BJ Habibie (Kapanlagi.com/ Agus Apriyanto)
Dream - Ilham Habibie mengatakan bahwa film Habibie dan Ainun 3 menguak sisi lain sang ayah, Baharuddin Jusuf Habibie, yang tidak diketahui banyak orang.
" Film ini menampilkan sisi lain bapak (Habibie). Bapak dianggap bapak teknologi, demokrasi, dan kebebasan pers. Di belakang itu ada sesuatu yang buat bapak energis, itu keluar setelah ibu (Ainun) wafat," ujar Ilham Habibie di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin 11 November 2019.
Dalam film Habibie dan Ainun 3 ini, tambah dia, bukan hanya memperlihatkan sisi cinta Habibei terhadap Ainun, melainkan juga cinta Habibie ke semua hal, termasuk negara, bangsa, dan pekerjaan.
" Nah itu yang diceritakan lewat trilogi ini. Pas melihat ke tiga, melihat fakta cinta ini dengan pekerjaan, negara, bangsa, dan dunia. Bagaimana cinta memberikan energi kepada BJ Habibie. Itu yang saya lihat, bukan sebagai anak, tapi siapapun akan mendapatkan nilai-nilai itu," imbuh Ilham Habibie.
Dia mengaku bisa melihat perjuangan Habibie yang ikut andil mengembangkan cerita dalam film ini sebelum akhirnya wafat.
" Bapak mungkin waktu itu sudah sakit, tapi bapak berjuang dengan memberikan masukan, tenaga, hati, dan jiwa, dicurahkan ke film ini," ungkap Ilham Habibie.
Dream - Putra pertama BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, menangis saat melihat trailer film Habibie Ainun 3. Dia bahkan sempat tidak bisa berkata-kata karena sangat terharu.
" Terus terang saya nangis, berat rasanya melihat itu semua," ujar Ilham Akbar di Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis 26 September 2019.
Meski demikian, Ilhaam akhirnya bisa menenangkan diri. Dia berterima kasih kepada Produser Habibie Ainun, Manoj Punjabi, karena bisa merangkum cerita kehiduapn orang tuanya lewat sebuah film.

" Sebelumnya melihat dari skuel, apa yang dibuat oleh Manoj dan tim itu kan satu akumulasi dari satu kehidupan dalam waktu tiga menit bukan buat saya pribadi tapi keluarga juga semuanya yang dekat dengan bapak," katanya.
Menurut Ilham, film ini bisa menjadi salah satu pengingat betapa kehidupan pribadi Habibie menginspirasi banyak orang.
" Jadi film ini dan film sebelumnya itu adalah bagian dari pada bagaimana kita sebagai bangsa dan keluarga ingat kepada bapak," kata dia.
" Saya selalu katakan, jejak warisan dan solat itu besar sekali, saya kira film seperti ini adalah bagian dari pada bagaimana bisa diabadikan," tambah Ilham Habibie.
Dream - Thareq Kemal Habibie akhirnya buka suara tentang kondisinya yang memasang satu penutup mata. Sosok Thareq, terutama penutup matanya, memang menjadi perhatian publik Indonesia sejak memberikan pernyataan resmi tentang wafatnya sang ayah, Bacharuddin Jusuf Habibie.
Dilaporkan Planet Merdeka, Thareq menegaskan penutup mata itu dikenakan untuk menutupi matanya yang rusak karena diabetes yang dideritanya.

Thareq Kemal Habibie (Dream/ Deki Prayoga)
" Sekarang once and for all, saya jelasin di depan TV bahwa saya itu kan sebetulnya diabetes. Diabetes itu mengakibatkan saya jadi glaukoma. Glaukoma adalah di mana di mata terjadi perubahan tekanan," ucap dia.
Tekanan di mata kanannya diketahui telah sampai 25 persen. Sementara itu, mata kirinya mengalami tekanan sebesar 13 persen.
Tekanan itulah yang menyebabkan mata kanannya rusak.
" Akibat tekanan yang tinggi itu, di belakang cahaya akan masuk, itu namanya retina ya. Retina itu karena kegencet jadi sel-selnya hancur. 100 persen sudah hancur. Di sini saya buka ya. Biar orang bilang saya nggak katarak atau apa," kata dia.
Thareq juga membantah akan mendapat donor kornea dari almarhum ayahnya. Thareq malah heran bagaimana berita palsu tersebut bisa beredar.
" Mengenai kornea itu, itu juga nggak benar. Memang mereka donor, tapi waktu ibu saya meninggal di Jerman, karena saking buru-buru, jadi belum sempat diambil. Kalau bapak saya lebih lagi. Orang saya ada di situ, siapa yang ngambil? Kita langsung bawa ke kamar jenazah, mandiin bawa ke sini," ucap dia.
Glaukoma yang diderita oleh Thareq juga pernah dialami presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur.
Ketika itu, Gus Dur mengalami gangguan di mata. Berbagai keluhan juga mulai dirasakan, seperti muntah-muntah, mual berkali-kali, dan pusing yang cukup hebat. Sejak itulah, kemampuan penglihatan Gus Dur menurun drastis.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari