Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 17 Januari 2017 08:00
Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?
Sekitar 25% bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali selama bulan pertama.

Dream - Setelah minum air susu ibu (ASI), bayi seringkali mengeluarkannya kembali atau sering disebut gumoh. Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) ini merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu.

Gumoh biasanya terjadi saat bayi berusia 0 hingga 1 tahun dan merupakan hal normal. Untuk volume susu yang keluar, bervariasi, umumnya tak banyak hanya sekitar 1 hingga 2 sendok makan. Sebagian besar gumoh pada bayi sehat berlangsung kurang dari 3 menit.

" Bayi yang mengalami gumoh dan tetap terlihat aktif, nyaman, serta mengalami peningkatan berat badan dan tidak mengalami gangguan pernapasan, berarti masih dalam kondisi normal da baik," tulis dokter Natharina Yolanda SpA, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDAI).

Menurut data, di Indonesia angka kejadian gumoh selama 2 bulan pertama kehidupan bayi lebih tinggi dibanding negara lain dan 50% bayi mengalami gumoh 1 – 4 kali per hari sampai usia 3 bulan.

Bagaimana gumoh bisa terjadi?
Gumoh terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil (seukuran bola pingpong) dan katup lambung yang belum kuat. Sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam jumlah kecil setiap kali minum.

Volume susu yang terlalu banyak akan menyebabkan gumoh. Katup lambung bayi juga belum dapat menutup dengan erat sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu besar atau jika bayi langsung berbaring setelah minum. Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara. Bayi dapat menelan banyak udara jika minum terlalu cepat atau saat menangis.

Bagaimana penanganan gumoh?
Gumoh hanya perlu dibersihkan dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18 – 24 bulan, yaitu saat ukuran lambung lebih besar dan katup lambung lebih kuat.

" Jika gumoh disertai gangguan napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa), lebih banyak dari 2 sendok makan setiap kali gumoh, atau berat badan bayi yang sulit naik, maka sebaiknya bayi dibawa berobat ke dokter anak," ujar dr Natharina.

Bagaiman mencegah gumoh?
Untuk mencegah gumoh, setelah minum susu posisikan bayi tegak selama 30 menit. Pastikan tidak ada yang menekan bagian perut bayi, dan sendawakan bayi. Jangan juga memaksa bayi untuk minum susu lebih banyak dari yang diinginkan.

Sumber: IDAI

Beri Komentar