Anak Pakai Masker/ Foto: Shutterstock
Dream - Penularan Covid-19 varian Omicron terus terjadi di Indonesia dan banyak negara. Varian satu ini memang menular lebih cepat dibandingkan yang sebelumnya.
Sejumlah sekolah di Jakarta dan banyak daerah akhirnya ditutup karena ada ditemukan kasus Covid-19 baik pada murid, guru maupun petugas sekolah. Para epidemiolog memperkirakan pada Februari 2022 ini, terjadi gelombang Covid-19 besar yang ketiga di Indonesia.
Sebagai orangtua, kondisi ini tentu memicu kekhawatiran. Terutama bagi yang memiliki anak dan harus menjalani sekolah tatap muka. Jennifer Kwan, seorang dokter keluarga yang berbasis di Ontario, Kanada, mengingatkan Covid-19 pada anak-anak bisa gejala ringan tapi juga dalam beberapa kondisi memicu komplikasi berat seperti MIS-C.
MIS-C adalah kelainan hiperinflamasi dengan keterlibatan multiorgan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Kondisi ini telah dilaporkan oleh beberapa negara di seluruh dunia pada kasus infeksi COVID-19 anak.
Lalu apa persiapan yang bisa dilakukan orangtua untuk melindungi biah hati dari penularan Omicron?
Vaksinasi
“ Vaksinasi adalah intervensi paling efektif saat ini untuk mengurangi keparahan infeksi COVID-19 dan mencegah komplikasi, termasuk Multisystem Inflammatory Syndrome pada Anak,” kata Jennifer Kwan, dokter keluarga, dikutip dari Todays Parent.
Infeksi COVID-19 pada anak-anak juga dapat memicu diabetes onset baru atau gejala COVID-19 yang lama. Beberapa orangtua memang cenderung ragu untuk memberikan vaksin pada anak, tapi dalam situasi pandemi seperti sekarang, vaksin merupakan " benteng" penting.
Untuk anak usia 6 tahun ke atas sudah bisa divaksinasi Covid-19. Dua kali suntikan untuk dosis penuh agar perlindungannya maksimal.
Bila terpaksa harus membawa anak ke luar rumah dan ke area publik yang cukup banyak orang, dalam situasi seperti sekarang kenakan masker berkualitas tinggi. Pilih yang jenis N95 atau KN95.
Kini cukup banyak produsen masker yang menjual jenis masker tersebut untuk ukuran anak-anak. Masker ini memiliki perlindungan yang lebih dibanding masker biasa. Pastikan saja mulut dan hidungnya tertutup rapat saat pakai masker.
“ Masker terbaik adalah yang bisa dipakai anak dengan pas dan nyaman. Bisa dipakai kembali setelah mereka makan, dan itu harus pas,” kata Kwan.
Dalam situasi seperti sekarang, batasi kontak fisik dan tatap muka dengan orang lain. Memang, hal ini sangat menyiksa bagi anak-anak yang membutuhkan sosialisasi, tapi bisa disiasati dengan tes antigen lebih dulu.
Bila memang ingin mengadakan pertemuan, lakukan tes antigen. Terutama bila ada anak di bawah usia 6 tahun yang belum divaksin. Jangan sampai kecolongan, karena virus Covid-19 tak bisa dilihat.
Berjemur, makan sehat, minum vitamin
Rutinitas sehat ini harus tetap dijalankan. Bangun pagi dan berjemurlah sekitar 5-10 menit, olahraga, lalu sarapan kaya gizi dan bisa juga minum vitamin jika dibutuhkan. Anak-anak akan terbiasa dengan hal ini jika dilakukan terus menerus demi kesehatannya.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk