Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Kamu muslimin diperintahkan Allah SWT untuk selalu menuntut ilmu. Memiliki ilmu membuat seseorang berkembang, memiliki pola pikir yang, dan diharapkan digunakannya untuk selalu dekat dengan Allah SWT.
Ilmu yang dimaksud bukan bukan hanya ilmu agama, tapi juga ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW, bahkan mengajarkan Ummu Salah, salah satu istrinya doa pagi yang selalu diucapkannya untuk bisa mendapatkan berkah ilmu. Dikutip dari Konsultasisyariah.com, Nabi Muhammad setiap pagi mengucapkan:
Allahuma inni as-aluka 'ilman naafi'an wa rizqon thoyyiban wa amalan mutaqobbalan
Artinya: “ Ya Allah aku memohon kepada Engkau: Ilmu yang manfaat, rezeki yang tayib, dan amalan yang diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Rasulullah memulai pagi dengan doa agar mendapat ilmu yang manfaat, karena merupakan kunci dari banyak hal, terutama dalam memahami Islam dan perintah Allah SWT. Tidak mungkin kita bisa memahami halal dan haram tanpa ilmu. Tidak mungkin kita bisa beramal dengan amalan saleh tanpa ilmu.
Ilmu merupakan dasar untuk perubahan pada kebaikan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah sebagai Nabi yang ingin mengubah akhlak manusia jadi lebih mulia.
Oleh karena itu, setiap kita ingin maju, maka butuh perubahan. Sebuah perubahan, tentunya membutuhkan ilmu. Tidak akan maju seorang manusia dalam kehidupannya, baik dunia maupun akhiratnya, tanpa perubahan.
Ilmu bisa mengantar seseorang kepada kebaikan dunia dan akhirat, asalkan diniatkan penuh keikhlasan demi mendapat ridho Allah SWT. Untuk itu pastikan anak-anak kesayangan hafal doa ini dan membacanya setelah sholat Subuh atau selesai sholat Dhuha.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Tantangan mengasuh anak tak pernah mudah. Tiap zaman akan sangat berbeda dalam mendidik anak, karena budaya dan kebiasaan yang juga berubah. Hal inilah mengapa sahabat Ali Bin Abu Thalib “ Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu”.
Apapun cara pengasuhan yang Sahabat Dream terapkan pada buah hati ada dua prinsip yang penting untuk diingat. Pertama, dasar utama mendidik anak adalah membuatnya menjadi pribadi yang taat kepada Allah SWT. Sebagai orangtua, tanamkan pada diri sendiri bahwa tujuan parenting menurut Islam adalah untuk mengajarkan taat pada Allah, sesuai dengan pedoman Alquran dan hadis.
Kedua, selalu ingat saat mengasuh anak berarti orangtua menjaga amanah dari Allah SWT. Dikutip dari Alamisharia, menurut Ustaz Faris BQ karena anak merupakan amanah dari Allah Swt, orang tua tentu harus merawat dengan penuh tanggung jawab dan upaya yang sebaik-baiknya.
Akan tetapi, hasil dari pengasuhan tidak ada dalam kendali kita. Serahkan hasilnya kepada Allah. Sebagai orangtua, kita hanya bisa berfokus mengasuh anak-anak sesuai dengan aturan-aturan agama. Inilah salah satu kunci paling penting dalam parenting menurut Islam yang tak boleh kita lupakan.
Sebagai orang beriman, kita harus ingat bahwa hati manusia pada sejatinya milik Allah, oleh karena itu dalam hal parenting menurut Islam yang harus diingat adalah patuh dan menyerahkan segalanya kepada Allah.
Dengan mematuhi Allah, maka yang menjadi tanggung jawab kita, yaitu anak, insyaallah juga akan patuh. Kita dapat berkaca pada kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS yang tertuang dalam Al-Kahfi ayat 60-82.
Ketika Nabi Khidir membunuh seorang anak, Nabi Musa bertanya mengapa hal itu beliau lakukan. Nabi Khidir lalu menjawab bahwa anak ini jika dibiarkan akan membuat orangtuanya kufur, padahal kedua orang tuanya adalah orang mukmin.
Pada kisah ini, orangtuanya tidak salah, baik, dan mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai keimanan. Akan tetapi, anaknya tetap menjadi kufur. Hal itu karena Allah yang memegang hati dan memiliki kehendak, sehingga orangtua tidak punya kuasa apa pun terhadap hal itu.
Rasa cinta yang mendalam pada anak merupakan sebuah berkah dan rahmat dari Allah SWT. Tertulis dalam surah Ali Imran ayat 14, sehingga menjadi poin parenting dalam Islam yang penting.
Artinya: “ Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. “
Akan tetapi, jangan sampai cinta terhadap anak membuat orang tua berpaling dari cara menjaga amanah tersebut dengan cara-cara terbaik sesuai agama. Dengan kata lain, sayang kepada anak tidak boleh menjerumuskan kita sebagai orangtua di akhirat.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`