Irish Bella (Foto: Instagram Irish Bella)
Dream - Kehamilan pertama aktris cantik, Irish Bella baru saja memasuki usia 26 minggu. Sempat mengalami pendarahan dan infeksi lalu dirawat, rupanya janin di kandungan Ibel, sapaan akrabnya, tak mampu bertahan.
Janin kembarnya yang berjenis kelamin perempuan meninggal dunia pada Minggu malam, 6 Oktober 2019. Sampai saat ini pihak keluarga belum menjelaskan secara detail penyebab meninggalnya janin kembar itu.
Saat pemakaman dua bayinya, Irish Bella tak bisa hadir. Ia masih di rumah sakit karena pemulihan. Rupanya, untuk mengeluarkan sang bayi, ia harus menjalani operasi caesar.
Setelah diketahui janin di kandungan meninggal dunia, makan harus segera dikeluarkan. Jangan sampai terlambat karena bisa mengancam kondisi kesehatan ibu. Semakin lama dikeluarkan maka akan semakin tinggi risiko terjadinya infeksi pada ibu.
Untuk itu, dokter pasti akan segera melakukan prosedur medis untuk mengeluarkan janin yang sudah bernyawa. Tindakan medis yang dilakukan sangat bergantung pada kondisi ibu dan janin.
Pada beberapa ibu, mungkin kondisinya masih memungkinkan untuk mengeluarkan janin secara normal. Dikutip dari Hello SehatIbu diberikan obat induksi untuk merangsang kontraksi rahim, sehingga merangsang dinding rahim agar janin bisa keluar secara alami.
Jika leher rahim ibu belum melebar, dokter akan memberikan obat pada vagina ibu untuk merangsang pelebaran leher rahim. Ibu juga akan diberi infus hormon oksitosin untuk merangsang kontraksi rahim.
Jika kondisi ibu terlalu lemah, posisi janin juga sulit dikeluarkan jika melahirkan normal, maka bisa jadi dilakukan operasi caesar. Irish Bella menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan janinnya yang telah meninggal.
Ada beberapa kasus di mana ibu yang harus jalani operasi caesar untuk keluarkan janin yang telah meninggal. Seperti jika posisi bayi tidak normal (kepala bayi tidak berada di bawah dekat leher rahim), ibu mengalami atau pernah mengalami kelainan plasenta, bayi lebih besar dari ukuran panggul ibu, ibu melahirkan dengan operasi caesar pada kehamilan sebelumnya, kehamilan kembar, dan kondisi khusus lainnya. Operasi caesar dilakukan untuk menghindari komplikasi saat persalinan, seperti perdarahan.
Selengkapnya baca di sini
Dream - Kedukaan mendalam sedang dialami pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni. Janin kembar dalam kandungan Irish Bella meninggal dunia, Minggu, 6 Oktober 2019 malam. Pihak keluarga belum menjelaskan secara detail penyebab meninggalnya jabang bayi yang berjenis kelamin perempuan itu.
Sebelumnya diketahui kalau Irish mengalami pendarahan dan menjalani istirahat total di rumah sakit. Terdapat juga indikasi infeksi di saluran kemih Irish. Kehamilan kembar seperti yang dijalani Irish Bella memang berisiko.
Ibu yang hamil anak kembar seperti Irish harus ekstra hati-hati. Pemeriksaan kehamilan pun cenderung dilakukan lebih sering dan intensif oleh dokter. Dikutip dari Alodokter.com, kasus kematian janin kembar ini termasuk dalam kasus Intrauterine Fetal Death (IUFD).
IUFD merupakan kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah kehamilan berusia 20 minggu. Sebagian besar kasus IUFD tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, namun bisa menjadi pertanda adanya masalah dalam kehamilan. Berikut faktor penyebab IUFD
Plasenta
Salah satu penyebab IUFD adalah plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Gangguan pada plasenta membuat penyaluran nutrisi penting yang dibutuhkan janin selama dalam kandungan, seperti aliran darah dan oksigen, menjadi terhambat dan berkurang. Akibatnya, dapat menyebabkan hambatan perkembangan janin (intrauterine growth restriction/IUGR) dan berujung pada kematian janin di dalam kandungan (IUFD).
Salah satu penyebab lain IUFD adalah cacat genetik atau kelainan kromosom yang menyebabkan organ vital janin, seperti otak dan jantung, tidak berkembang dengan baik.
Pendarahan
Pendarahan berat yang terjadi di usia kehamilan trimester akhir bisa juga menjadi penyebab janin mati dalam kandungan. Ini bisa terjadi ketika plasenta sudah mulai terpisah (meluruh) dari rahim sebelum memasuki masa persalinan. Kondisi ini disebut abrupsi plasenta (placental abruption).
Kondisi kesehatan ibu
Penyakit diabetes serta hipertensi dalam kehamilan, kondisi autoimun, kurang gizi, infeksi bakteri seperti Streptokokus grup B, listeriosis, toksoplasmosis, dan rubella, dapat menjadi penyebab janin mati dalam kandungan.
Begitu juga dengan infeksi lainnya, seperti malaria, sifilis, dan HIV. Preeklamsia juga dapat mengurangi aliran darah ke janin melalui plasenta, dan akhirnya menyebabkan IUFD karena gangguan pada plasenta.
Penjelasan selengkapnya baca di sini
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!