Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Bayi tidak makan banyak karena perutnya yang mungil. Untuk itu sangat penting, memastikan makanannya sangat kaya gizi meski dalam porsi yang kecil. Terutama kita bayi sudah menginjak usia 6 bulan.
Air susu ibu (ASI) sudah tak cukup lagi memenuhi kebutuhan gizinya. Menu makanan pendamping ASI sangat dibutuhkan agar tumbuh kembangnya optimal dan mencegah terjadinya stunting.
Asupan gizi benar-benar harus diperhatikan karena akan berdampak jangka panjang, dan membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi. Terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, di mana virus bisa menyerang kapan saja.
Yuk simak daftar makanan super, yang sangat dianjurkan untuk diberikan secara rutin.
Pisang penuh karbohidrat untuk sumber energi, serta serat untuk mendukung saluran pencernaan yang sehat. Buah manis adalah makanan bayi yang sangat mudah dibawa ke manapun, karena dikemas dalam kemasan yang mudah dikupas.
Saat menyajikan pisang untuk bayi, pastikan pisang sudah matang dan dihaluskan seluruhnya. Bayi yang sudah tumbuh gigi bisa pisang yang dipotong sebagai finger food.
Ubi mengandung kalium, vitamin C, serat, dan beta-karoten — antioksidan yang mencegah jenis kanker tertentu dan membersihkan radikal bebas.
Sebagian besar bayi lebih menyukai ubi daripada makanan lain karena rasanya yang manis alami. Ketika dimasak dan dihaluskan, ubi menghasilkan bubur halus yang mudah dikonsumsi, bahkan untuk bayi yang baru mulai beralih ke makanan padat.
Buah ini memiliki kandungan protein tertinggi dari buah apa pun. Sangat kaya akan lemak tak jenuh tunggal — jenis lemak " baik" yang membantu mencegah penyakit jantung. Pastikan hanya menyajikan avokad matang untuk bayi. Cuci bagian luar, kemudian lepaskan kulitnya dan haluskan. Bisa juga dicampur ASI/ susu formula.
Putih telur menyediakan protein, sedangkan kuning telur mengandung zinc dan vitamin A, D, E, dan B12. Kuning telur juga memiliki kolin, yang menurut penelitian penting untuk perkembangan otak anak. Mungkin banyak yang takut memberikan telur untuk bayi karena reaksi alergi, tapi kita tidak tahu jika tak pernah memberikannya.
Sesekali berikan telur dan lihat reaksinya. Jika tak muncul gatal, kemerahan atau keluhan lain, berarti telur aman untuk diberikan.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati