Keistimewaan Bagi Orang yang Ajarkan Alquran Pada Anak-anak

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 11 Juni 2023 18:01
Keistimewaan Bagi Orang yang Ajarkan Alquran Pada Anak-anak
Ibnu sina menasihati agar memperhatikan pendidikan Alquran kepada anak.

Dream - Umat muslim tak bisa lepas dari pedoman-pedoman hidup dalam Alquran. Firman Allah SWT dalam Alquran selalu menjadi panduan umat agar bisa hidup sesuai dengan jalan-Nya yang kelak akan jadi penyelamat di dunia dan akhirat.

Untuk itu sejak kecil anak-anak harus mulai dibiasakan dekat dengan Alquran. Dikutip dari Alif.id, mendidik Alquran merupakan hak dan kewajiban utama anak yang harus ditunaikan sesegera mungkin oleh orangtua.

Rasulullah SAW bersabda: “ Hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tua ada tiga: memilih nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan kitab Al-Qur’an ketika mulai bisa berfikir, dan menikahkan ketika mulai dewasa" .

Ibnu sina menasihati agar memperhatikan pendidikan Alquran kepada anak. Menurutnya segenap potensi anak, baik jasmani maupun akal, hendaknya dicurahkan untuk menerima pendidikan utama ini, agar anak mendapat bahasa aslinya dan akidah bisa mengalir serta tertanam pada kalbunya.

1 dari 5 halaman

Dengan menanamkan kecintaan anak terhadap Alquran sejak dini, maka kecintaan itu akan bersemi pada masa dewasanya kelak, mengalahkan kecintaan anak terhadap hal yang lain, karena masa kanak-kanak itulah masa pembetukan watak utama.

Bila orang tua memperdengarkan bacaan Alquran atau melatih mengeja huruf-huruf hijaiyyah pada anak secara berulang-ulang, bacaan itu akan mudah diserap atau direkam di otak si anak. Para guru mengaji, pendakwah, dan orang yang selalu mengajarkan dan mengingatkan anak untuk belajar Alquran akan mendapat keistimewaan.

Salah satunya, Allah SWT menjanjikan orangtua yang mengajarkan anaknya belajar Alquran sebuah mahkota surga. Para penghuni surga dapat mengenalinya disebabkan mereka mendidik Alquran kepada anak-anaknya sewaktu di dunia. Selengkapnya baca di sini.

2 dari 5 halaman

Surah dalam Alquran yang Penting Dibaca Saat Buah Hati Malas Belajar

Dream - Menuntut ilmu merupakan hal yang tidak mudah. Bagi orangtua yang sedang mendampingi anak-anaknya belajar, menghafal Alquran dan mempelajarai ilmu baru, pastinya menghadapi masa-masa ketika anak kehilangan semangat.

Terutama ketika anak merasa jenuh dan lelah. Hal ini sangat wajar dan sebaiknya orangtua terus mendampingi dan memberikan semangat. Tak hanya itu, jangan lupa untuk terus berdoa memohon kepada Allah SWT agar buah hati kesayangan dimudahkan dalam menimba ilmu.

Habib Umar

Saat anak kehilangan semangat belajar, Habib Umar bin Muhammad al-Hafidz mengajarkan orangtua untuk terus berdoa. Ia menganjurkan orangtua untuk membaca surah Al- Alaq sebanyak 11 kali.

Al Alaq ayat 1-5

Caranya, ambil air hujan segelas bila tidak ada, ambillah air sumur segelas, kemudian bacakan surah Al-Alaq ayat 1-5 sebanyak 11 kali. Lalu tiupkan ke gelas tersebut 3 kali, dan minumkan ke anak yang bersangkutan.

Yakinkan dalam hati Allah SWT akan memberi pertolongan pada buah hati dalam memahami pelajaran dan menuntut ilmu yang bermanfaat. Silakan dicoba, Sahabat Dream.

Sumber: GaleriKitabKuning

 

3 dari 5 halaman

Jaga Kesehatan Mental Anak, Ikuti Tuntunan Islam

Dream - Menjaga kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, banyak orangtua tak terlalu memperhatikan aspek tumbuh kembang psikologis anak.

Fokus perhatianya lebih pada memenuhi kebutuhan gizi, materi, dan akademik. Terkait hal ini sebenarnya Islam memberikan tuntunan bagi para orangtua untuk menjaga kesehatan buah hatinya.

Apa saja? Dikutip dari SanadMedia, berikut ulasannya.


Pilih Pasangan Hidup yang Baik
Kepedulian dan perhatian Islam terhadap kesehatan psikologis anak dimulai jauh sebelum ia dilahirkan. Islam mendorong laki-laki memilih calon ibu yang saleha bagi anaknya (calon istrinya). Begitu pula wanita didorong agar memilih calon ayah yang saleh bagi anaknya (calon suaminya). Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

Hadis memilih wanita

Artinya: “ Wanita dinikahi karena empat hal: hartanya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari)

Beliau juga bersabda:

Memilih pasangan

“ Jika ada yang datang kepada kalian hendak meminang, seseorang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Karena jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan juga kerusakan yang meluas.” (HR. At-Tirmidzi)

 

4 dari 5 halaman

Tak boleh pesimis dengan anak perempuan

Alquran mengkritik orang-orang jahiliyah ketika bayi yang terlahir perempuan, mereka menyambutnya dengan penuh kesedihan dan rasa pesimistis. Sikap tersebut terhadap lahirnya anak perempuan termasuk perkara yang diharamkan. Allah SWT berfirman:

AnNahl 58-59

Artinya: “ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) wajahnya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl: 58-59)

 

5 dari 5 halaman

Jangan Pilih Kasih

Beberapa orangtua memperlakukan anak-anak mereka secara berbeda (pilih kasih). Hal ini tentunya akan sangat berdampak negatif pada kondisi psikologis anak bahkan hingga dewasa.

Oleh karena itu Islam memerintahkan agar orang tua bersikap adil kepada anak-anaknya dalam hal pemberian maupun interaksi dan perlakuan yang mencerminkan rasa kasih sayang.Diriwayatkan dari Al-Hasan, ia berkata:

Riwayat Ibnu Abi


Artinya: Suatu ketika Rasulullah saw. sedang berbincang-bincang dengan para sahabat. Tiba-tiba ada seorang anak kecil laki-laki datang menghampiri ayahnya yang berada di tengah-tengah kaum, lalu sang ayah mengusap-usap kepalanya dan mendudukkannya di atas paha kanannya.

Tidak lama kemudian, datanglah putrinya dan menghampirinya, lalu ia mengusap-usap kepalanya dan mendudukkannya di tanah.

Maka Rasulullah saw. bersabda, “ Bisakah kamu mendudukkannya di atas pahamu yang lain (kiri)?”

Lalu lelaki tersebut mendudukkannya (memangkunya) di atas pahanya yang lain. Kemudian Nabi bersabda: “ Sekarang kamu telah berbuat adil.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya dalam An-Nafaqah ‘ala Al-‘Iyal).

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar