Shutterstock.com
Dream – Bipolar merupakan salah satu gangguan mental dengan gejala umum adanya perubahan emosi yang drastis. Pada umumnya, penderita bipolar dapat merasakan perasaan yang amat senang (maniak) dan perasaan yang amat sedih (depresi).
Perubahan emosi pada penderita bisa kapan saja terjadi atau secara tiba-tiba. Seperti misalnya dari sangat bahagia menjadi sangat sedih, dari bersemangat menjadi malas beraktivitas, atau bahkan dari yang percaya diri menjadi pesimis.
Terdapat berbagai faktor yang menimbulkan gangguan bipolar seperti faktor genetik, sosial, lingkungan dan bahkan faktor fisik sekalipun. Namun, faktor utama penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui dengan pasti.
Memiliki salah satu anggota keluarga yang penderita gangguan bipolar bisa menjadi tantangan tersendiri bagi anggota keluarga lainnya. Bagaimana cara menghadapinya? Yuk simak informasi mengenai cara mengatasi bipolar pada keluarga berikut ini.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali bahwa perilaku salah satu anggota keluarga merupakan gejala dari gangguan bipolar. Perilaku tersebut tentu saja perilaku yang tidak disengaja mereka lakukan atau keluarkan. Namun, tidak semua perubahan suasana hati itu merupakan gejala dari gangguan bipolar.
Dalam menentukan bahwa perilaku tersebut merupakan gejala gangguan bipolar tidak boleh dengan sembarangan. Kenali dan pahami terlebih dahulu penyebab perilaku tersebut. Perlu diketahui, penderita gangguan bipolar juga bisa mengeluarkan perasaan marah atau sedih dengan cara yang sehat.
Penderita gangguan bipolar sebaiknya ditangani juga oleh para tenaga medis. Hal tersebut dikarenakan paling baik dalam menghadapi gangguan bipolar adalah dengan menjalani pengobatan dan terapi. Anggota keluarga lainnya diusahakan untuk selalu memberikan dukungan positif bagi penderita gangguan bipolar dalam menjalani perawatan atau pegobatan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan selalu berkomunikasi dengan para penderita. Dengan berkomunikasi, kalian bisa membujuk para penderita untuk melakukan perawatan atau pengobatan secara medis. Jangan terlalu memaksa para penderita untuk melakukan pengobatan tersebut. Dengan mendorong untuk melakukan pengobatan tetapi penderita enggan melakukannya, maka ini bisa membuat mereka takut dan enggan untuk berkomunikasi dengan yang lain.
Para penderita gangguan bipolar berpotensi untuk merasa sangat suka (maniak) dengan obat, atau sebaliknya para penderita gangguan bipolar juga bisa menghentikan meminum obat karena merasa tidak suka. Sebagai anggota keluarga, sebaiknya pantau terus para penderita dalam meminum obat yang diberikan oleh dokter.
Jika kalian menemukan bahwa si penderita tidak mau meminum obatnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan sang dokter. Dengan berkonsultasi nantinya sang dokter dapat berbicara dan memberikan dorongan terhadap si penderita. Sahabat Dream juga bisa melakukan pendekatan dan mendorong semangat untuk sembuh bagi si penderita sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.
Obat-obat yang biasa digunakan oleh penderita gangguan bipolar umumnya akan memberikan efek samping. Efek samping tersebut seperti menjadi pelupa, mengantuk, keringat berlebihan, berat badan menambah, kerontokan rambut, terdapat ruam kulit, masalah seksual, gejala gastrointestinal dan gejala negatif lainnya.
Para penderita seringkali melakukan pengehntian pengobatan mereka. Apabila kalian menemukan kondisi tersebut pada anggota keluarga, sebaiknya kalian tanyakan alasan di balik penghentian pengobatan tersebut. Mungkin para penderita memiliki alasan kuat yang lebih dari “ Saya merasa lebih baik tanpa meminum obat” sebab mereka tidak mau meninggalkan rasa euphoria di dalam diri mereka.
Namun, jika si penderita melakukan penghentian pengobatan karena efek samping yang ditimbulkan, sebaiknya segera konsultasi pada sang dokter. Berilah mereka dorongan untuk mau melakukan konsultasi mengenai pengobatan tersebut pada dokter. Hal tersebut akan memungkinkan dokter untuk menurunkan dosis pada obat tersebut.
Sebagai anggota terdekat dengan si penderita, sebaiknya kalian juga ikut terlibat dalam pengobatannya. Kalian bisa selalu mengawasi dengan selalu berkomunikasi agar dapat mengurangi dampak buruk yang akan mereka timbulkan.
Namun, apabila kalian melihat tanda-tanda negative yang dikeluarkan oleh si penderita gangguan bipolar tersebut, sebaiknya kalian melakukan:
Menyiapkan mental pada diri kita sendiri juga perlu sebagai salah satu cara menghadapi bipolar pada keluarga. Selain menyiapkan mental, Sahabat Dream juga harus memiliki rencana darurat untuk mengahadapi keadaan yang krusial. Kalian bisa menyimpan info kontak penting di ponsel seperti nomor kerabat dekat, nomor dokter, dan info kontak rumah sakit.
Tidak hanya menyimpan di ponsel saja, kalian juga harus menuliskannya di sebuah buku kecil (note) agar seandainya baterai ponsel habis, kalian tidak perlu merasa bingung dan cemas. Masukkan selalu buku kecil tersebut beserta dompet di tas berpergian kalian.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN