Pemeran '9 Wali'
Dream - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempelajari sejarah bangsa. Selain melalui pelajaran di bangku pendidikan formal, kemasan pelajaran sejarah juga bisa diperoleh melalui tayangan serial televisi.
Saat menghadiri penayangan perdana serial '9 Wali', Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyebut ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mempelajari sejarah bangsa di tengah gempuran teknologi yang kian maju.
" Pendekatan dakwah melalui unsur kultural menjadi cara yang cukup efektif untuk melakukan konservasi dan reaktualisasi sejarah bangsa, seperti kisah Wali Songo ini," ucap Nuh di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta.
Nuh juga menyebut pendekatan kultural terbukti lebih efektif dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan, dibanding pendekatan normatif. Pendekatan kultural bahkan terbujti efektif untuk melakukan dakwah agama.
" Dakwah yang dilakukan 9 Wali menunjukkan tidak terjadi benturan budaya dan tidak mengorbankan nilai kemanusiaan," ucap Nuh. Agar memberikan kesesuain cerita, tim kreatif pun menggabdeng salah satu dosen Universitas Brawijaya, Malang.
Menariknya, Nuh menyebut tim kreatif didorong untuk memberikan sentuhan yang berbeda. Semua karakter wali di episode terakhir akan menjadi satu untuk mewujudkan peradaban Indonesia 2045. (Ism)
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Wanita Ini Punya 1.035 Koleksi Minions dan Raih Rekor Dunia Guinness

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan