Tim Medis Bantu Persalinan Di Gunung Slamet, Jawa Tengah/ Foto: Instagram @slametviabambangan_official
Dream - Tak ada yang bisa memprediksi dengan tepat waktu kelahiran bayi. Ibu hamil bisa kontraksi kapan saja, di waktu yang tak terduga. Termasuk ketika berada di jalur pendakian dengan Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Sartini, salah satu pedagang di Pos 3, jalur pendakian, tengah hamil tua. Saat kontraksi, ia berada di gunung dan tak ada tenaga medis yang bisa membantunya.
Pada 29 Januari 2023 lalu, Sartini akhirnya melahirkan di Pos 3, tempatnya berjualan. Tim SAR Gunung Slamet, tak bisa membawanya turun karena proses persalinan sudah terjadi.
Akhirnya tim medis dan SAR membantu menangani Sartini dan bayinya pasca persalinan. Alhamdulillah, ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
Berita bahagia ini dibagikan oleh akun Instagram @slametviabambangan_official dan @slametviabambangan. Sejumlah orang bahu-membahu membawa Sartini dan bayinya turun gunung.
Tim medis juga memastikan kondisi Sartini dan bayinya dalam keadaan baik setelah persalinan. Baru kemudian keduanya dibawa turun gunung oleh tim SAR.
Dari foto yang diunggah, sang bayi tampak sehat dengan kulit putih bersih. Sungguh lokasi persalinan yang tak biasa ya, Sahabat Dream.
Dream - Proses persalinan tentunya sangat mendebarkan. Kontraksi dengan rasa nyeri begitu menyiksa, apalagi sampai belasan jam.
Pengalaman melahirkan tiap ibu selalu jadi cerita unik dan tak terlupakan. Apalagi jika dilakukan di negeri orang, yang sangat jauh dari Indonesia.
Seorang ibu asal Indonesia, bernama Meinny lewat akun Instagramnya @meinny.riding, membagikan pengalamannya melahirkan di Inggris. Meinny menikah dengan warga negara Inggris dan pindah ke sana setelah menikah.
Foto: Instagram @meinny.riding
Ia bercerita kalau melahirkan anaknya di Inggris, sebelum melahirkan harus menghubungi pihak rumah sakit lebih dulu. Tidak bisa langsung datang meskipun kontraksi sudah terjadi.
" Harus telpon dulu pihak rumah sakitnya, ga boleh langsung dateng aja kecuali ada emergency. Jadi walaupun lagi kontraksi di rumah, harus konfirmasi dulu lewat telpon ke pihak rumah sakit. Nanti mereka akan tanya, kontraksi yang kamu alami itu datangnya berapa menit sekali dan bertahan berapa detik atau menit," ungkap Meinny.
Penting untuk menghitung durasi dan jumlah kontraksi tiap menit. Meinny sendiri menggunakan aplikasi untuk mencatat dan menghitung kontraksi.
" Pengalamanku dulu disuruh balik ke rumah padahal udah bukaan 3 wkwk. Ya karena setelah dihitung kontraksiku belum terlalu mendekati waktu lahiran dan air ketuban juga kan belum pecah jadi ga dianggap berbahaya kalau aku harus menunggu di rumah aja gitu," tulisnya.
Ia juga menuliskan kalau setelah 24 jam melahirkan, lalu ibu dan bayi dalam keadaan sehat, diperbolehkan pulang. Nantinya akan ada ada petugs medis/ perawat yang datang untuk berkunjung memeriksa kondisi bayi hingga 2 tahun.
Bayi akan mendapat buku kesehatan berwarna merah yang disebut " red book" . Ternyata seluruh biaya persalinan hingga vaksin dan pemeriksaan anak sampai 2 tahun, gratis!
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta