Marissa Nasution/ Instagram Marissa Nasution
Dream - Marissa Nasution kini menetap di Singapura bersama suami dan dua putrinya. Kabar menyedihkan baru saja disampaikan presenter cantik ini di akun Instagramnya. Ollie, putri kecilnya baru saja mengalami luka bakar.
Rupanya di Singapura cuaca sedang sangat panas mencapai lebih dari 70 derajat celcius. Hal itu membuat besi-besi penyangga payung peneduh di taman sekitar tempat tinggalnya menjadi sangat panas.
Si kecil Ollie memegang besi penyangga yang panas tersebut. Tentu saja efeknya adalah telapak tangan Ollie mengalami luka bakar. Bocah itu mengalami kesakitan hebat.

" Aku ingin membagi ini ke seluruh mama, untuk ekstra hati-hati di cuaca super panas. Kita tak pernah mengira suhu melebihi dari 70+ derajat panasnya dan membakar kulit bayi kecil," tulis Marissa di akun Instagramnya.
Insiden tersebut terjadi beberapa pekan lalu. Tangan Ollie tampak masih dibalut perban. Saat ini bocah bermata biru sedang dalam tahap pemulihan. Cepat sembuh baby, Ollie!
© Dream
Dream - Melompat, berlarian, memanjat atau bermain sepeda dengan kencang, jadi hal yang tak bisa dipisahkan dengan anak-anak. Mereka memang sangat aktif dan kerap mengalami jatuh hingga cedera.
Ada kalanya anak mengalami jatuh hingga kepalanya terbentur. Bisa jadi ketika ia melompat dari tempat tidur, kepalanya terkena lantai cukup kencang. Lalu saat main sepeda tak mengenakan helm dan jatuh kepalanya terbentur aspal.
Kondisi ini tentu membuat kita sebagai orangtua panik. Dokter Kurniawan Kadafi, seorang spesialis anak, memberikan pesan penting apa yang harus diperhatikan saat anak mengalami benturan di kepala.
Jika ia mengalami muntah berarti ada peningkatan tekanan di kepalanya. Harus segera di bawa ke rumah sakit. Jangan diberikan obat antimuntah.
" Segera bawa ke rumah sakit untuk mengetahui apakah anak mengalami cedera kepala atau tidak. Jika memang terjadi cedera dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut. Bila cedera termasuk berat, bisa jadi dirujuk ke dokter spesialis terkait," ungkap dr. Kadafi di akun Instagramnya.
© Dream
View this post on Instagram
" Perlu pengawasan intensif tiap 2 hingga 3 jam selama 3 hari setelah anak mengalami benturan di kepala," pesannya.
Jadi, jangan anggap sepele jika anak mengalami jatuh dan kepalanya terbentur. Memeriksakannya sesegera mungkin ke dokter setelah terbentur adalah yang paling tepat.
© Dream
Dream - Anak-anak selalu penuh rasa penasaran. Saat melihat nyala api di kompor atau asap dari korek, mereka pasti akan menghampiri untuk mencari tahu. Tak heran kalau anak-anak seringkali mengalami kecelakan dan terkena luka bakar saat berada di rumah.
Pengawasan memang harus terus dilakukan, terutama jika di rumah ada anak balita yang belum mengerti hal-hal berbahaya. Ada hal yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi risiko si kecil mengalami luka bakar saat di rumah.
" Luka bakar pada anak jadi salah satu kasus yang sering terjadi. Keamanan di rumah kadang terabaikan oleh orangtua dan pengasuh. Penting untuk orangtua dan orang tahu standar keamanan agar anak tak mengalami luka bakar," ujar Layla Williams, seorang dokter anak, seperti dikutip dari Todays Parents.
© Dream
Layla pun memberikan trik, yaitu selalu taruh korek atau alat pemantik lainnya di tempat yang sulit dijangkau anak. Bisa ditempatkan di lemari dapur yang sangat tinggi. Pastikan juga tempat penyimpanannya tak bisa digapai anak meski ia menggunakan bangku.
Saat menyeterika pakaian atau menyalakan kompor, pasang pembatas yang tak bisa dilalui anak-anak. Mereka biasanya sangat penasaran dengan dua alat tersebut. Begitu juga saat menggunakan hairdryer.
" Angin yang keluar dari hairdryer selalu menarik perhatian anak, padahal saat memegangnya mereka bisa saja terkena panas atau tersetrum. Untuk itu selalu kunci kamar saat mengeringkan rambut, jangan sampai ia mengetahuinya," kata Williams.
Hal yang tak kalah penting adalah penyajian makanan dan minuman yang masih panas. Setelah memasak atau membuat minuman, taruh dulu di meja yang tinggi dan sulit diraih anak-anak. Jangan sampai karena mereka penasaran, mengambil lalu memakan atau meminumnya. Hal ini bisa 'membakar' mulut dan lidahnya.
" Jika memang terjadi luka bakar, jangan menunggu lama untuk segera membawa anak ke UGD dan memeriksakannya pada dokter. Infeksi bisa saja terjadi dan bisa membahayakan," kata Williams.
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya