Dream - Ada banyak tren tantangan atau challenge yang berkembang di media sosial. Banyak yang mengarah ke hal positif tapi juga banyak yang berupa tantangan mematikan atau ke arah negatif.
Sebagai orangtua dan memiliki anak remaja yang sudah mulai bermain media sosial, penting untuk mengetahui tren-tren tantangan tersebut. Salah satu yang harus diwaspadai yaitu tren tantangan chroming atau chroming challenge.
Chroming merupakan tantangan menghirup aroma dari produk-produk rumah tangga atau pun bahan kimia lain. Banyak dilakukan anak remaja hanya untuk menjawab rasa penasaran dan ikut eksis di media sosial.
Akhir-akhir ini, chroming jadi tren dan viral di media sosial, terutama Tiktok. Ada kasus anak 13 tahun asal Australia meninggal karena mengikuti tren ini. Lalu pada 2 Maret 2024 lalu di Inggris ada anak lelaki yang juga meninggal karena menghirup zat kimia beracun dan ikut tren chroming.
“Chroming adalah tindakan menghirup bahan kimia atau uap dengan sengaja dengan tujuan agar mabuk atau keracunan,” kata Kelly Johnson-Arbor, ahli toksikologi medis di National Capital Poison Center.
Chroming memang bukan hal baru, bentuknya saja berbeda. Tren ini menjamur di Tiktok sejak awal 2024 lalu. Menghirup bahan kimia dari produk-produk rumah tangga seperti lem, cat aerox, dan lain sebagainya memang bisa bikin mabuk.
Hal itu membuat anak remaja yang penuh rasa penasaran mencoba ikut tren berbahaya satu ini.
“Chroming merupakan tindakan ilegal yang dikategorikan sebagai salah satu penyalahgunaan zat kimia larut yang mudah menguap. Ini (chroming) adalah metode yang berbahaya untuk menjadi mabuk,” kata Betty Choi, seorang dokter anak.
Johnson Arbor, seorang ahli medis di Washington DC menyebutkan ada beberapa bentuk chroming, yaitu sniffing (menghirup uap langsung dari wadah, misalnya botol nail polish remover), bagging (menghirup uap, seperti semprotan pengharum ruangan langsung dari wadahnya), dan huffing (menghirup bensin, cairan korek api, atau uap lain yang direndam dalam kain). Ia mengungkap kalau metode huffing adalah yang paling berbahaya.
“Uap seringkali lebih pekat ketika direndam dalam kain atau disemprotkan ke dalam tas, menghirup bahan kimia dengan metode ini dapat meningkatkan jumlah asap yang dihirup dan menyebabkan tingkat keracunan yang lebih tinggi,” katanya.
Menurut Arbor, produk yang biasanya dipakai gen-z buat chroming adalah cat semprot dan spidol yang mudah dibeli. Biasanya, remaja ikutan tren chroming karena ingin diakui oleh teman, atau sebagai bentuk pemberontakan remaja.
“Produk-produk ini juga kemungkinan besar tidak akan menarik perhatian para guru, orang tua, pengasuh, atau penegak hukum,” kata dokter Arbor.
Laporan Salma Rihhadatul Aisy/ Sumber: Parents