Dream - Akhir pekan dan anak-anak di rumah saja atau ketika mereka sedang di kamar dan tak boleh menggunakan gadget, biasanya akan muncul keluhan bosan. Bukan hanya sekali dua kali tapi mereka melontarkannya berkali-kali.
Hal tersebut seringkali membuat ayah bunda pusing, terganggu dan tidak tega. Menghadapi rengekan anak saat bosan, beberapa orangtua biasanya langsung memberi solusi.
Bisa dengan langsung menawarkan permainan atau aktivitas yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Ayah bunda pernah melakukannya?
Menurut Devi Sani, seorang psikolog, sebaiknya hal tersebut tak dilakukan. Sebisa mungkin tidak langsung memberikan anak solusi instan untuk meredakan kebosanan.
" Secara gak sadar, kita mungkin membuat anak jadi sering mengeluh bosan. Sebab, setiap kali anak mengatakan itu, langsung diikuti oleh hal-hal yang menyenangkan dari orangtua. Seperti jadi memberikannya berbagai entertainment atau memberikannya gadget," ungkap Devi di Instagramnya.
Hal itu rupanya bisa membuat anak berpikir, “Oh kalau saya bilang bosen mama/papa langsung do something entertaining nih/kasih gadget nih."
Jangan sampai anak menyimpulkan hal tersebut.
Itu bisa dijadikan anak sebagai 'senjata' untuk mendapatkan yang diinginkannya.
Devi memaparkan ada dua hal yang membuat anak sangat sering mengeluh bosan, yaitu saat merengek membuatnya jadi lebih diperhatikan atau diperbolehkan memainkan gadget.
" Perilaku anak jadi makin kuat kalau ketika perilaku itu terjadi, diikuti dengan sesuatu yang menyenangkan terjadi pada anak. Ia jadi mau mengulang lagi perilakunya," ungkap Devi.
Biar orangtua tidak membuat anak selalu mengeluh bosan dan membuatnya mencari aktivitas lain, cukup respons anak dengan netral ketika ia mengeluh bosan.
Salah satunya dengan respons “Iya ya, kadang emang kita suka ngerasa bosen, gak apa-apa kok ngerasa bosen”.
" Lalu, kalau anak jadi rewel gimana? Nah, berarti bukan beneran bosen yang dia rasakan, tetapi kebutuhan akan koneksi hati ada yang hilang. Anak pakai kata 'bosan' karena kata itu yang paling cepat mendapat respons dari orangtuanya atau hanya kata itu yang dia tahu untuk mengekspresikan emsoinya," ungkap Devi.