaa Shihab, psikolog dan founder Karir.mu dalam acara Press Conference Danone-AQUA Peluncuran Inisiatif Kampanye Conscious Consumption #PikirinDulu, 24 Agustus 2023 di Jakarta.

Latih anak membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Contohkan, kalau kita harus membuat skala prioritas saat membeli barang. Hal ini akan membuat mereka jadi terbiasa membuat pertimbangan dan tak impulsif.

 

1 dari 4 halaman

Minta juga anak mencatat pengeluaran yang mungkin dapat dilakukan setiap minggunya. Penerapan kebiasaan ini penting untuk dilakukan sejak dini untuk menjaga kestabilan finansial dan mencegah pengeluaran yang berlebihan.

Danone

" Pada saat kita berbelanja itu penting sekali dalam memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin dibeli, sederhananya buatlah daftar belanjaan sebelum pergi ke supermarket," kata Najelaa.

 

Laporan: Aisyah Cryshanty

2 dari 4 halaman

4 Pola Asuh Orangtua Prancis yang Bikin Anaknya Bersikap Baik

Dream - Prancis dikenal sebagai negara fashion, makanan yang high class, dan menara Eiffel. Satu lagi yang juga selalu disebut-sebut sebagai keunggulan warga Prancis adalah pola asuh mereka.

Anak-anak Prancis dikenal dengan sikapnya yang sangat baik, jarang mengamuk, sangat baik dalam mengutarakan keinginannya dan mematuhi aturan. Orang Prancis diketahui memiliki beberapa prinsip dalam mengasuh anak, yang semuanya dapat membentuk anak-anak yang sopan dan jarang membuat ulah.

Apa saja yang mereka terapkan? Yuk simak.

1. Tidak Ada Makanan Khusus Anak
Makanan adalah bagian besar dari budaya Prancis. Orang Prancis sering kali memiliki beragam item di atas meja, dan terkadang, makan siang mereka sendiri dapat berlangsung selama dua jam. Anak-anak juga makan yang disantap orang dewasa.

Menu yang tersaji di meja, itu yang dimakan anak-anak. Hal ini membuat mereka tak menjadi pemilih alias picky eater. Anak juga diajarkan untuk mengambil hanya sebanyak yang mereka bisa makan dan menghindari membuang-buang makanan.

Orang Prancis juga punya kebiasaan memastikan bahwa seluruh keluarga berkumpul setidaknya satu kali di waktu makan, bisa saat sarapan, makan siang atau makan malam.

 

3 dari 4 halaman

2. Tempat Tidur/ Kamar Sendiri

Ibu di Prancis cukup tegas ketika menidurkan anak-anak mereka di kamar mereka sendiri. Jika anak-anak bangun di malam hari dan mulai menangis, para ibu biasanya menunggu sampai tangisannya reda. Anak-anak menyadari bahwa mereka harus menenangkan diri dan kembali tidur. Anak-anak tidak pernah dibiasakan tidur di kamar yang sama dengan orangtua mereka. Jika tidur di kamar yang sama, kemungkinan besar mereka memiliki tempat tidur sendiri yang terpisah.

 

4 dari 4 halaman

3. Dibiasakan Kata-kata "Emas"

Anak-anak tahu betapa pentingnya sopan santun di Prancis. Orangtua mendorong anak-anak mereka untuk menyapa tetangga, tamu, dan orang lain dengan tepat. Saat mengantre, mereka dianjurkan untuk melakukannya dengan sabar, tanpa membuat ulah.

Selanjutnya, mereka sering diajarkan untuk menyerahkan kursi mereka jika ,elihat orang yang lebih tua berdiri. Kata-kata emas seperti " terima kasih" , " tolong" , " selamat siang" , dan " terima kasih kembali" diajarkan kepada mereka sejak dini.

4. Main Diprioritaskan
Jangan kaget jika melihat anak Prancis yang berusia 5 tahun tahun yang baru belajar membaca. Sebagian besar anak-anak di Prancis tidak dapat membaca sampai setelah usia lima tahun. Ini karena orang tua percaya bahwa anak-anak harus memanfaatkan masa kecil mereka dengan sebaik-baiknya, dengan bermain dan bersenang-senang sebanyak mungkin.

Sumber: Momjunction

Beri Komentar