Orangtua Saleh Bisa Jadi Penolong Anak di Akhirat

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 10 September 2019 16:04
Orangtua Saleh Bisa Jadi Penolong Anak di Akhirat
Ketika seseorang telah meninggal terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga hal.

Dream - Impian setiap umat muslim di seluruh dunia, di hari akhir nanti adalah bisa berkumpul di surga. Hal ini tentu saja tidak mudah. Butuh banyak amalan, ibadah, kesabaran dan tawakal pada Allah SWT.

Saat hidup, kita masih bisa melakukan banyak amalan dan ibadah. Lalu saat meninggal dunia, terputuslah semua amalnya kecuali tiga hal sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits

Ketika seseorang telah meninggal terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya.

Jika seorang anak mampu memberikan pertolongan bagi orangtua yang telah mendahuluinya dengan doa yang ia panjatkan, lantas apakah orangtua juga mampu memberikan pertolongan kepada anaknya di akhirat kelak?

1 dari 5 halaman

Firman Allah di Surah Al-Thur ayat 21

Firman Allah di Surah Al-Thur ayat 21 © Dream

Tertulis dalam Alquran, Surah Al-Thur ayat 21, " Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya" .

Abu al-Abbas As-Syadzili dalam kitab tafsirnya al-Bahr al-Madid menjelaskan bahwa dipertemukannya anak cucu dengan orangtuanya apabila mereka sama-sama beriman walaupun amal anak cucu tersebut tidak menyamai amal orang tuanya.

Hal itu ditujukan untuk menyenangkan hati para orang tua atas apa yang telah mereka lakukan dan menyempurnakan kebahagiannya dengan berkumpulnya mereka dalam satu derajat. Namun mereka hanya bisa bersama dalam satu derajat dan berbeda dalam perihal kenikmatan dan ru’yah.

2 dari 5 halaman

Derajat amal

Derajat amal © Dream

Rasullah saw bersabda; “ Ketika seseorang masuk surga ia menanyakan kedua orangtuanya, pasangannya serta anakanya. Kemudian dikatakan padanya bahwa mereka tidak menyamai derajat dan amalmu, lalu orang tersebut berkata: Wahai Tuhanku, aku telah beramal untukku dan untuk mereka kemudian Allah memerintahkan untuk mempertemukan mereka.”

 

Hal senada juga disampaikan oleh Al-Maraghi dalam kitabnya Tafsir Al-Maraghi, Wahbah al-Zuhaili dalam al-Tafsir al-Munir, al-Tsa’alabi dalam al-Jawahir al-Hisan fi Tafsir al-Quran.

Penjelasan selengkapnya baca di Bincang Syariah.

3 dari 5 halaman

Pahala yang Begitu Besar Mengurus Anak Menurut Islam

Pahala yang Begitu Besar Mengurus Anak Menurut Islam © Dream

Dream - Menjadi orangtua berarti harus memikul tanggung jawab yang begitu besar. Memenuhi kebutuhan anak, bukan hanya materi tetapi juga membentuk akhlak dan kepribadiannya.

Kelak, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban kita sebagai orangtua. Tak hanya itu, pahala yang mengalir deras juga diberikan pada orangtua yang mengurus putra-putrinya dengan baik sesuai dengan tuntunan Islam.

Dikutip dari DalamIslam.com, berikut sumber pahala bagi orangtua yang ikhlas dan merawat buah hatinya dengan baik.

- Mendapat syafaat di hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda, “ Dari Anas bin Malik Ra., ia berkata, ‘Rasulullah Saw telah bersabda, ‘Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya di hari Kiamat kelak.’ Beliau merapatkan kedua jarinya.” (HR. Muslim).

4 dari 5 halaman

Pahala memberi penghidupan

Pahala memberi penghidupan © Dream

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “ Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen)” (HR. Muslim).

5 dari 5 halaman

Pahala bekerja keras untuk keluarga

Pahala bekerja keras untuk keluarga © Dream

Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh, Rasulullah SAW bersabda: “ Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), bahkan untuk makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari)

Selengkapnya baca di sini

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More