Dream - Para diaspora serta mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Hamburg untuk keempat kalinya sukses menggelar festival budaya Indonesia, ‘Pasar Hamburg’. Ini adalah ajang mempromosikan Indonesia kepada masyarakat Benua Biru di tahun 2016 ini.
Ajang Pasar Hamburg 2016 diselenggarakan di museum etnografi terbesar di Jerman, Museum fur Volkerkunde, Hamburg, Jerman.
Dikerjakan secara swadaya baik dalam hal materi dan tenaga, Pasar Hamburg 2016 diisi penampil yang secara khusus didatangkan dari Indonesia, serta warga atau keturunan Indonesia yang bermukim di Jerman dan Belanda.
Beragam acara, seperti pementasan kesenian tradisional, workshop, panggung musik, pemutaran dan diskusi film tentang pesisir Indonesia, pameran karya seni serta kepustakaan dan bedah buku, pasar kuliner tradisional Nusantara, dan pameran foto bertajuk Suara Pesisir Indonesia, disajikan pada Pasar Hamburg kali ini.
Selama dua hari, pergelaran Pasar Hamburg menyedot lebih dari 2000 pengunjung. Tujuh puluh persen di antaranya ialah warga Jerman dan beberapa negara di Eropa lainnya. (Foto : Ismar Patrizki)
Kecintaan seseorang terhadap tanah airnya dapat terwujud dalam berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan warga Indonesia di Hamburg, Jerman ini.
Hak Cipta © DREAM.CO.IDAdvertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR