Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Sebagai orangtua kita selalu ingin menyiapkan makanan sehat untuk anak. Hal ini agar tumbuh kembangnya baik fisik maupun mental selalu optimal. Sayangnya, anak-anak tak selalu mau mengonsumsi makanan sehat.
Akan semakin sulit jika mereka terbiasa mengonsumsi makanan instan dan cepat saji. Sebenarnya, pola makan sehat harus dimulai dari orangtua dengan mencontohkannya sehari-hari.
" Memang nggak bisa dipaksa. Dimulainya perlahan-lahan dan dicontohkan. Misalnya, ibunya banyak makan sayur daripada makanan manis. Coba hidangkan makanan sehat," ujar Ayoe Soetomo, seorang psikolog anak dalam acara bincang-bincang 'Pola Asuh Orangtua Millenial di Jakarta Pusat, Kamis 23 Januari 2020.
Tentunya, proses tersebut membutuhkan waktu. Orangtua harus konsisten memberi contoh mengonsumsi makanan sehat.
" Karena keputusan anak kan, sebenarnya sebagian besar dari orangtua. Jadi, bisa dimulai dari orangtuanya dulu," jelasnya.
Salah satu trik yang penting dilakukan agar anak memiliki pola makan sehat adalah selalu sediakan buah segar di rumah. Potong-potong dan taruh dalam lemari es. Taruh dalam wadah yang mudah diakses anak.
Menikmati buah dingin setelah kelelahan di sekolah tentunya sangat nikmat. Bisa juga sediakan jus, tapi pastikan jus terbuat dari buah segar tanpa ada tambahan gula.
Sediakan juga makanan organik yang lebih tinggi antioksidannya. Jangan lupa memberikan penjelasan pada anak alasan ada makanan sehat dan ada yang tidak. Ajarkan bagaimana memilih makanan yang baik untuk tubuh mereka.
Dream - Selera makan anak-anak memang kadang ajaib. Mereka bisa menutup mulutnya seharian saat melihat piring yang sudah berisi makanan lengkap.
Namun saat ada camilan seperti keripik, permen serta makanan tak sehat lainnya, si kecil bakal dengan senang hati membuka mulut.
Bahkan ada kalanya anak-anak tak mau sama sekali makan makanan lengkap, dan hanya mau mengonsumsi camilan. Rupanya hal ini sangat wajar pada balita.
" Sangat suka makanan tertentu dan hanya ingin makan makanan tersebut adalah hal normal bagi perkembangan balita. Terutama jika mereka terbiasa makan makanan ehat, lunak atau lembut. Saat ada makanan garing, gurih atau manis, anak jadi selalu ingin memakannya," kata Cara Rosenbloom, seorang pakar gizi, seperti dikutip dari Todays Parent.
Menurut Cara, jika hal ini terjadi dalam satu hari tidak masalah. Tapi jika selama berhari-hari maka bisa berdampak buruk bagi asupan gizi dan kesehatannya. Anak harus mendapat asupan gizi optimal demi perkembangan fisik dan mentalnya.
" Tak masalah jika anak ingin makan sesuatu, tapi jangan biarkan mereka melakukan kontrol penuh. Anak harus makan makanan yang disediakan di rumah, bukan yang tidak ada," pesan Rosenbloom.
Misalnya, jika anak ingin menikmati camilan keripik, maka sebelumnya harus makan makanan lengkap. Bisa juga makan makanan utama dengan keripik tapi sayur dan lauk harus dihabiskan.
" Camilan hanya bisa didapatkan jika anak sudah menghabiskan makanan utamanya, terutama sayur dan buah," ungkap Rosenbloom.
Dream - Memastikan anak-anak memulai hari dengan sarapan yang sehat, jadi hal yang tak mudah. Durasi yang pendek untuk menyiapkan makanan, ditambah si kecil belum semangat untuk makan, dan orangtua juga sibuk berkejaran dengan waktu.
Akhirnya, makanan instan tinggi lemak dan gula jadi pilihan utama. Kebiasaan sarapan tak sehat ini berkaitan erat dengan risiko penyakit diabetes, jantung dan penyakit lainnya di kemudian hari saat mereka dewasa.
Lalu apa menu sarapan praktis dan sehat untuk anak? Ahli gizi British Dietetic Association (BDA) dan ahli diet anak, Aisling Pigott, menyarankan tiga menu ini. Cepat disiapkan dan kaya gizi.
Bubur gandum dan buah
Pigott mengatakan sarapan yang ideal terdiri dari karbohidrat, protein dan buah-buahan dan sayuran. " Sarapan seimbang yang sangat sehat adalah gandum (tanpa tambahan), susu dan buah di atasnya, seperti pisang atau buah beri," katanya.
Tidak harus rumit menyiapkannya. Menu tersebut merupakan pilihan bagus dan akan membuat anak tetap berenergi sampai siang.
3. Telur
Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti. Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.
Sereal
Jika sereal adalah hal yang paling disukai anak, cari yang rendah gula dan kadar seratnya tinggi. Ada juga yang yang kadar gulanya rendah, untuk itu selalu baca informasi gizi dalam kemasan.
" Sereal terbaik adalah yang berbasis bahan gandum. Padukan dengan susu dan potongan buah segar, cukup jadi bahan bakar anak untuk memulai hari," ujar Pigot, seperti dikutip dari Huffington.
Telur
Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti. Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati