Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Banyak orang hobi berbelanja atau membeli apapun untuk mengisi barang-barang di rumah. Termasuk membeli barang pribadi, tanpa memperhatikan kondisi rumah. Sesampainya di rumah, tak ada lagi tempat untuk menaruh dan menyimpannya.
Dampaknya, rumah jadi sangat penuh dan berantakan. Penyimpanan tak beraturan, barang dan furnitur yang juga jadi tak fungsional. Coba tengok lagi barang-barang di rumah, jika berlebihan saatnya mengontrol keinginan untuk berbelanja.
Segera juga lakukan sortir barang agar rumah tak sesak dan berantakan. Hal penting lainnya, jangan lagi membeli lima barang-barang ini
Sofa beludru, karpet bulu serta furnitur yang sedang jadi tren memang sangat menggoda. Biasanya saat tren mereda, bakal muncul tren yang baru dan selalu tampak lebih menarik. Hindari mengikuti tren dalam hal membeli barang-barang utama di rumah. Lebih baik pilih yang desainnya timeless.
Banyak sekali barang-barang terutama perkakas dapur yang dirancang untuk fungsi khusus. Misalnya mesin jus, pengering piring, air fryer atau barang lainnya yang mungkin fungsinya tak terlalu optimal. Pastikan saat membeli barang untuk rumah, pertimbangkan manfaatnya secara jangka panjang. Bukan hanya untuk sekali-sekali saja.
Rumah kerap kali dipenuhi dengan barang-barang yang jarang digunakan tapi kita tak tega membuang atau menyingkirkannya. Dengan alasannya. 'mungkin sewaktu-waktu butuh'. Jangan jadikan alasan tersebut untuk membeli barang yang terlalu penting. Rumah bakal tambah penuh dan berantakan.
Sedang berjalan-jalan di toko furnitur lalu melihat area diskon dan tertarik untuk meliriknya. Membeli barang-barang diskon padahal tidak butuh, biasanya berujung tidak efektif. Terutama barang dan furnitur rumah. Kontrol lagi keinginan Sahabat Dream untuk belanja.
Sumber: Apartment Theraphy
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah