Bintang Emon (Foto: @bintangemon)
Dream - Komika Bintang Emon menyoroti soal Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) Hina Pemerintah.
Pria 26 tahun ini mengunggah video tanggapannya soal RKUHP hina pemerintah di feed instagramnya.
Bintang mengaku setuju adanya dengan pasal ini asalkan siapaun yang sepakat bahwa komentar yang diucapkan benar-benar penghinaan ujaran kebencian.
" Gue setuju dengan pasal ini kalau yang dilakukan adalah penghinaan semua sepakat kalau itu penghinaan. Tapi kan bentuk tersinggung orang beda-beda. Setiap orang bisa tersinggung terhadap apapun berdasarkan perasaannya," kata Bintang Emon dikutip Dream dari akun instagramnya, Minggu 19 Juni 2022.
Bintang kemudian memberikan contohnya tingkat sensitivitas orang yang berbeda-beda. Misalnya, saat ia berperan sebagai rakyat dan lembaga. Saat si rakyat hanya menatap, lembaga tersebut akan tersinggung dan menganggap sebagai penghinaan.
" Ngapain kamu ngeliatin saya? kamu menghina saya? tangkap!," kata lembaga.
" Pak, pak saya nggak mengina pak!," kata Bintang Emon sebagai rakyat.
Bintang juga memberikan contoh lain saat memberikan kritikan tapi dianggap penghinaan oleh pemerintah.
" Yah, pejabat doang, kerjanya nggak bener," kata Bintang Emon sebagai rakyat.
" Hah kamu ngatain saya nggak bisa kerja? suruh siapa ini nggak ada yang viral hah? suruh siapa? tangkap!," kata lembaga.
Selain itu, menurut Bintang pasal yang ada di RKUHP ini tidak jelas.
" Terus bunyi pasalnya juga nggak jelas. Bisa aja buat kita kritikan, tapi buat mereka penghinaan. Setahu gua undang-undang apapun dibuat untuk kepentingan rakyat. Nah pasal ini tuh untuk kepentingan rakyat atau kepentingan wakil rakyat?" kata Bintang.
Di akhir Bintang memberikan masukan tentang tujuan RKUHP dibuat.
" Kalau emang tujuannya untuk menjaga nama baik, saran saya Pak, fokusnya jangan di menjaga, tapi di nama baiknya dulu. Yakin banget namanya udah baik sampai harus dijaga?" tutup Bintang Emon.
View this post on Instagram
Dream - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhir-akhir ini menjadi sorotan karena kasus bullying dan pelecehan seksual yang menimpa karyawannya. Tak hanya itu, pernyataan Ketua KPI yang tetap mengizinkan Saiful Jamil untuk tampil di layar kaca juga membuat masyarakat geram.
Hal tersebut membuat banyak kalangan melontarkan sindiran pada KPI Tak terkecuali Komika Bintang Emon.
Bintang Emon membagikan video satir dalam akun instagram miliknya. Komika berusia 25 tahun itu mencoba mencari informasi mengenai prestasi yang telah diraih oleh lembaga yang diketuai Agung Suprio ini.
" Gue engga mau komentar jahat soal KPI. Gue mau bela KPI, akhirnya gue carilah prestasinya di google, engga ada," ucap Bintang Emon sambil tertawa.
Bintang Emon pun merasa heran karena tidak bisa menemukan prestasi KPI. Padahal menurut dia, mesin penelusuran Google dapat menemukan banyak hal. Ia lantas mencoba mencari prestasi lembaga lain, seperti Karang Taruna Jati Bening.
" Google lho, Google jendela dunia. Lu nyari apa aja di situ ada. Lu nyari kabar Ciripa sekarang, Ciripa asistennya Uya Kuya tuh yang megangin orang dihipnotis, ada. Prestasi KPI nggaki ada," katanya.
" Mungkin google emang males, ngupload-ngupload soal prestasi. Gue cari yang lain tuh, prestasi Karang Taruna Jati Bening, ada prestasi. Karang Taruna Jati Bening ada prestasinya, KPI nol," sambungnya.
Bintang yang masih belum menemukan prestasi lembaga yang dibentuk pada 2002 itu pun merasa aneh. Ia lalu membandingkan prestasi KPI yang tak dapat ditemukan di google dengan fakta tentang Squidward, salah satu tokoh dalam kartun SpongeBob Squarepants.
" Mungkin ada, cuma engga diupload aja. Mungkin engga mau riya gitu kan. Menurut gue prestasi KPI itu bukan hal yang aneh. Gue cari hal yang paling aneh menurut gue, kenapa squidward engga pake celana, ada! Penyebab squidward engga pakai celana itu ada di google. Prestasi KPI engga ada," tambah Bintang.
Tak hanya sampai di sana, Bintang pun kembali melontarkan sindiran pedas pada KPI.
Tapi gue penasaran kenapa Squidward aman aja ya engga pakai celana. Mungkin karena dia ada di Bikini Bottom, bukan di Komisi bla bla bla. Kalau dia di Komisi bla bla bla, b*j* nya dicorat-coret. Kalau mau ngelaporin dilaporin balik pakai UU ITE," Pungkas Bintang
Dream - Transfer antar bank merupakan hal yang sering dilakukan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia, mulai dari bank BUMN, bank daerah dan juga bank swasta.
Untuk dapat melakukan transfer antar bank, nasabah perlu membayar biaya sebesar Rp6.500 kepada bank pada setiap transaksi yang dilakukan.
7 Foto Wisuda TK Artis Jarang Disorot, Rizky Billar Bikin Syok
Pada Senin 25 Januari 2021, sosial media Twitter diramaikan dengan perbincangan hangat tentang biaya transfer antar bank Rp6.500 yang dikeluhkan komika Bintang Emon.
Bintang merasa biaya tersebut lumayan besar untuk membayar hutangnya yang hanya tidak seberapa.
“ Pernah gue ngutang 10rb, pas mau transfer eh taunya beda bank, masa balikinnya pake ada 6500 nya? Kalo 10x udah 65rb, duit segitu kalo dipake cukur udah bisa sampe 6 kali gondrong. Utang gua bukan berat dibayar tapi berat diongkos bos,” kicau Bintang di akun twitternya.
Banyak balasan di unggahan twitter tersebut yang memiliki pendapat serupa dengan selebritas twitter Gusti Muhammad Abdurrahman atau yang biasa dikenal Bintang Emon.
Para selebritas twitter yang lain pun juga memberikan pendapat mereka tentang besarnya biaya transfer yang sebetulnya dapat digunakan untuk biaya yang lain.
Bintang Emon Lagi Diendorse Covid-19
“ tapi lu punya temen ngga yang kalo bayar utang dipotong 6.500 buat biaya admin? gue punya, abis itu ngga temenan lagi, - ucap pemilik akun twitter @bayu_joo.
“ Biaya transfer 6500 emang bikin pedih 2000 aja dapet kencing di WC umum, lah ini 6500 masa cuma dapat 'selamat, transfer berhasil',” tanggapan dari @kristoimmanuel.
Selain mendukung pendapat dari Bintang Emon, banyak juga beberapa masyarakat yang memberikan solusi dengan menggunakan teknologi finansial yang sudah banyak digunakan untuk dapat menghindari biaya transfer.
Advertisement
/vidio-web-prod-video/uploads/video/image/7606093/lebak-final-3ddffe.jpg)
