Hindari Jadikan Permen dan Cokelat Sebagai Hadiah Bagi Si Kecil

Reporter : Cynthia Amanda Male
Kamis, 28 November 2019 10:02
Hindari Jadikan Permen dan Cokelat Sebagai Hadiah Bagi Si Kecil
Bisa jadi kebiasaan yang bakal berdampak buruk bagi kesehatannya.

Dream - Umumnya, anak-anak sangat menyukai makanan bercita rasa manis. Makanan seperti permen dan cokelat kerap menjadi hadiah bagi anak yang berhasil melakukan atau menuruti keinginan orangtuanya.

Hadian berupa makanan manis memang bisa dengan mudah memotivasi si kecil, namun sebaiknya hal ini dikurangi. Kecenderungan tersebut justru membuat anak menjadi terobsesi dengan panganan tinggi gula atau lemak.

" Kebiasaan terbentuk karena lingkungan sekitar. Jadi jika diberi sensasi menyenangkan dengan rasa manis, ya akan begitu sampai dewasa," ujar Marya Haryono, seorang dokter gizi dalam acara bincang-bincang 'Terlalu Banyak Gula dapat Mengurangi Jumlah Bakteri Baik'bersama Heavenly Blush Yogurt di Penang Bistro, Jakarta Pusat, Rabu 27 November 2019.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menerapkan balance nutrient diet dengan memperhatikan komponen nutrisi di setiap asupan harian. Pastikan ada sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain.

" Kalau mau nutrisi seimbang, takarannya nggak harus selalu sama dan keseimbangannya harus dijaga. Tapi umumnya, untuk sayur dan buah dikonsumsi 5 porsi. Sedangkan, orang Indonesia biasanya mengonsumsi hanya 2 porsi sehari," ujar Marya

Sayur dan buah sebaiknya dikonsumsi setiap hari. Perpaduan keduanya juga bisa dibuat smoothies atau jus, tapi jangan menambahkan gula di dalamnya. Jika ingin dikonsumsi dalam bentuk jus buah, sebaiknya tidak disaring dan segera diminum setelah diblender.

" Jadi, jangan disaring supaya seratnya masih dapat dikonsumsi. Dan segera dikonsumsi, karena khawatir vitaminnya cepat teroksidasi," ungkap Marya.

 

1 dari 4 halaman

Tiga Rekomendasi Sarapan untuk Anak dari Pakar Gizi

Tiga Rekomendasi Sarapan untuk Anak dari Pakar Gizi © Dream

Dream - Memastikan anak-anak memulai hari dengan sarapan yang sehat, jadi hal yang tak mudah. Durasi yang pendek untuk menyiapkan makanan, ditambah si kecil belum semangat untuk makan, dan orangtua juga sibuk berkejaran dengan waktu.

Akhirnya, makanan instan tinggi lemak dan gula jadi pilihan utama. Kebiasaan sarapan tak sehat ini berkaitan erat dengan risiko penyakit diabetes, jantung dan penyakit lainnya di kemudian hari saat mereka dewasa.

Lalu apa menu sarapan praktis dan sehat untuk anak? Ahli gizi British Dietetic Association (BDA) dan ahli diet anak, Aisling Pigott, menyarankan tiga menu ini. Cepat disiapkan dan kaya gizi.

2 dari 4 halaman

1. Sereal

1. Sereal © Dream

Jika sereal adalah hal yang paling disukai anak, cari yang rendah gula dan kadar seratnya tinggi. Ada juga yang yang kadar gulanya rendah, untuk itu selalu baca informasi gizi dalam kemasan.

" Sereal terbaik adalah yang berbasis bahan gandum. Padukan dengan susu dan potongan buah segar, cukup jadi bahan bakar anak untuk memulai hari," ujar Pigot, seperti dikutip dari Huffington.

 

3 dari 4 halaman

2. Bubur gandum dan buah

2. Bubur gandum dan buah © Dream

Pigott mengatakan sarapan yang ideal terdiri dari karbohidrat, protein dan buah-buahan dan sayuran. " Sarapan seimbang yang sangat sehat adalah gandum (tanpa tambahan), susu dan buah di atasnya, seperti pisang atau buah beri," katanya.

Tidak harus rumit menyiapkannya. Menu tersebut merupakan pilihan bagus dan akan membuat anak tetap berenergi sampai siang.

 

4 dari 4 halaman

3. Telur

3. Telur © Dream

Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti. Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.

 

Beri Komentar