Pengasuhan yang Baik, Penangkal Efektif Depresi Pada Anak

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 21 Oktober 2019 08:03
Pengasuhan yang Baik, Penangkal Efektif Depresi Pada Anak
Depresi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak di kemudian hari.

Dream - Depresi jadi salah satu masalah mental yang sering dianggap remeh. Sebagian besar orang mengira kalau depresi hanya dialami orang dewasa saja. Padahal faktanya tak demikian.

Depresi juga dialami anak-anak. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, depresi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak di kemudian hari.

Efeknya juga bisa sangat fatal. Tengok saja beberapa kasus bunuh diri di Indonesia yang dilakukan anak-anak, awalnya berasal dari kondisi depresi yang tak tertangani.

Anak dengan gangguan kesehatan mental akan kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakan, anak akan merasa kesulitan dan tidak menutup kemungkinan berujung pada keputusan bunuh diri.

 

1 dari 5 halaman

Pola Asuh

Pola Asuh © Dream

Psikolog Intan Erlita, menuturkan depresi anak bisa dihindari jika orangtua menerapkan pola asuh yang tepat. Latar belakang pengasuhan masa kecil memiliki peran yang besar.

" Sebetulnya ini bisa ada hubungannya dengan pola asuh dalam keluarganya, karena dengan pola asuh yang tepat anak akan mempunya karakter yang kuat saat dewasa nanti," ungkap Intan Erlita.

 

2 dari 5 halaman

Pembentukan karakter

Pembentukan karakter © Dream

Anak yang memiliki karakter kuat akan mencari solusi terbaik ketika mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan. Dukungan orangtua juga diperlukan di setiap kali anak mendapati kesulitan.

" Membuat anak lebih terbuka dengan orangtua juga menjadi poin penting. Sehingga orangtua bisa memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh sang anak. Termasuk dukungan moral ketika anak dihadapkan pada masalah," ungkap Intan.

Jangan sampai sang anak justru malah berlari ke orang lain dan mendapatkan dukungan yang salah ketika menemui masalah. Jika anak tidak mendapat dukungan yang tepat baik dari orangtua maupun lingkungan, maka psikolog atau psikiater menjadi solusi yang bisa dicoba.


Laporan Vinsensia Dianawanti/ Sumber: Fimela.com

3 dari 5 halaman

Ajarkan Keahlian Ini Agar Buah Hati Bisa Mengontrol Stres

Ajarkan Keahlian Ini Agar Buah Hati Bisa Mengontrol Stres © Dream

Dream - Sama seperti orang dewasa anak-anak mengalami perubahan perasaan. Mereka bisa merasa bosan, cemas, sedih, kecewa, malu, dan takut. Orang dewasa yang memiliki kematangan psikologis cenderung tahu bagaimana mengontrol perasaan-perasaan tersebut.

Sementara anak-anak, cenderung belum bisa mengontrol dan mengelolanya dengan cara yang baik dan sehat. Penting untuk mengajari mereka keterampilan menghadapi ketakutan, menenangkan diri, dan menghibur diri.

" Tanpa keterampilan mengelola emosi, anak bisa melakukan perilaku negatif dan tak terkontrol. Mereka bisa mengalihkannya pada alkohol, narkoba bahkan makan berlebihan," ujar Amy Morin, seorang psikolog anak, seperti dikutip dari VeryWell.

4 dari 5 halaman

Mengelola Emosi

Mengelola Emosi © Dream

Kemampuan mengelola emosi dengan sehat, pada dasarnya seperti pesan yang berisi " saya merasa di luar kendali sehingga saya akan bertindak di luar kendali" . Misalnya, jika anak merasa stres dengan sekolah barunya, apakah Anda akan mengajarkan keterampilannya untuk mengelola stresnya dengan baik atau memberitahunya bahwa ia dapat pindah ke sekolah lain?

Hal pertama yang bisa diajarkan adalah mengajarkan anak mengenali emosinya. Apakah ia tertekan, sedih kecewa, tersudut atau perasaan lain. Pastikan si kecil tahu hal yang sedang dirasakannya.

" Hanya dengan mengucapkan, " aku marah," atau " aku gugup," dapat membantu menghilangkan emosi yang tidak nyaman. Berikan anak bahasa yang ia butuhkan untuk menggambarkan perasaannya dengan membaca buku, melihat poster " perasaan wajah" , atau berbicara tentang emosi," ungkap Morin.

5 dari 5 halaman

Latihan Pernapasan

Latihan Pernapasan © Dream

Ajarkan juga latihan pernapasan. Napas yang lambat dapat membantu anak-anak menenangkan pikiran dan tubuh mereka.

" Salah satu cara untuk mengajar anak-anak melakukan hal ini adalah dengan mendorong mereka untuk mengambil " nafas gelembung." Beri tahu anak Anda untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidungnya dan kemudian bernapas perlahan melalui mulut seolah-olah dia sedang mencoba meniup gelembung dengan tongkat," kata Morin.

Saat buah hati sedang gugup, panik, marah atau kesal, minta ia 'bernapas gelembung. Ajarkan juga anak untuk merelaksasi tubuhnya, misalnya saat sedang sedih dalam kondisi berdiri, coba posisi duduk. Jika sedang duduk coba berbaring.

Anak pasti akan mengerti dengan cepat jika diajarkan. Hal ini akan sangat berguna bagi kesehatan mentalnya.

Beri Komentar