Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Membawa janin yang cukup berat dalam rahim sambil beraktivitas seharian, tentunya bukan perkara mudah. Apalagi bagi ibu yang bekerja seharian dari pagi sampai malam.
Kelelahan pastinya bakal dialami. Penting bagi ibu untuk lebih peka terhadap kondisi tubuh. Saat merasa lelah, beristirahatlah beberapa menit. Setelah tubuh fit, baru lanjutkan pekerjaan.
Mengapa demikian? Menurut dr. Ardiansjah Dara, spesialis kebidanan dan kandungan, kelelahan dapat memicu kontraksi lebih cepat sehingga bayi bisa saja lahir prematur.
Selain kelelahan, nyeri dan stres dapat menjadi faktor lain terjadinya kontraksi lebih cepat. Nyeri yang dialami ibu saat jatuh jadi kasus paling sering dialami oleh ibu hamil.
" Nyeri juga dapat memicu kontraksi, misalnya ketika sedang naik bus dan kaki terinjak, ibu yang kaget dan merasa nyeri dapat memicu kontraksi" , kata Ardiansjah seperti dikutip dari Liputan6.com
© Dream
Ardiansjah juga menekankan bahwa orang hamil itu bukan orang sakit hanya aktivitasnya yang terbatas. Ibu boleh bekerja, berhubungan suami-istri, olahraga, naik pesawat, hanya terbatas.
Stres bisa saja jadi pemicu kontraksi lebih cepat, tapi hanya stres yang luar biasa hingga depresi yang dapat memicu kontraksi, seperti masalah keluarga atau masalah dengan atasan. Kalau sekedar stres karena macet dan lain-lain tidak dapat memicu kontraksi.
Laporan : Febrianingsih Alamako
© Dream
Dream - Sudah memasuki tanggal untuk hari perkiraan lahir. Kontraksi pun seringkali muncul lalu menghilang. Jika Anda sudah mengalami kontraksi, lalu baru bukaan 1 atau 2, biasanya bidan atau dokter merekomendasikan untuk menunggu di rumah.
Dalam kondisi ini ibu sedang dalam fase persalinan dini. Kontraksi masih tidak teratur, pendek, dan / atau ringan, sering berlangsung antara delapan hingga 12 jam untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan. Lalu sekitar lima jam bagi mereka yang telah melahirkan sebelumnya.
Selama fase tersebut, tubuh ibu akan bekerja keras untuk menyiapkan diri menghadapi kontraksi yang lebih intensif dan persalinan. Sangat direkomendasikan ketika masih dalam fase persalinan dini, ibu melakukan hal-hal berikut.
© Dream
Cobalah untuk beristirahat atau tidur sebanyak yang Anda bisa. Jangan menghabiskan energi dengan berteriak-teriak apalagi sampai histeris. Ibu harus menjaga kondisi tubuh tetap fit karena persalinan dan mengejan akan sangat menguras energi. Dengarkan suara rekaman gemericik air, musik atau apapun yang bisa membuat ibu tenang.
© Dream
Jika Anda merasa gelisah atau tidak nyaman, fokuslah pada aktivitas yang santai. Minta pasangan untuk memijat atau sekedar menyalakan aromaterapi. Atur napas, tarik panjang lewat hidung dan buang perlahan lewat mulut.
© Dream
Sangat penting untuk mendengarkan kebutuhan tubuh di awal persalinan. Jika haus, segera minum. Saat terasa lapar, makanlah. Minumlah air atau minum teh herbal favorit Anda untuk menghindari dehidrasi. Makan makanan sehat atau camilan favorit. Pilih makanan yang mudah dicerna yang memberi Anda energi. Seperti telur rebus, ikan, daging serta roti dan susu.
Sumber: BabyandCo
Advertisement
Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Inspiratif Banget, 5 Komunitas Kebangsaan di Indonesia

FKSM 2025 Singgah di Cirebon, Hadirkan Seni Media Sampai Layar Tancap

5 Tempat Makan Pempek Legendaris di Palembang untuk Manjakan Lidah




Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga


Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok

Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda