Aplikasi Buatan Mahasiswa IPB Ini Bisa Cegah Stunting

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 20 November 2019 10:04
Aplikasi Buatan Mahasiswa IPB Ini Bisa Cegah Stunting
Mereka membuat aplikasi pemantauan kesehatan anak secara berkala.

Dream - Kasus stunting di Indonesia masih belum terselesaikan dengan baik. Kondisi yang merupakan kurang gizi kronis ini, tentunya bisa mengancam keberlangsungan generasi bangsa.

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi anak dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan porsi dan kebutuhan. Stunting terjadi semenjak janin masih dalam kandungan dan baru nampak ketika anak berusia dua tahun.

Kekurangan gizi ini berisiko meningkatkan angka kematian bayi dan anak karena penderita mudah sakit dan memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa. Kondisi ini
mendorong tiga mahasiswa IPB University untuk membuat sebuah aplikasi monitoring yang dinamakan Gizind.

Mereka adalah Pahmi Idris dari Departemen Proteksi Tanaman, Devin Purnawansyah dan Fitriyanti keduanya dari Departemen Teknologi Hasil Hutan untuk menggagas aplikasi Gizind sebagai solusi menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui aplikasi Gizind ini dapat dilakukan monitoring secara berkala pada kesehatan anak.

“ Aplikasi ini kami rancang dengan tiga tujuan yaitu menjaga dan memonitoring kesehatan ibu hamil, memonitoring dan mengontrol gizi anak selama 1000 Hari Kehidupan Pertama, dan menjaga keseimbangan gizi anak sampai umur lima tahun,” ujar Fitri, ketua tim, seperti dikutip dari rilis yang diterima Dream.

1 dari 4 halaman

Diharapkan Bisa Turunkan Kasus Stunting

Diharapkan Bisa Turunkan Kasus Stunting © Mahasiswa IPB kembangkan aplikasi monitoring cegah stunting (Foto: IPB)

Melalui gagasannya itu, mahasiswa IPB University ini berhasil meraih juara tiga lomba Public Health National Competition (PHNC) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya beberapa waktu lalu.

Pihak-pihak yang akan dilibatkan untuk mengimplementasikan Gizind nanti adalah Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, dan ibu-ibu sebagai target program Gizind.

Pada aplikasi ini, tenaga kesehatan bertugas menginput database anak serta, sedangkan ibu/calon ibu dapat memperoleh pelayanan kesehaan saat kehamilan.

“ Harapannya ide yang kami buat ini bukan hanya sekedar ide. Namun bisa diimplementasikan dan direalisasikan demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam mengatasi masalah stunting yang dapat membahayakan bagi tumbuh kembang generasi bangsa kedepannya,” ujar Pahmi.

 

2 dari 4 halaman

Perhatikan Gizi Anak, Jangan Sampai Stunting

Perhatikan Gizi Anak, Jangan Sampai Stunting © Dream

Dream - Mengontrol asupan makanan tidak semata-mata mengikuti pola makan tiga kali sehari. Asupan gizi berkualitas pun penting untuk pertumbuhan fisik dan psikis anak-anak. Kurang gizi atau gizi buruk, apalagi pada 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak bisa menyebabkan stunting.

" Dalam 1.000 hari pertama itu, sebaiknya gizinya dijaga dan cegah infeksi berlebihan. Ibunya pun harus mencegah anemia dan mempertahankan berat badan ideal supaya tidak stunting," ujar Endang Achadi, Guru Besar FKM UI di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu 22 Juli 2018.

Dikutip dari MCA Indonesia, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

3 dari 4 halaman

Efeknya Bersifat Permanen

Efeknya Bersifat Permanen © Dream

Kurangnya gizi yang mengakibatkan stunting bisa dilihat dari panjang tubuh bayi saat dilahirkan dan perkembangan kecerdasannya ketika SD.

" Kalau panjang tubuhnya kurang dari 47 sentimeter, berarti sudah mengalami stunting. Selain otot dan tinggi, organ lain pun tidak bekerja maksimal dan lebih rentan. Ketika dia sudah bisa berpikir, terlihat pertumbuhan otaknya juga," kata Endang.

Pengaruh stunting tidak pada usia dini. Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi mereka yang akan memiliki anak dan sudah memiliki anak. Yaitu mengonsumsi makanan kaya gizi saat hamil dan memberikan menu makanan kaya gizi pada anak-anak.

" Pengaruhnya bersifat permanen. Makanya, beberapa dampak stunting baru bisa dilihat dari kinerjanya saat sekolah atau bekerja," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Asupan Kaya Gizi

Asupan Kaya Gizi © Dream

Panjang tubuh dan tinggi badan yang kurang akibat stunting, hanya 25 persen dipengaruhi oleh genetik. Maka dari itu, tinggi rata-rata seseorang bisa menjadi penentu kualitas hidupnya.

" Lingkungan berpengaruh sebesar 75 persen. Di Jepang tahun 1900-an, rata-rata tinggi laki-laki 157 sentimeter. Sekarang 170 sentimeter. Berarti lingkungannya sudah lebih baik," imbuhnya.

Demi terhindar dari stunting, ada asupan penting yang harus dipenuhi. Yaitu konsumsi karbohidrat, protein, vitamin dan mineral perlu diperhatikan sejak dini.

" Karbohidrat penting untuk dikonsumsi secukupnya. Begitu juga vitamin, mineral, protein nabati dan hewani. Tidak lupa olahraga," ujar Endang.

Beri Komentar