Makanan Bayi/ Foto: Shutterstock
Dream - Pada bayi usia 6 bulan yang baru belajar makan, seringkali orangtua ingin membuat menu-menu tumisan. Hal ini agar bayi tak bosan dengan menu makanan yang selalu dikukus dan bertekstur halus.
Untuk membuat menu tumisan, bahan yang paling jadi andalan adalah unsalted butter atau mentega tanpa garam. Mentega tersebut digunakan untuk menggantikan minyak goreng yang dianggap kurang sehat untuk bayi.
Unsalted butter pun jadi lebih populer untuk mengolah makanan bayi dibanding mentega biasa. Lalu apakah unsalted butter sebenarnya lebih sehat? Dikutip dari KlikDokter.com, dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, menjelaskan kalau memang unsalted butter bisa untuk membuat makanan pendamping ASI (MPASI).
“ Unsalted butter memang sejenis mentega yang dibuat dari susu sapi dan tidak ada tambahan garam. Jadi, memang cukup baik untuk bayi atau anak, karena dapat memberikan alternatif lemak tambahan selain dari minyak atau margarin,” ujar dr. Iqbal
Unsalted butter memang bisa jadi sumber lemak yang baik, tapi dr. Iqbal menekankan bahwa sebaiknya baru diberikan kepada anak ketika telah genap berusia 1 tahun. Pastikan juga anak tidak memiliki alergi terhadap susu sapi maupun produk olahannya.
Untuk tahu ada atau tidaknya alergi susu sapi pada anak yaitu dengan memberikan pengenalan terlebih dahulu. Berikan makanan yang telah ditambahkan sedikit unsalted butter, kemudian pastikan anak tidak mengalami tanda-tanda alergi setelah mengonsumsinya.
Unsalted butter memiliki manfaat besar untuk tumbuh kembang otak bayi. Otak terdiri dari 50–60 persen lemak. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan lemak dalam 1.000 hari pertama kehidupan dapat mendukung perkembangan otak dan sistem saraf secara keseluruhan.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan lemak tersebut adalah dengan memberikan si kecil unsalted butter. Mentega tawar ini pun dapat memasok sejumlah kalori, dan membantu mengoptimalkan fungsi tubuh untuk menyerap vitamin A, D, E, dan K.
“ Mentega tawar dapat membantu bayi lebih cepat kenyang, sehingga mencegah untuk makan berlebihan dan mengalami obesitas,” kata dr. Iqbal.
Dream - Banyak orang menilai bayi yang sehat hanya dapat dilihat dari berat badannya, padahal hal tersebut tidaklah bersifat mutlak. Sebab ada begitu banyak pertanda lain yang bisa diamati untuk mengetahui kondisi bayi yang tumbuh sehat.
Misalnya dikenali melalui perkembangan motorik, emosional, serta bagaimana si kecil bisa berinteraksi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu sangat penting bagi ayah bunda untuk mengetahui tanda bayi tumbuh sehat. Yuk simak tandanya.
1. Sering Mengganti Popok
Kenaikan berat badan menjadi tanda pertama bayi tumbuh sehat. Hal ini menunjukkan bahwa bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Selain itu, bayi yang sehat juga ditandai dengan sering mengganti popok setidaknya delapan sampai sepuluh kali dalam sehari. Hal ini menandakan sistem pencernaannya bekerja baik.
2. Tenang Saat Dekat Dengan Orang Tua
Bayi ternyata sudah bisa mengenali suara ibunya semenjak berada di dalam rahim, lho. Hal ini dapat dilihat saat bayi menangis kemudian orangtua memberi sentuhan halus dan mengajaknya berbicara, sontak saja si kecil menjadi tenang dan tak rewel.Merasa tenang saat berada di dekapan orang tua itulah menjadi salah satu pertanda bayi sehat karena perkembangan emosionalnya berjalan dengan baik.
Bayi juga sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya melakukan kontak mata hingga tersenyum saat diajak berbicara atau bercanda oleh orang sekitar. Kemudian saat bayi sudah bisa menoleh pada setiap suara yang didengar dan berusaha mengidentifikasi berbagai suara tersebut itu artinya bayi tumbuh sehat karena indera pendengarannya berkembang baik.
4. Mengamati Gerakan, Warna, dan Pola
Jika bayi suka melihat benda yang bergerak seperti kipas yang berputar, maka itu pertanda penglihatannya berkembang dengan baik. Daya lihat tersebut terus berkembang seiring dengan usia bayi. Misalnya saat bayi berusia satu bulan bisa melihat sejauh 18 inci. Lalu di bulan berikutnya sebagian besar bayi dapat melihat warna cerah, pola, benda berputar, dan masih banyak lagi.
Pada usia satu bulan, biasanya bayi sudah bisa menahan kepalanya sendiri walau hanya sebentar. Lalu di usia 3 bulan, bayi sudah bisa menyangga kepala dan berat badannya sendiri.
Perkembangan ini menandakan bayi tumbuh sehat karena otot motoriknya berkembang baik. Untuk memaksimalkan perkembangan motoriknya, bayi dianjurkan untuk melakukan tummy time.
Laporan Hany Puspita Sari/ Sumber: MomJunction
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan