Dream - Sinetron Tukang Bubur Naik Haji merupakan salah satu sinetron populer yang tayang perdana pada tahun 2012 silam. Sinetron tersebut menemani pemirsa sampai dua ribu episode tepatnya selama 5 tahun.
Sinetron tersebut turut membesarkan nama-nama pemainnya, seperti Mat Solar, Uci Bing Slamet, Nani Wijaya, Citra Kirana, Andi Arsyil Rahman, Shinta Muin, dan Latief Sitepu sebagai pemeran utama. Sayangnya, Shinta Muin yang berperan sebagai tokoh Hajjah Maemunah di sinetron tersebut telah meninggal dunia pada 2016 silam.
Sepuluh tahun berlalu sejak sinetron itu resmi tamat, kini sederet pemain sudah banyak berubah. Penasaran seperti apa perubahan mereka? Simak potretnya berikut ini!
Mat Solar didapuk sebagai pemeran utama di film dan serial Tukang Bubur Naik Haji. Sungguh disayangkan, kini Mat Solar jarang sekali tampil di layar kaca. Kondisi pria kelahiran Desember 1962 itu kurang sehat. Sejak 2015 ia terserang stroke ringan. Penyakit stroke mulai bertambah parah pada akhir Juli 2018. Sekarang Mat Solar mau tidak mau lebih banyak menghabiskan waktu di kursi roda. Kendati demikian, kondisinya semakin membaik. (foto: Instagram/@bajuriida)
Hak Cipta © DREAM.CO.IDAdvertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio