Punya Anak Laki-laki Bikin Orangtua Lebih Cepat Alami Penuaan

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 5 Februari 2023 09:20
Punya Anak Laki-laki Bikin Orangtua Lebih Cepat Alami Penuaan
Orangtua yang memiliki lebih dari satu anak laki-laki kehilangan kemampuan kognitifnya lebih cepat daripada mereka yang hanya memiliki anak perempuan.

Dream - Bila melontarkan pertanyaan pada orangtua, pengalaman mengasuh anak lelaki dan perempuan pasti akan sangat berbeda. Tiap anak memiliki kepribadian dan tantangan masing-masing dalam mengasuh.

Rupanya ada fakta yang belum banyak diketahui, ternyata membesarkan anak lelaki, membuat otak orangtua menua lebih cepat. Hal tersebut menurut penelitian yang dilakukan pada 13.000 orangtua berusia di atas 50 tahun.

Tim peneliti yang merupakan gabungan tim dari Amerika Serikat dan Republik Ceko, mengungkap kalau orangtua yang memiliki lebih dari satu anak laki-laki kehilangan kemampuan kognitifnya bahkan lebih cepat daripada mereka yang hanya memiliki anak perempuan.

Menurut tim peneliti alasan orang tua anak laki-laki menua lebih cepat adalah karena laki-laki cenderung kurang perhatian dibandingkan anak perempuan, yang dapat menyebabkan orangtua mereka mengalami kesehatan mental yang lebih buruk. Penelitian dilakukan dengan meminta para orangtua menyelesaikan soal matematika dan membacakan daftar kata yang dibacakan sebelumnya untuk mereka.

 

1 dari 4 halaman

Tingkat kecerdasan mereka sama pada awal penelitian, tetapi pada akhir penelitian, orang tua dari anak laki-laki itu kurang cerdas dibandingkan yang punya anak perempuan.

" Orang tua dari setidaknya satu anak laki-laki memiliki tingkat penurunan kognitif yang lebih cepat dibandingkan dengan orangtua tanpa anak laki-laki. Hasilnya menunjukkan bahwa efeknya lebih bersifat sosial daripada biologis, seperti yang kami amati tren serupa pada ibu dan juga ayah," kata salah satu peneliti Katrin Wolfova, dari Universitas Columbia di New York.

Selain itu, para peneliti menegaskan bahwa karena anak perempuan memberikan lebih banyak dukungan emosional dan sosial daripada anak laki-laki, mereka cenderung menjadi pengasuh orangtuanya, yang berperan besar dalam aspek kesehatan mental dan kognitif.

Peneliti juga mengungkap ada dampak lain dari memiliki anak perempuan. Salah satunya adalah pada kesehatan mental orangtuanya, mengurangi risiko depresi pada orangtua yang dapat berkontribusi pada penurunan risiko demensia.

Sumber: Awerenessact

2 dari 4 halaman

3 Hal yang Perlu Dikatakan Ayah Pada Anak Lelakinya

Dream - Dalam hal pengasuhan anak, ayah cenderung lebih banyak mencontohkan lewat sikap. Ayah biasanya berusaha memberi tahu dengan sedikit kata-kata dan lebih ingin menjadi sosok teladan untuk anak-anaknya.

Dibandingkan ibu, ayah memang lebih suka memberi tahu banyak hal pada anak lewat contoh. Sebenarnya, anak juga butuh validasi dari ayahnya lewat kata-kata dan hal ini sering dilupakan. Terutama ketika anak mencari tahu alasan sikap ayahnya dan butuh penjelasan.

" Anak-anak tidak tahu apa yang ada di kepala Anda. Penting bagi para ayah untuk sedikit lebih terbuka tentang banyak hal, untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak mereka, pengaturan emosi, dan perlakuan umum terhadap orang lain," ujar Jeff Bostic, M.D., psikiater di MedStar Georgetown University Hospital.

Bersikap terbuka tentang hal tertentu bisa membantu anak dalam hal tumbuuh kembang emosinya. Terutama bagi anak laki-laki, yang sering menginternalisasi gagasan bahwa kerentanan atau kesedihan adalah sifat negatif.

3 Hal yang Perlu Dikatakan Ayah Pada Anak Lelakinya© MEN

" Mereka perlu mendengar hal-hal tertentu keluar dari mulut ayahnya," pesan Bostic.

Apa saja yang perlu didengar anak dari mulut ayahnya?

1. Kata-kata baik tentang ibunya
" I love you, itu sangat bagus. Mendengar ayahnya mengatakan hal tersebut pada ibunya," ujar Bostic.

Ungkapan cinta, sikap penuh kasih sayang ayahnya pada ibu akan sangat membentuk kepribadian anak lelaki. Ini sebagai contoh penting bagi mereka kelak ketika mengungkap cinta untuk orang sekitar dan pasangannya kelak.

3 dari 4 halaman

2. Pengakuan akan kegagalan dan memperbaiki masalah

Pastinya ada momen di mana ayah mengalami kegagalan atau berhadapan dengan masalah. Seperti motor yang rusak saat jalan bersama, mobil yang mogok, rencana yang berantakan.

" Biasanya para ayah akan menjadi sangat emosi menghadapi situasi ini. Marah, mengumpat mungkin jadi hal yang keluar dari mulut, tapi anak membutuhkan sosok yang mengaku kalau ayahnya sedang stres, bingung dan marah. Hal itu merupakan sangat wajar, karena sebagai manusia kita pasti akan mengalami stres dan tekanan," ujar Bostic.

Satu lagi yang sangat penting, ketika berhadapan dengan masalah adalah berdiskusi dengan anak untuk mencari solusi. Bagi ayah, jangan gengsi untuk bertanya pada anak saat mencari solusi. Mereka akan belajar banyak lewat hal tersebut.

 

4 dari 4 halaman

3. Penjelasan soal emosi

Mengekspresikan kebahagiaan itu baik dan mengungkapkan kekhawatiran sangat baik. Para ayah seringkali segan mengungkapkan emosi yang dialami pada anak melalui kata-kata.

" Jika kita mengalami dan tidak mengungkapkannya, maka cenderung tidak bisa mengelola hal tersebut dengan baik. Hal ini akan sangat dirasakan anak," ujar Bostic.

Anak bisa mencontohnya, tertanam pada pikiran kalau lelaki harus menyimpan emosi. Hal ini sangat tidak baik bagi perkembangan emosinya. Jadi, utarakan emosi yang sedang dialami pada anak, tak perlu sungkan.

Sumber: Fatherly

Beri Komentar