Foto: Tri Yuniwati Lestari
Dream - Pengetahuan siap siaga bencana bencana menjadi hal yang baik untuk diajarkan pada anak untuk dapat mengenal dan memahami saat terjadinya bencana.
Pembelajaran sejak dini dapat mengurangi risiko kepanikan dengan menumbuhkan reaksi yang tepat saat ada musibah.
Seperti yang dikatakan oleh Herman selaku Staff Bidang Relawan PMI DKI Jakarta, membekali anak-anak dengan mitigasi bencana dengan bahasa sederhana dapat membuat mereka lebih siaga. Orang tua dapat memulainya ketika si kecil masuk sekolah dasar.
" Siaga bencana diperkenalkan kepada anak-anak yang hidup di area rawan bencara, bukan menghindari bencananya melainkan mengurangi resiko yang ada," ujar Herman di acara Hansaplast Pertolongan Pertama, Sentul, Jawa Barat, pekan kemarin.
Salah satu materi sederhana yang bisa diajarkan adalah penanggulangan terhadap bencana banjir.
Foto: Tri Yuniwati Lestari
Edukasi yang diberikan kepada anak-anak saat banjir datang adalah mencari tempat yang aman, yaitu tempat yang lebih tinggi, ambil tas siaga, serta jaga sanitasi di posko keselamatan. Misalnya, tidak meminum air mentah langsung dari sumur karena mengandung banyak bakteri.
Herman berharap setiap anak bisa menjadi pahlawan bencana. Tidak hanya sigap saat bencana datang, minimal bisa menyebarkan ilmu kepada orang lain seperti teman dan keluarga.
Di kesempatan ini, Hansaplast bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) dalam menjalankan program Anak Siaga Hansaplast guna memberikan edukasi dan praktik pertolongan pertama bagi siswa sekolah dasar.
Pelatihan yang diberikan kepada 250 siswa merupakan pelatihan khusus 'peer-to-peer training' untuk menyiapkan mereka agar melatih sesama teman sekolah seputar pertolongan pertama.
" Sebagai ahli dalam produk Pertolongan Pertama, Hansaplast memiliki komitmen jangka panjang untuk memberikan edukasi seputar Pertolongan Pertama kepada masyarakat luas, termasuk anak-anak," ungkap Setiawan Saputra, Marketing Manager Hansaplast di Sentul, Jawa Barat, Jumat 5 April 2019.
Foto: Tri Yuniwati Lestari
Anak-anak juga diuji menggunakan permainan ular tangga yang seru dan tentunya berkaitan dengan edukasi pertolongan pertama.
Di tahun ini Hansaplast dan PMI tidak lagi mengunjungi sekolah-sekolah, melainkan mengumpulkan 250 siswa dari 25 sekolah yang tersebar di Jakarta di Taman Wisata Budaya, Sentul, Jawa Barat.
Laporan: Tri Yuniwati Lestari
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN