Bela Pengungsi Muslim, Artis Hollywood Malah Dihujat

Reporter : Amrikh Palupi
Rabu, 1 Februari 2017 06:29
Bela Pengungsi Muslim, Artis Hollywood Malah Dihujat
Artis Hollywood, Jennifer Lawrence di hujat di sosial media, Facebook, usai menyuarakan rasa simpati dan iba pada para pengungsi di Amerika Serikat.

Dream - Artis Hollywood, Jennifer Lawrence diserang pengikutnya di sosial media, Facebook. Serangan verbal dari peselancar dunia maya itu berdatangan usai Jennifer menyuarakan rasa simpati dan ibanya pada para pengungsi di Amerika Serikat. 
 
Ia juga menyayangkan kebijakan Presiden Trump melarang tujuh negara muslim masuk ke negaranya.
 
" Hati saya merasa tersakiti atas kehidupan pengungsi muslim tidak bersalah yang mencoba melarikan diri dari ancaman teroris untuk melindungi keluarga mereka" , tulis pemeran aktris 'Hunger Games' di akun Facebooknya, dilansir Dream dari laman The Wrap, Selasa 31 Januari 2017.
 
" Saya dan jutaan warga Amerika lain memahami bahwa ras dan agama tidak akan melindungi mereka dari bahaya" ujarnya.
 
Menurut Jennifer, sudah menjadi tugas setiap orang untuk membantuk dan melindungi satu sama lain tanpa mempedulikan ras maupun kewarganegaraannya. " Aku berdoa untuk kesehatan mereka dan semoga rasa iba bisa kembali ke White House" .
 
Unggahan wanita yang juga bermain di film Passengers itu rupanya mendapat banyak reaksi negatif. Sejumlah netizen menyerbu akunnya dengan memberikan komentar pedas.
 
" Aku bersedih. Selebriti yang polos dan tak tahu apa-apa. Mereka pikir pendapat mereka penting untuk orang-orang. Aku berdoa kecerdasan dan logika suatu hari bisa ada di Hollywood," tulis seorang netizen dengan sinis.
 
Tak hanya itu, netizen lain menantang Jennifer Lawrence untuk menampung para pengungsi tersebut.
 
" Jadi kamu akan menampung keluarga pengungsi di beberapa rumah yang kamu miliki? Atau setidaknya donasikan sedikitnya US$100 ribu untuk program membantu pengungsi? Benar, kan?"
 
Namun, banyak juga dari netizen mendukung Lawrence. Ia setuju dengan sikap aktris cantik itu untuk mengkirtisi kebijakan Trump yang dinilai kontroversial.
 
(Sah/Laporan: Rifka Annisa)

Beri Komentar