Kak Seto (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
Dream - Smartphone saat ini menawarkan berbagai fitur yang tak hanya memudahkan tapi menyenangkan penggunanya. Tak mengherankan jika gawai ini juga memikat anak-anak yang lebih banyak menggunakannya untuk bermain game.
Di tengah perkembangan inovasi teknologi yang begitu pesat tersebut, Psikolog Anak Seto Mulyadi mengingatkan jika dampak negatif yang bisa dialami anak-anak juga mesti diwaspadai. Salah satu yang menjadi kekhawatiran banyak orang tua adalah anak-anak mengalami kecanduan gadget.
Psikolog yang akrab disapa Kak Seto itu mengatakan bahwa anak-anak adalah peniru terbaik di dunia. Kecanduan gadget yang dialami seorang anak tak menutup kemungkinan akibat dari meniru perilaku orangtuanya.
" Jadi kalau orangtuanya sudah kecanduan gadget, jangan heran kalau anak juga," katanya dalam diskusi publik hari anak nasional “ Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak” di Jakarta, dikutip, baru-baru ini.
Untuk mencegah anak agar ketergantungan pada gadget, menurut Kak Seto, bisa diawali dengan mengubah kebiasaannya. Upaya ini tentu membutuhkan teladan dari orangtuanya.
" Kembali ke permainan tradisional, bermain di luar (kalau udara memang bersih) dan itu diteladankan oleh orangtuanya," katanya.
Dengan kembali ke permainan tradisional, seorang akan akan belajar bersosialisasi dan tidak menjadi individualistis. Permainan juga dapat merangsang kecerdasan moral dan sopan santun dari seorang anak.
" Kalau enggak, memang ya semakin terpapar dengan informasi-informasi negatif dan yang penting juga stop kekerasan terhadap anak itu penting sekali," ungkap Kak Seto.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini juga melarang dengan tegas sikap orangtua kepada anak yang mendidik dengan kekerasan.
Orangtua yang terus menerus memberikan kekerasan akan membuat seorang anak menggunakan gadget sebagai pelariannya.
" Pelarian anak ya kalau nggak keluar dari rumah atau masuk kamar sibuk dengan gadget," jelasnya.
Selain orangtua, lingkungan juga perlu memberdayakan anak-anak. Mulai dari gubernur, bupati, kepala daerah, hingga ke RT dan RW.
" Jawa barat waktu itu Gubernur Ridwan Kamil itu turun bermain bersama dengan kepala-kepala dinasnya. Lalu gubernur NTB juga dan beberapa wali kota juga mulai, terus sampai lurah, RT RW, diberdayakan kembali bermain di luar kalau udara memang bersih," terang Kak Seto.
Pria yang juga seorang Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Universitas Gunadarma itu berharap orangtua dapat melakukan pendekatan yang ramah kepada anak serta orangtua dapat menjadi sahabat bagi anak.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN