Dream - Kasus pelecehan anak selalu bikin pilu dan miris banyak orang. Kali ini ibu muda berinisial R (22) diketahui melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri berusia lima tahun. Ibu tersebut merekam adegan tak senonoh pada putranya.
Video yang dibuat tahun lalu itu viral dan kasusnya baru terungkap sekarang. R langsung diamankan tim Unit II Subdit IV Tipid Siber atas kasus penyebaran video vulgar anak di bawah umur. Diketahui, tindakan keji R ini dilandasi dalih kebutuhan ekonomi.
Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang ibu tega melecehkan anak sendiri, apalagi masih berusia balita. Menanggapi hal tersebut, Novita Tandry Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga mengungkapkan ada banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu bisa melakukan kekerasan seksual pada anaknya.
" Dapat berupa kurangnya dukungan dari keluarga terutama suami, tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tidak mencukupi terkait pendidikan seksual, pendidikan karakter, status ekonomi, budaya dan kebiasaan yang diyakini, batas nilai moral yang dimiliki seseorang, pengaruh pola asuh keluarga di masa kecil," ujar Novita Tandry
Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, kepada Dream.co.id.
Novita menambahkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak secara langsung mempengaruhi seorang ibu untuk melakukan perbuatan asusila. Perbuatan asusila bersama pada perbuatan yang keji dan melanggar hukum.
Dari pengakuan sang ibu, konten video pelecehan tersebut dibuat karena ia dijanjikan sejumlah uang oleh orang yang dikenalnya di Facebook. Terdesak membutuhkan uang, ibu tersebut seperti 'menghalalkan' segala cara.
" Kekerasan ini tidak hanya terjadi karena himpitan ekonomi, tetapi juga karena kesalahpahaman orangtua yang menganggap anak sebagai benda yang tidak memiliki hak," kata Novita.
Novita menjelaskan bahwa wanita tidak selalu mengutamakan uang, tetapi kekerasan ekonomi dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk juga tekanan sosial.
" Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi di mana saja, tidak hanya di kalangan miskin. Faktor ekonomi dapat menjadi salah satu penyebab kekerasan, tetapi tidak selalu menjadi alasan utama," tambah Novita.
Bantu Anak Korban Kekerasan Seksual
Kasus kekerasan seksual anak kerap terjadi berulang kali. Bagi para orangtua atau orang dewasa di sekitar anak penting untuk membekali si kecil dengan situasi terburuk. Novita menyarankan untuk membicarakan hal-hal berikut pada anak sejak dini.
1. Ajari Mencari Bantuan dari Orang Tua Lain
Anak dapat mencari bantuan dari orang tua lain, seperti ibu atau ayah dari teman / guru di sekolah/ tetangga atau paman / bibi / nenek / kakek yang dapat membantu.
Bila ada anak yang jadi korban kekerasan seksual, segeran hubungin badan terkait. Seperti Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di polsek setempat, atau lembaga perlindungan anak. Badan tersebut akan memberi pendampingan dan perlindungan pada anak secara menyeluruh.
Anak dapat menghubungi pihak berwenang, seperti polisi atau pengadilan, untuk mendapatkan perlindungan hukum dan perawatan yang sesuai.
pesan Novita.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN