Demi RA Kartini, Hanung Telusuri Jejak Abendanon ke Belanda

Reporter : Dwi Ratih
Senin, 10 Agustus 2015 12:45
Demi RA Kartini, Hanung Telusuri Jejak Abendanon ke Belanda
Bahkan Sutradara film Soekarno ini juga menelusuri keberadaan Abadenon yang berasal dari Belanda. Hanung berharap jika usahanya tersebut dapat membuahkan hasil yang positif.

Dream - Riset dalam membuat film biopik RA Kartini terus dikembangkan oleh sutradara kenamaan Hanung Bramantyo. Bahkan diakui Hanung, ia tengah berupaya menelusuri surat surat RA Kartini kepada salah satu sahabatnya yakni pasangan Belanda, Mr JH Abendanon dan Nyonya Abendanon. 

" Semua surat-surat Kartini yang dikirim ke sahabatnya, Abendanon itu kan sudah disortir sama pemerintahan orde baru. Jadi kita sedang telusuri semuanya," ungkap Hanung yang ditemui di acara Ideafest JCC, Senayan.

Bahkan Sutradara film Soekarno ini juga menelusuri keberadaan Abendanon yang berasal dari Belanda. Hanung berharap jika usahanya dapat membuahkan hasil yang positif. Seperti misalnya dapat membaca pikiran dari Kartini yang sesungguhnya.

" Pikiran beliau (Kartini) yang mengenai Poligami itu kan tidak bisa kita temukan. Nah itu yang sedang kita lacak kemana surat-surat itu semua sekarang. Apakah masih disimpan sama Abendanon?" jelas suami Zaskia Mecca itu.

Tidak berhenti sampai di situ, Hanung menjelaskan jika sebelumnya telah melakukan pendekatan terhadap trah Kartini. Hingga kemudian mereka menyerahkan proses keterlibatan keluarga pada Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jepara.

" Skenario benar-benar akan kita godok dari sejarah. Jadi keluarga Kartini menyerahkan proses itu ke Kasubdit Jepara yang namanya pak Hadi," tambah Hanung usai jadi pembicara di Idea Fest, Senayan, akhir pekan lalu. 

Dari situ sangat terlihat keseriusan Hanung dalam menggarap film terbarunya tersebut. Kemudian Hanung menegaskan jika hal itu perlu Ia lakukan untuk mempertahankan kualitas dari film-film yang menjadi garapannya.

" Pengalaman saat ini ya ada dua film yang merebut perhatian penonton yaitu " Surga Yang Tak Dirindukan" dengan " Comic8" yang mendapat 1,2 dan 1,3 juta penonton. Jadi sudah ketahuan seperti apa film yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia," jelas ayah dari Sybil menerangkan.

Jadi, pria berdarah Yogyakarta ini berpendapat jika penonton Indonesia menyukai film-film yang bagus dan menyentuh. Serta memiliki ending yang tuntas sehingga tidak membuat penonton bertanya-tanya seusai melihat tayangan dari sebuah film. 

" Penonton semakin pintar, jadi kita juga harus jelas menentukan kearah mana alur ceritanya. Begitu pula dengan Kartini ini nanti karena akan menggambarkan sosok wanita yang sedemikian komplit," lengkap Hanung.

Bagi Hanung, film Kartini membawa idealisme tersendiri karena harus mampu mendekatkan sosok masa lampau tersebut dengan para anak muda masa kini. Sehingga masyarakat dapat mengenal Kartini tidak hanya sebatas sosok Pahlawan saja.

" Kita abaikan dulu ketokohan beliau, dan kita fokuskan pada spirit melawan penindasan. Dan untuk memperoleh itu harus dilakukan riset yang benar-benar mendalam agar bisa mengerti want dan need dari tokoh yang akan diangkat," tutupnya. (Ism) 

Beri Komentar