Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Persalinan tak bisa dilepaskan dari kontraksi. Level nyeri pun meningkat seiiring kontraksi yang semakin hebat dan bukaan membesar. Hal ini sebenarnya pertanda positif.
Artinya persalinan berjalan dengan baik karena kontraksi terus terjadi dan bukaan bakal semakin lengkap. Sisi yang 'menyiksa' tentu rasa sakitnya.
Ada yang meminta anastesi untuk menurunkan level nyerinya, ada juga yang mengatur napas, berlatih dengan birthing ball dan masih banyak lagi. Namun pernahkah Sahabat Dream mendengar trik menggengam sisir saat nyeri kontraksi?
Trik ini banya dipraktikkan di Amerika Serikat, terutama para ibu yang melahirkan di rumah dengan konsep gentle birthing. Cara ini kemudian viral setelah diunggah di Facebook oleh perusahaan fotografi dan videografi, Fox Valley Birth and Baby.
" Ketika digenggam di tangan, sisir dapat membantu mengenai titik akupunktur dan membantu ibu melupakan nyeri kontraksi," tulis keterangan dalam foto tersebut.
Mengenggam sisir ini dipercaya seperti menerapkan teori mengontrol nyeri. Teori ini menyatakan bahwa otak hanya bisa fokus pada sensasi nyeri tertentu meski ada rasa nyeri dari banyak sumber.
Rasa nyeri di jari saat menggenggam sisir akan membantu ibu melupakan nyeri kontraksi yang bakal semakin hebat. Banyak para ibu yang memperaktikkannya. Para doula atau pendamping persalinan, juga kerap membawa sisir untuk digenggam ibu saat kontraksi datang hingga persalinan.
Jadi, tak ada salahnya untuk mempraktikkan trik ini saat melahirkan.
Dream - Kondisi berbaring dengan telentang jadi posisi umum ibu saat melahirkan secara normal. Saat kontraksi muncul, ibu lalu diminta sedikit mengangkat punggung dengan sedikit duduk dan memegang betis.
Hal tersebut menurut banyak praktisi kebidanan bakal mempermudah bayi keluar. Rupanya hal ini tak sepenuhnya tepat. Bahkan menurut Hannah Dahlen, seorang profesor kebidanan, meminta ibu berbaring saat melahirkan sama seperti menyiksanya.
" Wanita dipaksa melahirkan dengan punggung berbaring dan ini seperti siksaan dengan rasa sakit yang tak tertahankan," katanya.
Profesor Dahlen dari Western Sydney University mengatakan secara fisiologis posisi paling alami bagi wanita untuk melahirkan adalah bersandar ke depan atau forward. Yaitu bertumpu pada tangan dan lutut. Namun, lebih dari 90% wanita masih melahirkan dengan berbaring telentang.
Profesor Dahlen dan timnya melakukan penelitian mengamati wanita yang melahirkan di rumah, pusat persalinan dan di rumah sakit. Mereka mempelajari setiap gerakan ibu selama persalinan.
" Sangat jelas bahwa wanita yang melahirkan di rumah atau di pusat-pusat kelahiran bergerak terus-menerus dan akan condong ke depan ketika kontraksi. Secara naluriah akan akan mbersandar pada tangan mereka dan lutut," ungkap Dahlen, dikutip dari KidSpot.
Presiden Royal Australian College of Obstetricians, Profesor Steve Robson, mengamini Profesor Dahlen. Meski ia tak mau menggunakan terminologi 'siksaan'. Menurutnya persalinan dengan posisi berbaring sebaiknya dihindari.
" Bobot bayi di dalam rahim dapat menghalangi suplai darah sehingga ada alasan fisiologis yang baik untuk menghindarinya. Saya pikir ini sepenuhnya tentang apa yang nyaman bagi ibu. Penting membiarkan ibu untuk mendapatkan posisi yang paling nyaman baginya," kata Robson.
Advertisement
Gaya Santai Menkeu Purbaya Makan di Tenda Habis Rp27 Ribu Saja
Keseruan Hairstyling Bareng Viva Cosmetics dan Remington di Campus Beauty Fair
Tips Makeup Flawless dari Make Over di Campus Beauty Fair
5 Sumber Cuan Sabrina Chairunnisa, Istri Deddy Corbuzier di Tengah Isu Keretakan Rumah Tangga
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta