Mainan Anak ELC (Foto: ELC)
Dream – Bermain di rumah saja selama pandemi Covid-19 mau tak mau membuat orangtua harus kreatif. Anak-anak memang mudah bosan dengan mainan yang itu-itu saja, apalagi harus di rumah seharian.
Bagi Sahabat Dream yang terus menemami buah hati bermain, pastinya ingin agar aktivitas menyenangkan ini juga berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. Bermain memang bisa menstimulasi perkembangan fisik, kognitif dan psikologis anak.
Untuk itu cobalah membuat permainan-permainan yang mengoptimalkan pertumbuhan si kecil secara optimal. Perlu diingat pentingnya permainan yang tepat untuk masing-masing usia untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Ayah dan ibu bisa mengikuti panduan berikut saat bermain dengan anak.
Bermain sendiri untuk anak usia 0 – 2 tahun
Sensory play, di mana anak anak hanya melihat segala sesuatu yang menarik perhatiannya dan melakukan gerakan pada anggota tubuhnya
Solitary play, biasa dilakukan bersama-sama, anak dibiarkan bermain sendiri-sendiri dengan berbagai macam alat permainan yang mereka pilih
Permainan mengamati untuk anak usia 1 – 3 tahun
Onlooker play, di mana anak fokus mengobservasi sekelompok anak lain bermain
Bermain bersama untuk anak usia di atas 3 tahun
Parallel Play, di mana anak bermain permainan yang sama dengan anak lain, tetapi tidak terjadi kontak antara satu sama lain
Associative Play, di mana anak bermain bersama-sama dan diajarkan untuk saling meminjamkan mainan mereka masing-masing
Cooperative Play, di mana anak bermain bersama-sama dalam kelompok dan permainan ini memiliki aturan
Nah, agar kegiatan bermain bersama anak menjadi lebih menyenangkan dan bervariasi, ada dua kategori permainan yang bisa dilakukan bersama, Structure Play dan Free Play.
Structure Play atau yang juga dikenal sebagai permainan berorientasi tujuan, umumnya melibatkan penggunaan logika untuk menyelesaikan masalah. Contohnya seperti mengikuti arahan untuk merakit mainan atau olahraga terorganisir seperti bermain bola.
Sedangkan Free Play adalah permainan kreatif dan berimprovisasi dengan kemungkinan yang tidak terbatas. Permainan ini membuat nak lebih berperan dalam memilih mainan apa yang mereka inginkan dan orangtua hanya merespons arahan yang diberikan anak. Permainan yang bisa dilakukan adalah seperti permainan balok, menggambar atau mewarnai.
" Tanpa disadari oleh anak, melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, anak lebih mudah dalam menyerap banyak hal untuk perkembangannya. Kampanye #MainSamaAnak yang digagas oleh ELC (Early Learning Center) mengajak orang tua untuk mendampingi saat anak bermain agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan bermain sesuai usianya," kata Mohit Nigam, Brand General Manager ELC Indonesia, dalam rilis yang diterima Dream.
Setelah berakhirnya masa PSBB, ELC pun kembali membuka gerainya pada 15 Juni lalu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bersamaan dengan dibukanya kembali seluruh gerai, ELC membuat Mid Season Sale yang bertajuk Super Savers. Potongan harga untuk mainan edukasi favorit anak-anak hingga 50% yang dimulai 25 Juni hingga 19 Juli 2020.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib