© MEN
Dream - Banyak cara dilakukan pasangan suami istri untuk bisa mendapatkan keturunan. Mulai dari pemakaian obat herbal, memperbaiki gaya hidup, hingga mencoba program kehamilan lainnya.
Salah satu yang kini banyak diminati pasangan yang sangat ingin buah hati adalah bayi tabung atau IVF (in-vitro fertilization). Banyak pasangan yang berhasil mendapat keturunan melalui program ini, meskipun ada juga yang gagal meski sudah melakukannya berkali-kali.
Ada banyak faktor yang berperan dalam keberhasilan program ini. Bagi calon ibu, umur berperan sangat besar.
" Ada yang bisa sukses melakukan IVF dan ada yang susah. Kalau wanita muda, usia 35 ke bawah dengan syarat bilangan telurnya (jumlah sel telur) setara dengan usianya, akan lebih tinggi potensi kehamilannya," ujar ahli fertilitas, Eeson Sinthamoney dalam acara kampanye Malaysia Year of Healthcare Travel 2020 di Jakarta Pusat, Rabu 15 Januari 2020.
© Dream
Penting diketahui 10 persen wanita usia 31 tahun ke atas mengalami pengurangan jumlah sel telur yang agak drastis daripada umur 30 ke bawah. Hal ini berdampak pada potensi kehamilan yang menurut. Eeson menyatakan hal ini terjadi secara alamiah.
" Berkurangnya jumlah sel telur tidak ada kaitannya dengan gaya hidup. Manusia memang (secara alamiah) begitu. Sebanyak 10 persen wanita umur awal 30-an memang jumlah sel telurnya berkurang. Sekarang jumlah sel telur jadi masalah karena dulu orang menikah 18 tahun dan sekarang di usia 32 tahun," kata Eeson.
© Dream
Sedangkan pada pria, kondisi sel sperma lah yang paling berdampak pada program bayi tabung. Mulai dari jumlah, pergerakan, serta kondisinya.
" Mungkin jumlah spermanya oke, pergerakan oke, tapi jumlah sperma yang cacat agak tinggi. Kalau masalah besar, tidak ada sperma sama sekali. Lalu, mau IVF bagaimana," jelasnya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan IVF. Antara lain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan optimal, menjaga pola makan, mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter, mengurangi konsumsi alkohol dan rokok.
Dream - In Vitro Fertilization (IVF) atau yang dikenal dengan bayi tabung dapat menjadi pilihan bagi pasangan yang kesulitan mendapatkan buah hati. Tingkat keberhasilannya cukup tinggi, yakni 30-40 persen.
Yassin Yanuar, dokter spesialis obstetri dan ginekologi menyebutkan, program bayi tabung berbeda dengan inseminasi.
" Program bayi tabung dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dengan sperma di luar rahim. Hal ini berbeda dengan inseminasi yang tetap terjadi di dalam tubuh," ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini, saat ditemui di Jakarta, 18 Desember 2018.
Proses bayi tabung dimulai dengan menyuntikkan obat pembesar sel telur secara rutin. Setelah itu, dokter akan mengambil beberapa sel telur dengan cara disedot. Sperma kemudian disuntik ke dalam sel telur dengan bantuan mikroskop.
© Dream
Sel yang sudah dibuahi tidak bisa langsung ditanam, namun harus diinkubasi selama lima hari. Hal ini untuk memastikan terjadinya pembuahan.
" Jika berhasil, biasanya akan diambil 2-3 embrio untuk ditanam ke dalam rahim. Sisa embrio yang berhasil akan dibekukan untuk menjadi cadangan apabila percobaan pertama tidak berhasil," ujar dr. Yassin.
Setelah proses penanaman selesai dan berhasil ada masa tunggu. Diawali dengan pemeriksaan testpack di rumah atau bisa langsung cek ke dokter untuk mengetahui apakah program IVF berhasil atau tidak.
© Dream
Jika ibu positif hamil, maka kehamilan harus dijaga lebih ekstra. Terutama di trimester pertama. Pada mereka yang melakukan penanaman lebih dari satu embrio, kemungkinan hamil kembar akan lebih besar.
" Penanaman embrio yang lebih dari satu dilakukan guna memperbesar potensi kehamilan. Selain itu bisa jadi hadiah buy one get three bagi pasangan yang sudah mendambakan buah hati," kata Yassin.
Saat ini, program bayi tabung sudah lebih mudah dilakukan. Di Indonesia, terdapat 32 klinik yang menyediakan layanan IVF. Program ini memakan biaya sekitar Rp38 juta untuk sekali siklus.
Advertisement
Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Kondisi Kulit Wajah Viral, Wulan Guritno: Bersyukur Jejak Digital Itu Ada

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya