Pemeriksaan Kehamilan/ Foto: Shutterstock
Dream - Proses melahirkan identik dengan rasa sakit, baik itu secara normal maupun operasi caesar. Hal ini kerap menimbulkan rasa takut para ibu, terutama yang baru pertama kali melahirkan,
Banyak juga anggapan kalau rasa sakit melahirkan seperti 20 tulang patah bersamaan. Terkait hal ini, Ony Christy, seorang bidan profesional yang dikenal dengan sebutan Bidan Kriwil lewat Instagramnya @bidankriwil memberi penjelasan.
" Seringkali beredar unggahan berisi klaim bahwa rasa sakit saat melahirkan sebanyak 57 del (unit) atau bahkan setara dengan 20 tulang patah bersamaan padahal tubuh manusia hanya bisa menanggung rasa sakit sebanyak 45 del (unit). Benarkah demikian? Klaim tersebuut salah," tulis Bidan Ony.
Menurut Bidan Ony, biasanya rasa sakit oleh tenaga medis diukur menggunakan skala numerik. Kondisi nyeri atau sakit juga sangat berbeda di tiap individu.
" Tidak ada satuan bernama del. Sebuah satuan yang dikembangkan untuk mengukur rasa sakit adalah dol (dolorimeter) bukan del. Selain itu tenaga medis menggunakan skala numerik untuk mengukur rasa sakit dengan nilai 1-10 saja. Membandingkan tipe rasa sakit yang berbeda merupakan hal yang sulit. Walaupun melahirkan terbukti sangat menyakitkan namun tingkat rasa sakit tersebut tidak dapat disetarakan dengan rasa sakit lainnya," ungkap bidan Ony.
Ia pun menjelaskan ada banyak faktor yang mempengaruhi level rasa sakit persalinan. Antara lain bentuk panggul ibu, posisi ibu, posisi bayi, level stres dan dehidrasi. Bidan Onu pun punya pesan khusus untuk para ibu hamil yang takut menghadapi rasa sakit persalinan.
" Dibandingkan fokus pada rasa takut menghadapi persalinan yang belum tentu terjadi alangkah lebih baik jika energi kita digunakan untuk belajar dan mempersiapkan persalinan. Sehingga nanti persalinan jadi nyaman dan penuh cinta," tulis bidan Ony.
Dream – Bagi para ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami nifas selama sekitar 40 hari. Setelah darah nifas berhenti, ibu baru bisa melakukan hubungan intim. Sayangnya, beberapa ibu malah menghindarinya.
Hubungan intim setelah melahirkan memang sedikit menimbulkan kekhawatiran. Baik bagi ibu yang melahirkan secara normal maupun menajalani operasi caesar. Pasalnya, luka persalinan masih terasa.
Hubungan intim memang bisa memicu munculnya rasa nyeri. Istilah medis untuk nyeri selama hubungan seks yaitu dispareunia. Dispareunia setelah melahirkan merupakan kondisi yang cukup umum.
Enam bulan pasca persalinan, seseorang masih mengalami ketidaknyamanan dengan penetrasi. Dibutuhkan komunikasi dengan pasangan hubungan intim bisa kembali nyaman dilakukan
" Kita tidak harus puas dengan seks pasca melahirkan yang menyakitkan. Dengan pengetahuan, alat, dan konsultasi yang tepat, ibu dapat memiliki seks pasca melahirkan sesuai dengan yang diinginkan," kata Krystyna Holland, DPT, seorang dokter terapi.
Holland menjelaskan ada tiga alasan umum utama yang membuat hubungan intim terasa sakit setelah persalinan. Apa saja?
Hamil berdampak pada kondisi dan fungsi jaringan panggul, termasuk otot-otot dasar. Keluarnya bayi juga memberi tekanan baru pada jaringan otot. Saat melahirkan otot panggul juga mengalami peregangan ekstrem, termasuk saat operasi caesar karena mengalami sayatan lapis demi lapis.
Otot dasar panggul menjadi alasan utama membuat seks yang menyakitkan. Otot tersebut seperti 'tempat tidur gantung' di bagian bawah panggul, serta memiliki berbagai pekerjaan penting. Ketika jaringan termasuk kulit dan otot terganggu, terluka, atau bahkan terpotong, jaringan tersebut butuh waktu untuk pulih. Semasa pemulihan rasa nyeri akan kerap muncul.
Perubahan hormon juga menjadi dampak besar terhadap seks pasca persalinan yang menyakitkan. Setelah melahirkan, estrogen akan turun secara signifikan dan tetap rendah, terutama jika ibu menyusui.
Jaringan vulva dan vagina yang terbuka disebut introitus, sangat sensitif terhadap estrogen. Ketika introitus kekurangan estrogen, jaringan menjadi meradang dan pelumasan vagina dapat berkurang.
Kekeringan dapat memengaruhi kemampuan ibu untuk menikmati hubungan seks. Kondisi ini bisa diatasi, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
Salah satu pemicu paling signifikan terhadap seks pasca melahirkan yang menyakitkan yaitu perubahan kebiasaan seksual. Antara pengasuhan anak, peralihan pekerjaan, perubahan tubuh, kepercayaan diri, kurang tidur, dan kondisi psikologis.
Kenikmatan seksual kerap tidak jadi prioritas. Saat berhubungan intim, fokus pikiran ibu tak fokus. Hal ini membuat hubungan seksual jadi tak menyenangkan bahkan menyakitkan. Penting untuk membicarakannya dengan pasangan.
Laporan: Angela Irena Mihardja/ Sumber: Parents
Advertisement
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Saling Membantu dan Memberi Dukungan
4 Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak yang Bikin Lahap Lagi di 2025