Dream - Kabar duka datang dari pesinetron Natalie Sarah. Sang ibunda, Nurmiati Siahaan meninggal dunia pada minggu 17 September 2017, sore.
Almarhumah diketahui meninggal akibat mengidap kanker payudara yang sudah menyebar hampir keseluruh organ dalamnya.
" Iya benar. Tadi (kemarin) jam 17.30 wib karena kanker. Karena sudah nyebar ke paru ke jantung. Terus kemarin kena stroke makanya semakin drop" kata Natalie Sarah saat dihubungi, Minggu 17 September 2017.
Wanita 33 tahun ini mengungkapkan kanker yang diderita sang bunda sudah cukup lama. Mendiang sebetulnya sudah pernah melakukan operasi pengangkatan payudara. Tapi kanker itu kembali muncul.
" Dia sebenarnya pasien kemo, jadi sudah kena kanker sejak tujuh tahun yang lalu. Sudah diangkat terus ada lagi kenkernya sejak Januari kemarin," ucapnya.
Kondisi sang bunda semakin memprihatinkan karena semenjak awal tahun lalu, Nurmiati juga mengidap stroke.
" Selagi menjalani kemo ada penyakit baru, gejala stroke. Jadi kakinya tidak bisa jalan, lidahnya cadel lama-kelamaan tidak bisa ngomong, perutnya sudah tidak bisa cerna apa-apa, jadi kayak sudah tidak bisa," tuturnya.
Nurmiati meninggal di usia 65 tahun saat dirawat berada di Rumah Sakit Darmais Jakarta.
Dream - Di balik keceriaan yang selalu ditampilkan Natalie Sarah, ternyata tersimpan sebuah pengalaman hidup yang mengharukan. Artis cantik ini pernah mengalami kegalauan sebelum memutuskan berpindah keyakinan.
Sarah yang terlahir sebagai Nasrani, tak pernah menyangka akan berpindah keyakinan saat dewasa. Namun, sebuah mimpi menuntunnya untuk mempelajari Islam lebih dalam.
Menurut cerita Sarah, sebagaimana dikutip Blog Islami, pada saat berusia 18 tahun dia pernah bermimpi membaca surat Al Fatihah dan bertemu dengan kakek yang mengenakan jubah putih.
Laki-laki dalam mimpinya itu meninggalkan pesan kepadanya, jika suatu saat ia mengalami ketakutan atau sakit, maka segeralah membaca surat Al Fatihah itu.
Pada saat bangun tidur, ia mengalami kebingungan. Sebab, ia tak tahu makna yang terkandung di dalam surat tersebut. Namun, ia ingat teman-temannya di bangku SD sering melantunkan bacaan surat Al Fatihah.
" Saya tanya kepada teman maksud mimpi saya disuruh membaca Al Fatihah. Akhirnya saya diberi Alquran terjemahan dan saya baca artinya ternyata maknanya sangat mendalam. Saya tahu bahwa Al Fatihah hanya milik umat Islam," ungkap Sarah.
Pergolakan batin membuatnya tak lantas mengambil keputusan. Apalagi selama ini, ia hidup dalam keluarga yang patuh pada ajaran agamanya. Orangtua dan keluarga besarnya sangat fanatik pada agamanya, sehingga sangat sulit menerima kenyataan jika anggota keluarga lain akan berpindah keyakinan.
Tapi, keteguhan tekadnya sudah tak bisa ditawar lagi hingga akhirnya nekat memeluk Islam pada Juli 2001.
“ Jauh sebelum saya mengucapkan dua kalimah Syahadat untuk masuk Islam, sudah kepikiran nantinya bakal jadi urusan keluarga. Ternyata memang benar. Semua mualaf mengalamai hal seperti itu,” imbuhnya.
Cobaan datang, menguji imannya sebagai seorang mualaf. Saking takutnya ketahuan keluarga, akhirnya ia masih ikut beribadah bersama mereka. Meskipun pada beberapa kesempatan, ia mencoba untuk menghindar.
Kadang kala, ia beralasan sedang malas, ketiduran atau pergi menginap di rumah teman saat akhir pekan. Tapi, saat ia tak bis amenghindar, ia akan ikut ke rumah ibadah lamanya dan mengikuti tata cara mereka beribadah.
Namun ia mengunci mulutnya sambil mengucapkan doanya sendiri pada Allah SWT.
”Teman ada yang menegur, ‘Sar, kamu kok enggak nyanyi?’ Saya bilang, ‘Itu lagu baru, saya enggak hafal.’ Dalam hati saya sibuk berzikir pada Allah,” cerita Sarah mengharukan.
Setelah dua tahun menyembunyikan keyakinan barunya, akhirnya pada 2003 keputusannya menjadi Muslimah mulai diketahui keluarganya. Pada saat itu, ada seorang pamannya beragama Islam yang akhirnya dikubur dengan tata cara Nasrani.
Lalu, keluarga mendesaknya untuk mempertegas agama yang sekarang dianutnya. Akhirnya, ia memberanikan diri untuk menguak identitasnya melalui sebuah wawancara di televisi dan ia juga bercerita telah berniat untuk melaksanakan ibadah umrah.
Hingga akhirnya keluarga besar mengetahui pilihan agamanya. Kini sudah 16 berlalu, Sarah masih konsisten memeluk agama Islam dan hidup berbahagia bersama keluarganya.
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan