Masya Allah, Kakak Lantunkan Alquran hingga Adik Bayinya Tidur Pulas

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 23 September 2019 16:04
Masya Allah, Kakak Lantunkan Alquran hingga Adik Bayinya Tidur Pulas
Sang kakak terus menepuk lembut adiknya yang masih bayi sambil membaca Alquran. Lihat videonya.

Dream - Banyak cara untuk menidurkan bayi. Salah satu cara yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah dengan melantunkan ayat-ayat Alquran atau membacakannya salawat. Para sesepuh serta kyai, kerap melakukannya.

Lantunan ayat suci dan salawat dipercaya bisa membuat bayi tertidur lebih pulas dan membuatnya tenang. Tak hanya berdampak positif bagi bagi bayi tapi juga yang melantunkannya karena mendapat pahala dan keberkahan.

Tampak hal tersebut juga diajarkan pada seorang bocah perempuan berusia 8 tahun yang videonya viral di media sosial. Bocah tersebut tampak memeluk adik bayinya di tempat tidur.

1 dari 5 halaman

Membacakan Alquran

Membacakan Alquran © Dream

Sambil menepuk-nepuk adiknya yang belum tertidur, bocah itu membaca Alquran. Tampak sebuah Alquran di taruh di samping kanannya dan ia membaca ayat demi ayat sambil menepuk-nepuk adiknya.

Tak lama kemudian, si adik yang sangat menggemaskan dalam gendonga, menguap kemudian tertidur pulas. Video ini kemudian viral dan banyak warganet yang berharap memiliki anak perempuan seperti bocah tersebut.

" MasyaaAllah...anak pinter..solehah...," tulis akun Anggeraini

2 dari 5 halaman

Lihat Videonya

Lihat Videonya © Dream

3 dari 5 halaman

Cara Menghukum Anak yang Tak Diperbolehkan dalam Islam

Cara Menghukum Anak yang Tak Diperbolehkan dalam Islam © Dream

Dream - Anak-anak memang kerap kali berulah dan melakukan kesalahan. Mereka masih belum bisa mengontrol sikap dan perilaku. Tugas orangtua lah yang harus mengajarkannya agar memiliki akhlak dan kepribadian yang baik.

Salah satu cara untuk membuat anak mengerti konsekuensi dari kesalahannya adalah dengan memberi hukuman. Dalam hal ini hukuman yang diberikan tentunya bukan bermaksud menyakiti, menyiksa apalagi sampai menimbulkan trauma.

Hukuman haruslah yang bersifat mendidik, memberikannya pelajaran serta pemahaman. Bahwa setiap hal selalu ada sebab dan akibat. Dengan maksud membentuk akhlak anak, Islam memperbolehkan memberi hukuman.

Meski demikian, dalam Islam ada hukuman tak boleh dilakukan orangtua pada anak. Berikut daftarnya.

Memukul wajah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “ Jika salah seorang dari kalian memukul, maka hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah.” Maka itu dilarang bagi setiap orangtua memukul wajah anaknya.

4 dari 5 halaman

Memukul hingga berbekas

Memukul hingga berbekas © Dream

Ini juga dilarang oleh Rasulullah, karena hal itu akan menyebabkan trauma bagi anak. Bukan hanya itu, anak juga bisa menyimpan amarah bahkan dendam pada orangtua jika mengalami kesakitan luar biasa karena pukulan.

Memukul dalam keadaan sangat marah

Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “ (Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau yang berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”

5 dari 5 halaman

Bersikap terlalu keras dan kasar

Bersikap terlalu keras dan kasar © Dream

Melontarkan kata-kata keras dan kasar sikap ini jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah “ Barangsiapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan.”

Menghukum untuk melampiaskan kemarahan

Rasulullah bersabda “ Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi), tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.“ Untuk itu orangtua harus bersabar menghadapi anak.

Selengkapnya baca di DalamIslam.com

Beri Komentar