Serunya Gaya Mengasuh Anak ala Orangtua Swedia, Layak Ditiru!

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 8 November 2019 12:02
Serunya Gaya Mengasuh Anak ala Orangtua Swedia, Layak Ditiru!
Orangtua di Swedia ternyata punya gaya mengasuh yang unik dan khas.

Dream - Swedia selalu masuk dalam daftar negara yang penduduknya paling bahagia. Negara ini juga disebut-sebut sebagai negara ideal untuk membesarkan anak.

Kultur dan kebiasaan di Swedia memang sangat ramah bagi buah hati dan keluarga. Sistem pendidikannya juga dianggap yang termasuk yang terbaik di dunia, sejajar dengan Finlandia.

Mungkin Sahabat Dream penasaran, bagaimana pola asuh para orangtua Swedia sehingga menciptakan penduduk yang level kebahagiaannya tertinggi di dunia.

Orangtua di Swedia ternyata punya gaya mengasuh yang unik dan khas. Bisa jadi inspirasi bagi para ayah dan ibu dan di berbagai belahan dunia saat mengurus buah hatinya. Seperti apa? Yuk simak.

 

1 dari 5 halaman

Tidur siang di luar rumah

Tidur siang di luar rumah © Dream

Orang Swedia suka sekali menghabiskan waktu di luar rumah. Bermain di taman, berjalan-jalan di sekitar rumah, ke rumah kerabat, hiking, memancing dan kegiatan fisik lainnya, termasuk tidur siang.

Orangtua di sana sering mengajak anak-anaknya untuk tidur di halaman rumah. Menikmati semilir angin, udara segar, bahkan di saat cuaca dingin. Para bayi ditaruh di troller lengkap dengan baju dingin, lalu ditaruh di luar. Udara segar bagi masyarakat Swedia sangat penting untuk kesehatan fisik dan psikologis mereka.

 

2 dari 5 halaman

Pembagian tugas ayah dan ibu yang setara

Pembagian tugas ayah dan ibu yang setara © Dream

Di Swedia, ayah mendapat cuti saat anak lahir cukup panjang, yaitu 90 hari. Pemerintah setempat menyadari betul kalau kehadiran ayah sangat dibutuhkan di hari-hari pertama kehidupan buah hati. Keseteraan gender sangat dihargai di sana.

Tak ada istilah mengurus anak adalah pekerjaan ibu, karena semuanya memiliki kewajiban yang sama. Ayah di Swedia juga terbiasa memasak, mengganti popok, bahkan mengurus pakaian.

 

3 dari 5 halaman

Banyak Main

Banyak Main © Dream

Jika di Indonesia, anak-anak ikut banyak sekali les untuk meningkatkan kemampuan mereka, di Swedia justru sebaliknya. Sepulang sekolah tak ada lagi les atau kegiatan dengan jadwal ketat.

Mereka dipersilakan main di luar rumah sesukanya. Orangtua menyadari betul kalau main sangat dibutuhkan anak untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

 

4 dari 5 halaman

Memukul anak adalah haram

Memukul anak adalah haram © Dream

Swedia adalah negara pertama yang melarang hukuman fisik pada anak. Jika orangtua melanggarnya, bisa diproses hukum. Aturan hukum tersebut dikeluarkan pada 1979.

Trauma fisik akibat hukuman seperti memukul, mencubit dan lainnya bakal menimbulkan trauma berkepanjangan bagi anak. Untuk itu hal tersebut sangat diharamkan di Swedia.

Sumber: Purewow

5 dari 5 halaman

Kelebihan Ayah Saat Mengasuh Buah Hati

Kelebihan Ayah Saat Mengasuh Buah Hati © Dream

Dream - Menghabiskan waktu berdua saja dengan anak tanpa kehadiran ibu perlu sering-sering dilakukan dengan oleh para ayah. Hal ini agar pengasuhan dilakukan secara imbang dan anak mendapatkan banyak pengalaman serta sudut pandang berbeda.

Gaya pengasuhan ayah dan ibu tentu sangat berbeda, meski memiliki visi yang sama. Para ayah, sebenarnya Anda memiliki beberapa kelebihan dalam hal pengasuhan yang cenderung jarang dilakukan ibu saat bersama anak. Ingin tahu kelebihan Anda?

Dalam hal permainan fisik, ayah cenderung lebih aktif, membuat permainan lebih seru dan mengajarkan konsep fair play. Peraturan dalam permainan yang diajarkan ayah sebenarnya membuat anak mengerti kalau ada aturan dan batasan dalam permainan. Hal ini membuat anak jadi pribadi yang sportif sekaligus kompetitif.

Lalu, dalam hal batasan dan disiplin, anak cenderung lebih mendengarkan ayah. Pria memang cenderung berpikir praktis dan tanpa negosiasi jika berbicara soal prinsip. Jika si anak bisa bernegosiasi soal " hukuman" pada ibu, ayah bisa lebih disiplin. Kadang saat ibu tak tega memberi hukuman, si ayah jadi pribadi yang lebih kuat.

Ayah juga sangat andal dalam mengajarkan anak berpikir beda dalam " bertahan hidup" . Misalnya saat membawa makanan di mobil tapi tak membawa piring dan sendok, ayah pasti akan mencari apapun selain dua barang itu untuk menikmati makanan. Atau ketika tak ada makanan dan harus memasak, dan memakan makanan yang ada. Sikap asyik ayah ini membuat anak jadi lebih kreatif.

Begitu juga dalam mengambil risiko. Para ibu biasanya menghindari aktivitas yang membuat anak takut atau jatuh. Para ayah sebaliknya, selalu ingin memperkenalkan hal seru dan baru pada anak dan penuh tantangan. Mulai dari bermain panjat tembok, naik kuda, berenang di sungai, main di bebatuan dan masih banyak lagi. Anak pun diajarkan untuk tak perlu takut mencoba hal baru penuh risiko.

(Sumber: Baby Corner)

Beri Komentar