Tika Ramlan (Foto: Instagram Tika Ramlan)
Dream - Akhir tahun semakin dekat, banyak orang mulai mempersiapkan rencana liburan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi yang sudah berkeluarga. Tak terkecuali mantan personel T2, Kartika Yudia Ramlan.
Penyanyi yang akrab disapa Tika ini dikaruniai tiga orang anak setelah menikah dengan Tri Aji Raharso. Repot mengurus anak tak mengurangi semangat Tika untuk berlibur hingga ke luar negeri.
" Kalau kita memutuskan pergi berlibur sama anak-anak, pasti kepentingan kita (orang tua) harus dinomorduakan. Memang harus sabar, kadang yang paling kecil juga kan belum terlalu mengerti," ujar Tika saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Agar liburan tetap menyenangkan, pelantun 'O Ya' memiliki sejumlah pesiapan sebelum melancong ke luar negeri. Hal pertama yang perlu dipastikan ketika hendak membawa si kecil adalah stroller.
Menurut Tika, stroller portable yang ringan dan mudah dilipat akan sangat membantu ketika berlibur. Beberapa negara seperti Singapura dan Jepang juga memiliki tempat sewa stroller di sejumlah tempat.
" Kalau hotelnya memang harus dicari yang betul-betul nyaman. Ada beberapa hotel yang sempit dan lokasi tidak nyaman. Enggak apa-apa lebih mahal sedikit, jangan sampai anak cranky dan kita malah jadi ikut capek," kata artis 33 tahun itu.
Tika merekomendasikan untuk menyewa rumah jika berpergian dengan keluarga besar. Soal makanan, Tika dan keluarga cenderung tidak pemilih dan bisa menyesuaikan dengan kuliner setempat.
" Kita memang paling sering ke Jepang karena dia salah satu negara yang paling ramah untuk liburan bersama keluarga. Aman, bersih dan ada berbagai kegiatan di sana. Mulai dari adventure, shopping hingga wisata alam," imbuh pelantun 'Tak Jodoh' itu.
Dream - Traveling bersama keluarga menjadi pilihan menyenangkan untuk menyambut libur akhir tahun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Sahabat Dream yang memiliki anak, terutama di usia balita.
Perjalanan panjang bisa membuat si kecil bosan dan cepat rewel. Apalagi jika anak dihadapkan dengan suasana baru serta kumpulan orang asing. Untuk mengatasinya, ayah ayah dan ibu bisa mengandalkani mainan untuk dibawa saat traveling.
" Dengan membawa mainan, anak akan punya sesuatu yang bikin dia merasa nyaman dan aman. Apalagi jika pergi ke tempat baru dan bertemu orang baru," papar Febiana Pratomo, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dari Rumah Dandelion di Jakarta, Selasa 12 November 2019.
Ketika anak merasa risih dan mulai rewel, ajak si kecil ke tempat lebih tenang dan keluarkan mainan yang telah dibawa. Jika perlu, luangkan sedikit waktu untuk bermain bersama anak hingga ia merasa tenang.
Jangan terlalu banyak membawa mainan. Pilih mainan favorit si kecil yang biasa dimainkan untuk membuatnya lebih rileks.
Pastikan mainan berbobot ringan dan praktis serta tidak terdiri dari beberapa bagian. Tujuannya agar mainan tidak tercecer dan tertinggal di tempat liburan.
" Selain mainan lama, bisa juga berikan surprise memakai mainan baru. Itu biasanya untuk menyiasati kalau dia bosan, misalkan di perjalanan yang memakan waktu lama," jelasnya.
Menjelang libur akhir tahun, ELC (early learning center) meluncurkan 50 mainan edukatif yang telah didesain dan disesuaikan dengan usia dan kebutuhan si kecil.
Koleksi terbagi atas usia dan kategori, yaitu Baby, Toddler, Sport & Outdoor Activity, Imagination, Learning & Creativity untuk bayi sampai anak-anak.
" Beberapa mainan favorit anak-anak diantaranya Micro Mini 2 Go Deluxe, Medical Case, Pirate Ship dan Sit Me Up Bunny dan masih banyak lainnya," kata Vasudev Kataria, Senior VP Mothercare & ELC.
Dream - Tren liburan semakin marak di keluarga milenial. Banyak orangtua yang tak segan menyisihkan anggaran khusus dan berlebih untuk berlibur. Liburan memang bukan kebutuhan utama, tapi sebaiknya selalu diagendakan.
Pasalnya, efek liburan bagi keluarga khususnya anak-anak begitu besar. Bukan hanya membuat mereka senang tapi juga memberi banyak pelajaran yang tidak didapatkan di sekolah.
" Ketika menginjak 5 tahun, anak berada di tahap di mana mereka harus belajar mengenai bagaimana 'dunia' dan 'lingkungan' bekerja. Hal itu lebih efektif dilakukan dengan pengalaman langsung, yaitu traveling," Nadya Pramesrani, seorang psikolog dalam acara Hilo School Drawing Competition di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 17 Januari 2019.
Saat berlibur, anak akan keluar dari zona nyaman. Buah hati bakal mendapat banyak stimulus berupa hal asing yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Nadya mengatakan, eksplorasi itulah yang memicu rasa penasaran pada anak. Mereka akan mulai terlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
" Pengetahuan anak yang sering diajak traveling tidak sama dengan anak yang tidak pernah di-ekspose ke lingkungan baru. Bisa mempengaruhi problem skill, kreatifitas dan keberanian untuk berinteraksi dengan orang lain," paparnya.
Liburan juga menjadi momen bonding antara orangtua dan anak. Hubungan yang erat akan meminimalisir terjadinya cekcok dengan orang tua ketika ia menginjak remaja.
Sangat dianjurkan untuk mengajak anak berlibur setidaknya 2-3 kali dalam setahun. Jenis liburan terbaik yang dapat dilakukan adalah wisata alam.
" Pilihan liburan yang berada di alam bisa meningkatkan kemampuan fisik dan daya tahan tubuh. Angka gangguan konsentrasinya pun akan lebih kecil dibanding dengan anak yang terlalu sering berada di dalam ruangan," pungkasnya.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi